Detik-Detik Mengerikan Kapal Ferry Mukhlisa Tenggelam di Balikpapan – 2 Orang Masih Hilang!

Kronologi Tenggelamnya Kapal Ferry Mukhlisa

Pada Senin, 5 Mei 2025 sekitar pukul 15.00 WITA, Kapal Ferry Mukhlisa yang mengangkut penumpang rute Balikpapan–Penajam dilaporkan tenggelam di perairan Teluk Balikpapan. Informasi awal diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Balikpapan pada pukul 15.15 WITA, hanya lima belas menit setelah insiden terjadi.

Komposisi Penumpang dan Awak Kapal

Ferry Mukhlisa memuat total 44 orang, terdiri atas 23 penumpang sipil dan 21 Anak Buah Kapal (ABK). Dari data manifest, salah satu ABK tercatat sebagai Ayu, menjabat Chief (kepala awak kapal), serta Ilham, ABK laki-laki yang bertugas di dek kru. Jumlah orang di atas kapal membuat operasi SAR terfokus pada penyelamatan massal.

Respon Cepat Basarnas Balikpapan

Begitu menerima laporan, Kepala Basarnas Balikpapan Dody Setiawan memerintahkan tim rescue berangkat pukul 15.30 WITA. Armada SAR dilengkapi dengan alat utama selam, bot penyisiran cepat, dan perlengkapan P3K. Koordinasi juga dijalin dengan pihak pelapor melalui radio VHF untuk memverifikasi lokasi karam kapal.

Peran KMP 3 Anugerah dalam Evakuasi

Sebelum kapal karam sepenuhnya, KMP 3 Anugerah yang melintas rute serupa pada pukul 13.20–14.10 WITA membantu mengevakuasi 42 orang. Berkat akses ponton dan sistem lift darurat, tim medis darurat memberikan pertolongan pertama di atas kapal penyelamat sebelum dibawa ke dermaga terdekat.

Data Korban Selamat dan Hilang

Tercatat 42 orang berhasil diselamatkan dan dievakuasi dengan selamat. Namun, dua ABK hingga kini masih hilang, yakni Ilham dan Ayu, Chief Ferry Mukhlisa. Upaya pencarian kedua korban menjadi prioritas, mengingat keduanya mungkin terjebak dalam reruntuhan kapal yang karam di dasar perairan.

Tantangan Pencarian di Perairan Dalam

Arus Teluk Balikpapan cukup deras, menimbulkan pusaran kuat di kedalaman >10 meter. Tim SAR gabungan menghadapi visibilitas terbatas dan kontur dasar berlumpur. Meski begitu, operasi assessment permukaan berjalan intensif, diikuti rencana penyelaman terbatas untuk menghindari risiko jatuhnya tim penyelam ke dalam lubang sedimen.

Tim SAR Gabungan dan Peralatan

Pencarian melibatkan Basarnas, TNI AL, Satpolairud Polda Kaltim, Satbrimob Polda Kaltim, BPBD, dan potensi SAR lokal. Peralatan meliputi:

  • Perahu karet dan Rigid Inflatable Boat (RIB) untuk pencarian permukaan.
  • Perlengkapan selam S-60 untuk penyelaman dangkal.
  • Side-scan sonar untuk memetakan lokasi bangkai kapal.
  • Pencahayaan bawah air dan sonar navigasi untuk area kedalaman.

Koordinasi Resmi dan Komunikasi Publik

Basarnas Balikpapan rutin memberikan update melalui siaran pers dan media sosial. Koordinasi dengan Pemerintah Kota Balikpapan serta instansi pelabuhan kerap dilakukan untuk memastikan akses ventilasi ke area karam. Informasi kondisi cuaca dan gelombang juga disiarkan kepada keluarga korban.

Rencana Pencarian Lanjutan

Dengan jarak pandang di bawah 3 meter dan arus berubah setiap sore, tim memutuskan melanjutkan pencarian esok pagi. Langkah selanjutnya mencakup peningkatan patroli permukaan, penggunaan sonde magnetik, dan penyelaman teknis terbatas setelah safety briefing ketat.

Implikasi Keselamatan Transportasi Laut

Tragedi ini menyoroti pentingnya standar keselamatan rute penyeberangan domestik. Kapal ferry harus dilengkapi alat pelampung sesuai kapasitas, sistem alarm kebocoran, dan prosedur evakuasi yang rutin diuji. Training kru untuk situasi darurat juga mutlak dipertahankan secara berkala.

Dukungan Keluarga dan Masyarakat

Pemerintah daerah setempat mengerahkan tim psikososial untuk mendampingi keluarga korban. Relawan dan petugas medis di dermaga Pelabuhan Penajam Paser Utara disiagakan untuk memberikan bantuan logistik, mulai dari konsumsi hingga akomodasi sementara.

Pentingnya Pelaporan Keselamatan

Warga yang menyaksikan insiden segera melaporkan ke pihak berwenang, mempercepat respon SAR. Hal ini menegaskan peran aktif publik dalam sistem pelaporan darurat maritim. Kedepannya, sosialisasi jalur komunikasi VHF dan hotline SAR perlu diperkuat di pelabuhan kecil.

Warta Express: Pantau Terus Perkembangan

Warta Express akan terus mengikuti perkembangan operasi pencarian hingga korban ditemukan. Informasi terbaru akan disajikan secara real-time untuk membantu pembaca mengakses data resmi SAR dan kebijakan penyeberangan ferry di Kalimantan Timur.