Millennium Cup Sprint Challenge 2025 kembali digelar pada 13–14 September di Millennium Aquatic Center, Simprug, Jakarta Selatan, dan berhasil mencatatkan tonggak sejarah baru di dunia renang nasional. Ajang prestisius ini tidak hanya mempertemukan ratusan perenang dari berbagai usia dan klub, tetapi juga menjadi saksi lahirnya dua rekor nasional yang diukir oleh perenang putri asal Jakarta, Adelia Chantika Aulia.
Adelia Chantika Aulia dan Dua Rekor Nasional
Dalam kompetisi yang mempertandingkan empat gaya (gaya bebas, punggung, kupu-kupu, dan dada), Adelia tampil luar biasa di nomor 200 meter gaya bebas putri dan 50 meter gaya kupu-kupu putri:
- Nomor 200m gaya bebas: Adelia mencatatkan waktu 2:05,83, memecahkan rekor lama 2:06,91 yang sempat bertahan bertahun-tahun.
- Nomor 50m gaya kupu-kupu: ia menorehkan catatan 27,63 detik, lebih cepat dari rekor sebelumnya 28,31 detik.
Kecepatan dan kelincahan Adelia di kolam membuktikan bahwa Millennium Cup tidak sekadar ajang latihan, melainkan wadah lahirnya prestasi elite yang mendorong atlet-atlet muda Indonesia untuk terus berinovasi.
Format dan Peserta Ajang Nasional dan Internasional
Millennium Cup Sprint Challenge 2025 merupakan edisi kedua yang digagas oleh Millennium Aquatic Center bekerja sama dengan Avatara Lintas Media. Dari sisi partisipasi:
- Lebih dari 300 perenang dari 15 klub seluruh Indonesia ambil bagian.
- Perenang dari Australia, Southside Penrhos Wesley Swimming Club (SSPW), juga ikut meramaikan kompetisi.
- Empat gaya utama dipertandingkan di enam kelompok umur:
- KU IV (10–11 tahun)
- KU III (12–13 tahun)
- KU II (14–15 tahun)
- KU I (16–18 tahun)
- Senior (19 tahun ke atas)
- Master (35 tahun ke atas)
Format ini memastikan rempah talenta renang dari anak-anak hingga atlet veteran memiliki panggung kompetisi yang sesuai dengan kapasitas fisik dan usia.
Visi dan Misi Co-Founder Millennium Aquatic
Albert C. Sutanto, legenda renang Indonesia sekaligus Co-Founder Millennium Aquatic Center, menegaskan pentingnya keberlanjutan ajang ini:
- Memberi batu loncatan bagi perenang muda menuju PON, SEA Games, dan Asian Games.
- Menghadirkan atmosfer kompetisi internasional sebagai persiapan mental dan teknis.
- Menumbuhkan semangat sportivitas dan kebersamaan antarklub.
“Sebagai mantan atlet, saya ingin melihat kelanjutan prestasi Indonesia di kolam renang dunia. Millennium Cup menjadi tempat berlatih sekaligus memupuk ambisi,” kata Albert.
Penampilan Atlet Nasional Stanley dan Joe Aditya
Tidak hanya Adelia, kompetisi ini juga menampilkan beberapa nama besar dan muda:
- Joe Aditya (19 tahun, Palu): meski masih muda, ia sudah mencuri perhatian dengan kecepatan start dan sigap di putaran balik kolam. “Ajang ini soal kebersamaan, bertemu teman baru dari klub lain hingga Australia,” ujarnya.
- Farrel Armandio Tangkas (Peraih 6 emas PON Papua): ia memboyong dua emas dan satu perak di nomor gaya bebas dan ganti perorangan. “Suasana kompetisi di negeri sendiri selalu menyemangati saya,” tuturnya.
- Azzahra Permatahani (Palu): unggul di nomor 200m gaya ganti perorangan putri dan berharap hasil ini membuka peluang SEA Games dan Asian Games.
Keberhasilan mereka memperlihatkan regenerasi kuat atlet renang Indonesia di berbagai zona wilayah.
Partisipasi Internasional dan Standar Fasilitas
Southside Penrhos Wesley Swimming Club (SSPW) mengutus delegasinya dengan keyakinan fasilitas di Millennium Aquatic Center memenuhi standar internasional :
- Kolam Olimpiade 50 meter berpendingin dan sistem sirkulasi air mutakhir.
- Perlengkapan balap standard FINA lengkap dengan papan start elektronik.
- Sistem timing digital dan layar LED untuk penonton.
Pelatih Matt Magee menekankan, “Kompetisi ini memiliki reputasi dan infrastruktur mumpuni, jadi kami yakin atlet kami dapat mengukur kemampuan melawan pebulutangkis Indonesia.”
Rangkaian Kompetisi dan Agenda Berikutnya
Millennium Aquatic Center bersama Avatara Lintas Media sudah menyiapkan seri lanjutan di tahun 2026:
- OCEANMAN Bali 2026: lomba renang perairan terbuka di pantai Bali.
- Seminar teknik renang untuk pelatih dan wasit, meningkatkan profesionalisme.
- Pembentukan program talent scouting untuk menyalurkan bibit unggul ke pelatnas.
Dengan rangkaian ini, Indonesia semakin memantapkan diri sebagai salah satu kekuatan renang di Asia Tenggara, sekaligus memacu regenerasi atlet berbakat.