Perombakan Peringkat Film Terlaris Tanah Air
Film animasi “Jumbo” resmi menempati posisi kedua dalam daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa. Berdasarkan data rumah produksi Visinema Pictures yang diunggah di Instagram resmi mereka, “Jumbo” meraih total 9.127.865 penonton dalam 41 hari penayangan di bioskop. Angka ini berhasil menyalip “Agak Laen” yang mencatat 9.127.605 penonton, sehingga kini menurun ke posisi ketiga.
Strategi Visinema Pictures dalam Meraih 9 Juta Penonton
Visinema Pictures membuktikan kemampuannya dalam memproduksi konten lokal berkualitas dengan angka penonton yang terus melesat. Sejak hari pertama tayang pada momen Lebaran 2025, mereka mengoptimalkan beberapa lini pemasaran sekaligus:
- Pemilihan tanggal rilis strategis yang bertepatan dengan libur panjang Lebaran.
- Promosi intensif melalui media sosial, trailer viral, serta kolaborasi dengan influencer keluarga.
- Kerjasama dengan jaringan bioskop terbesar di kota-kota besar dan kota penyangga.
- Penghargaan pre-sale tiket yang mencapai rekor tertinggi di platform streaming bioskop daring.
Deretan Bintang Pengisi Suara Bergengsi
Salah satu kekuatan “Jumbo” terletak pada kualitas pengisi suaranya. Visinema Pictures berhasil menggaet sederet artis top Tanah Air untuk menyemarakkan karakter di layar:
- Ariel Noah sebagai tokoh pendukung utama.
- Bunga Citra Lestari, menyuarakan karakter yang membawa elemen emosional kuat.
- Cinta Laura dan Angga Yunanda, memberikan warna suara muda yang segar.
- Ariyo Wahab dan Quinn Salman, menambah kedalaman pada konflik cerita.
- Prince Poetiray, pengisi suara karakter Don—tokoh sentral yang diusung dalam cerita.
Kolaborasi ini menegaskan bahwa animasi Indonesia mampu menarik minat tenaga profesional kelas satu, setara produksi film berbiaya tinggi.
Original Soundtrack “Selalu Ada Di Nadimu” yang Viral
Tak hanya cerita dan visualnya, “Jumbo” juga sukses lewat musik latar. Soundtrack berjudul “Selalu Ada Di Nadimu” semakin populernya lagu ini di radio dan platform streaming:
- Versi solo oleh Bunga Citra Lestari, menonjolkan vokal lembut dan melankolis.
- Versi kolaborasi Prince Poetiray feat. Quinn Salman, memberikan nuansa urban modern.
- Ranking lagu masuk jajaran Top 10 nasional di beberapa platform digital.
Keberhasilan soundtrack memperpanjang usia tayang film karena penonton datang untuk merasakan pengalaman audio-visual lengkap.
Dampak Momen Lebaran pada Angka Penonton
Lebaran dikenal sebagai periode emas untuk box office Indonesia. “Jumbo” memanfaatkan momen libur keluarga ketika sekolah libur dan pekerja cuti bersama:
- Liputan media tentang aktivitas nonton keluarga di sesi pagi hingga sore.
- Promo paket keluarga—diskon tiket plus minuman atau popcorn untuk kelompok.
- Penambahan jumlah sesi tayangan di bioskop hingga pukul 11 malam.
Keberhasilan “Jumbo” di Lebaran menunjukkan pentingnya penjadwalan rilis yang jitu guna memaksimalkan kehadiran penonton ke bioskop.
Posisi Film Indonesia Terlaris Saat Ini
Berikut susunan lima besar film Indonesia terlaris per tanggal 11 Mei 2025:
- “KKN di Desa Penari” – 10.061.003 penonton
- “Jumbo” – 9.127.865 penonton
- “Agak Laen” – 9.127.605 penonton
- “Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1” – 6.858.616 penonton
- Judul lain di posisi lima
Raihan angka “Jumbo” menjadikan animasi sebagai genre yang mulai diperhitungkan di pasar domestik, bukan hanya film laga atau horor yang tradisionalnya mendominasi box office.
Apresiasi dan Respon Pemerintah
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut memberikan pujian untuk pencapaian “Jumbo”. Menurutnya, film ini menunjukkan potensi industri kreatif Indonesia yang kian matang dan mampu bersaing di level global. Pujian resmi dari wakil presiden menjadi momentum penting untuk memacu produser lain menciptakan karya lokal yang berkualitas.
Reaksi Penggemar dan Tren Media Sosial
Sejak tayang, “Jumbo” memicu beragam diskusi di media sosial:
- Tagar #FilmJumboChallenge: penggemar membagikan cuplikan momen favorit mereka.
- Review positif dari keluarga penonton, menekankan nilai kekeluargaan dan pesan moral cerita.
- Komentar kritis muncul terkait pacing cerita, namun jumlahnya kalah banyak dibanding dukungan.
Kedinamisan tren di media sosial membantu memperpanjang masa tayang dan mendatangkan penonton baru setiap minggu.