58% Pengguna Android Bebas Scam, iPhone Kebobolan 3 Pesan Penipuan Tiap Minggu!

Survei YouGov: Android vs iOS dalam Tarif Pesan Penipuan

Hasil survei YouGov kepada 5.000 pengguna smartphone di Amerika Serikat, India, dan Brasil mengejutkan publik: pengguna iPhone 65% lebih sering menerima tiga atau lebih pesan penipuan setiap minggunya dibandingkan pengguna Android. Sebaliknya, 58% pengguna Android sama sekali tidak menerima pesan scam selama periode survei. Temuan ini menantang anggapan bahwa sistem tertutup iOS (“walled garden”) otomatis menjamin perlindungan lebih baik.

Pengguna Android Lebih Puas dengan Perlindungan

Lebih dari sekadar frekuensi pesan scam, survei juga menilai efektivitas perlindungan platform. Pengguna Android 20% lebih sering menggambarkan sistem keamanan perangkatnya sebagai “sangat efektif” dibandingkan pengguna iPhone. Survei menunjukkan kepercayaan pengguna Android dalam mencegah penipuan digital jauh lebih tinggi, meski sebelumnya Android kerap dipersepsikan lebih rentan.

Keunggulan Google Pixel dalam Menahan Pesan Scam

Data terpisah memperlihatkan perbandingan khusus antara Google Pixel dan iPhone. Pemilik Pixel 96% lebih mungkin tidak menerima pesan scam sama sekali, sedangkan pengguna iPhone 136% lebih sering kedatangan pesan penipuan dalam jumlah besar. Selain itu, pengguna iPhone dilaporkan 150% lebih banyak menilai perangkat mereka “tidak efektif sama sekali” untuk menangkal scam digital.

Evaluasi Empat Perangkat Populer

Dalam uji keamanan perangkat, empat model unggulan diuji: Pixel 10 Pro, iPhone 17 Pro, Samsung Galaxy Z Fold7, dan Motorola Razr+ 2025. Hasilnya mengganjal: iPhone 17 Pro menempati urutan terakhir terkait jumlah fitur keamanan bawaan. Rangkaian pengujian ini mencakup verifikasi deteksi malware, perlindungan loker aplikasi, sandboxing untuk aplikasi tidak terpercaya, dan respons otomatis terhadap konten mencurigakan.

Fitur Perlindungan Real-time di Android

Android membanggakan sejumlah mekanisme real-time yang bekerja tanpa perlu konfigurasi rumit:

  • Deteksi Penipuan Otomatis: sistem memindai pola teks dan tautan dalam pesan masuk, memberi peringatan langsung jika terindikasi scam.
  • Blokir Panggilan Spam: modul bawaan menghentikan panggilan dari nomor anonim atau terdaftar sebagai spam, hi¬langkan potensi penipuan suara.
  • Peringatan Saat Percakapan Mencurigakan: saat pengguna berinteraksi dengan pengirim baru, notifikasi “potensi penipuan” muncul sebelum balas.

Google Messages dan Call Screen

Dua aplikasi kunci yang memperkuat ekosistem Android adalah Google Messages dan Phone by Google:

  • Google Messages memfilter tautan berbahaya, memblokir SMS yang teridentifikasi sebagai spam, dan menyediakan versi web untuk manajemen pesan lebih nyaman.
  • Phone by Google menghadirkan fitur Call Screen: asisten virtual menjawab panggilan atas nama pengguna, memverifikasi identitas penelepon sebelum menghubungkan suara.

Pencegahan Rekayasa Sosial (Social Engineering)

Android juga menaruh perhatian pada upaya rekayasa sosial, di mana penipu mencoba memancing pengguna menonaktifkan pengaturan keamanan atau memasang aplikasi berbahaya. Ketika aktivitas berisiko tinggi terdeteksi, Android secara otomatis:

  • Memblokir instalasi dari sumber tak dikenal.
  • Menonaktifkan fungsi “Developer Options” yang dapat melemahkan proteksi sistem.
  • Mengirim notifikasi keamanan untuk meninjau kembali aplikasi baru sebelum diizinkan beroperasi.

Implikasi bagi Pengguna Indonesia

Di tengah lonjakan penipuan digital melalui SMS, WhatsApp, dan panggilan suara, temuan ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat Indonesia. Dengan adopsi Android yang mencapai lebih dari 85% di pasar lokal, fitur-fitur keamanan real-time dan sistem deteksi bawaan menjadi andalan mencegah kerugian finansial dan kebocoran data pribadi.

Rekomendasi Penguatan Keamanan

Untuk memaksimalkan perlindungan digital, Warta Express menganjurkan pengguna Android melakukan beberapa langkah praktis:

  • Perbarui sistem operasi dan aplikasi secara berkala untuk mendapat patch keamanan terbaru.
  • Aktifkan fitur verifikasi dua langkah (2FA) pada aplikasi keuangan dan media sosial.
  • Gunakan aplikasi SMS/Messages default dengan kemampuan blokir spam, hindari aplikasi pihak ketiga yang belum teruji.
  • Jangan mengizinkan instalasi aplikasi dari sumber tidak resmi.

Dengan kesadaran dan pemanfaatan optimal fitur keamanan Android, pengguna dapat menekan risiko penipuan dan menjaga privasi digital di era serba terhubung.