Anak Rentan Terkena Flu Saat Libur Nataru: Kenali Gejala Berbahaya dan Cara Cegah Sekarang

Memasuki libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), risiko anak terkena influenza meningkat signifikan. Perubahan cuaca, intensitas interaksi keluarga dan kegiatan liburan membuat penyebaran virus pernapasan menjadi lebih mudah. Di tengah suasana liburan, orang tua perlu waspada karena anak tergolong kelompok rentan yang berpotensi mengalami gejala lebih berat dan komplikasi.

Apa itu influenza dan bagaimana penularannya?

Influenza adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas seperti hidung, tenggorokan, dan rongga mulut. Penularan terjadi melalui droplet — tetesan cairan yang keluar saat penderita batuk, bersin, berbicara — dan juga melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi lalu menyentuh wajah. Di lingkungan rumah, sekolah, atau keramaian saat liburan, risiko penularan meningkat karena intensitas kontak lebih tinggi dan ventilasi seringkali kurang optimal.

Kenapa anak lebih rentan?

Menurut dr. Rika Hapsari, SpA, anak-anak termasuk kelompok yang berisiko karena beberapa faktor:

  • Sistem kekebalan tubuh yang belum matang, terutama pada bayi dan balita.
  • Perilaku anak yang sering menyentuh wajah, berbagi mainan atau peralatan makan, dan sulit menerapkan etika batuk/bersin.
  • Faktor komorbiditas seperti status gizi kurang, riwayat prematuritas, atau penyakit kronis yang meningkatkan kemungkinan komplikasi.
  • Tanda dan gejala yang perlu diwaspadai orang tua

    Gejala influenza pada anak sering kali mirip dengan infeksi saluran pernapasan lainnya, namun ada beberapa tanda yang membedakan:

  • Demam tinggi mendadak (bisa mencapai 39–40°C) sejak awal.
  • Pilek, hidung tersumbat, dan bersin.
  • Batuk yang bisa berlangsung 3–4 hari atau lebih.
  • Nyeri tenggorokan, lemas, dan kehilangan nafsu makan.
  • Gejala berat atau tanda komplikasi: sesak napas, napas cepat, mulut atau bibir membiru, sulit minum, penurunan kesadaran.
  • Komplikasi yang mungkin terjadi

    Influenza dapat menyebabkan komplikasi serius seperti radang paru (pneumonia), bronkiolitis, atau eksaserbasi penyakit kronis. Anak dengan imunisasi tidak lengkap, bayi prematur, atau anak dengan gizi buruk memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi yang dapat berujung pada rawat inap.

    Langkah pencegahan yang praktis untuk orang tua

  • Vaksinasi: bila tersedia dan direkomendasikan, vaksin influenza adalah langkah pencegahan yang efektif untuk mengurangi risiko penyakit berat.
  • Cuci tangan rutin: ajarkan anak mencuci tangan pakai sabun selama 20 detik, terutama sebelum makan dan setelah bermain di luar.
  • Etika batuk/bersin: biasakan menutup mulut dengan siku atau tisu, buang tisu segera dan cuci tangan.
  • Hindari kerumunan ketika memungkinkan: terutama bagi anak yang memiliki faktor risiko.
  • Ventilasi ruangan: pastikan sirkulasi udara baik di rumah dan ruang pertemuan keluarga.
  • Higienitas mainan dan peralatan: bersihkan permukaan yang sering disentuh secara berkala.
  • Segera isolasi sementara dan periksakan ke fasilitas kesehatan jika anak menunjukkan gejala demam tinggi atau kesulitan bernapas.
  • Kapan harus ke tenaga medis?

    Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan jika:

  • Demam sangat tinggi yang sulit turun atau disertai kejang.
  • Terdapat tanda sesak napas, napas cepat, atau bibir/ujung jari kebiruan.
  • Anak sangat lemas, sulit bangun, atau menolak minum.
  • Gejala tidak membaik atau memburuk setelah beberapa hari.
  • Peran orang tua selama liburan

    Liburan seharusnya menjadi waktu berkualitas bersama keluarga, namun kewaspadaan tetap diperlukan. Orang tua dianjurkan untuk merencanakan kegiatan yang mengurangi paparan risiko (mengutamakan kegiatan di luar ruangan dengan ventilasi baik, membatasi kunjungan ke tempat ramai) dan mempersiapkan obat dasar serta akses cepat ke layanan kesehatan jika diperlukan. Penting juga memastikan status imunisasi anak terpantau dan berkonsultasi dengan dokter bila ragu mengenai vaksinasi influenza dan tindakan pencegahan lainnya.

    Pesan kunci

    Perubahan cuaca dan aktivitas liburan meningkatkan risiko penyebaran influenza. Anak-anak, sebagai kelompok rentan, memerlukan perhatian ekstra. Pencegahan sederhana seperti vaksinasi bila memungkinkan, kebersihan tangan, etika batuk, serta pengelolaan kontak sosial dapat mengurangi risiko penularan dan beratnya penyakit. Jangan ragu untuk mencari pertolongan medis saat tanda‑tanda peringatan muncul.