100 Hotel & 21 Dapur Siap Sambut 100.000 Jemaah Haji di Madinah – Luthfi Makki Ungkap Strategi Rahasia!

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah telah menuntaskan persiapan logistik dan akomodasi untuk menyambut gelombang II jemaah haji Indonesia. Kepala Daker Madinah, Muhammad Luthfi Makki, memastikan bahwa sekitar 100 hotel telah dikerahkan untuk menampung lebih dari 100.000 jemaah, mulai tiba dari Makkah pada Rabu, 18 Juni 2025. Persiapan ini diharapkan menghindarkan keruwetan seperti yang terjadi pada gelombang sebelumnya dan memberikan kenyamanan maksimal selama berada di Kota Nabi.

Persiapan Akomodasi: 100 Hotel Terbagi di Tiga Markaziyah

Menurut Makki, penempatan hotel dilakukan secara terpusat berdasarkan zona operasional, guna memudahkan transportasi dan koordinasi pelayanan:

  • Markaziyah Syimaliah: 34 hotel, strategis di kawasan utara Madinah.
  • Markaziyah Gharbiyah: 52 hotel, melayani jemaah di wilayah barat dengan akses cepat ke Masjid Nabawi.
  • Markaziyah Janubiyah: 14 hotel, mengakomodasi jemaah di sisi selatan kota.

Penentuan lokasi hotel mempertimbangkan jarak tempuh ke Masjid Nabawi, fasilitas transportasi, serta ketersediaan layanan darurat. Seluruh akomodasi sudah dikontrak resmi dan melalui seleksi kualitas untuk memastikan kebersihan, kelayakan bangunan, serta kesesuaian kapasitas sesuai manifest kloter.

Layanan Konsumsi: 21 Dapur Siap Menyalurkan 27 Kali Sajian per Jemaah

Tidak sekadar tidur dan istirahat, Daker Madinah juga menyiapkan 21 dapur terpadu. Setiap dapur bertanggung jawab menyajikan hingga 27 kali makan bagi setiap jemaah selama masa tinggal. Mekanisme distribusi makanan melibatkan sistem terkomputerisasi yang memantau rute dan jadwal pengantaran, sehingga panganah halal dan sehat tiba tepat waktu.

Beberapa poin teknis terkait layanan konsumsi:

  • Menu bergizi disusun sesuai kebutuhan gizi jemaah, mencakup karbohidrat, protein, sayuran, dan buah.
  • Pengemasan menggunakan wadah ramah lingkungan dan higienis, untuk meminimalisir risiko kontaminasi.
  • Tim diet dan gizi melakukan pengawasan kualitas dan kebersihan setiap dapur secara berkala.

Jadwal Kedatangan: 259 Kloter, 100.367 Jemaah

Gelombang II dijadwalkan tiba secara bertahap mulai 18 Juni 2025 dan diperkirakan berakhir pada 1–2 Juli. Rinciannya:

  • Hari Pertama (18 Juni): 18 kloter tiba, sekitar 7.032 jemaah.
  • Total Kedatangan: 259 kloter, mencakup 100.367 jemaah Indonesia.
  • Kedatangan Terakhir: Kloter 259 tiba pada tanggal 1 atau 2 Juli.

Skema terjadwal ini dirancang untuk menghindari penumpukan jemaah di area bandara dan terminal bus, sekaligus mengatur alur karantina medis, pemeriksaan dokumen, hingga penjemputan menuju hotel.

Koordinasi dan Pengawasan: Tim Sektor Cek Kesesuaian Manifest

Untuk memastikan akomodasi sesuai manifest, Daker Madinah membentuk tim sektor di setiap wilayah. Tugas utamanya:

  • Memverifikasi jumlah kamar dan fasilitas pendukung sesuai data kloter.
  • Memastikan layanan kamar, kebersihan, serta ketersediaan air dan listrik berjalan optimal.
  • Menindaklanjuti keluhan atau kebutuhan khusus jemaah, seperti akses penyandang disabilitas atau konsumsi khusus.

Prinsip “cek manifest” ini meminimalisir kesalahan penempatan jemaah dan memperkuat akuntabilitas Daker terhadap semua pihak.

Antisipasi Cuaca Panas: Waspadai Suhu di Atas 37°C

Madinah pada musim panas dapat mencapai suhu di atas 37 derajat Celsius. Luthfi Makki mengimbau jemaah untuk:

  • Memperbanyak konsumsi air putih guna mencegah dehidrasi.
  • Istirahat di dalam ruangan ber-AC atau tempat teduh selama siang hari.
  • Memakai pakaian longgar, topi, dan sunblock saat turun ke kompleks masjid.
  • Tidak memaksakan diri mengikuti ziarah atau shalat berjamaah jika kondisi kurang fit.

PPIH juga menyiapkan ambulans, pos pertolongan pertama, dan petugas medis keliling untuk menangani kasus kelelahan atau heat stroke.

Doa dan Harapan: Layanan Lancar Tanpa Kendala

Makki menutup penjelasannya dengan menyerukan doa dan kerja sama semua pihak: “Kita memohon pertolongan Allah semoga semua proses di Madinah, baik layanan akomodasi, konsumsi, hingga ziarah, dapat berjalan dengan baik dan tanpa kendala.” Pesan ini diharapkan membangkitkan semangat kolektif, agar ibadah haji gelombang II berlangsung aman, nyaman, dan penuh hikmah.