Latar Belakang Arahan AHY di Rakerda Aceh
Pada Selasa, 29 April 2025, DPD Partai Demokrat Aceh menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan Bimbingan Teknis Anggota DPRD se-Aceh secara daring. Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hadir dari kantor pusat melalui konferensi video, memberikan arahan strategis untuk seluruh kader di wilayah Aceh.
Rakerda ini menjadi momen penting karena Aceh dipilih sebagai daerah pertama kunjungan kerja resmi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Herman Khaeron. Kehadiran AHY sekaligus menegaskan komitmen pusat untuk memperkuat struktur dan program partai di tingkat daerah.
Fokus Utama: Bantu Rakyat, Sukseskan Program Prabowo
AHY menegaskan, prioritas utama kader Partai Demokrat adalah “membantu rakyat” dan mengawal program Presiden RI, Prabowo Subianto. Dalam keterangannya yang dikutip VIVA.co.id pada Kamis (1/5/2025), AHY menyatakan:
- “Mari kita kawal program Pak Presiden Prabowo Subianto di Aceh.”
- “Sukseskan Asta Cita Presiden yang muaranya tentu adalah untuk kesejahteraan masyarakat.”
Asta Cita, delapan janji kerja Presiden, mencakup aspek ketahanan pangan, infrastruktur, kedaulatan ekonomi, dan kualitas sumber daya manusia. AHY meminta setiap kader memahami delapan poin ini sehingga implementasi program dapat berjalan terukur di lapangan.
Strategi Sinergi Eksekutif dan Legislatif
Menurut AHY, kehadiran Demokrat di legislatif dan eksekutif harus makin solid:
- Penambahan kuota kader di DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, hingga DPR RI.
- Staf ahli dan asistensi kebijakan untuk eksekutif daerah agar program pusat dapat diadaptasi dengan kondisi lokal.
- Monitoring dan evaluasi real time menggunakan aplikasi kader digital untuk menampung aspirasi masyarakat.
“Kita akan bangkit. Akan semakin kuat. Demokrat akan kembali mengirim lebih banyak wakil ke DPRD, DPRD Provinsi, DPR RI, bahkan kepala daerah,” tegas AHY, menggambarkan target ambisius Partai Demokrat pada Pemilu dan Pilkada mendatang.
Pentingnya Peran Kader di Tingkat Daerah
AHY menekankan, keberhasilan program Presiden juga tergantung pada implementasi di tingkat desa dan kelurahan. Oleh karena itu, setiap pengurus DPC dan PAC di Aceh diharapkan:
- Memperkuat posko pelayanan rakyat di setiap kecamatan.
- Mengadakan “Sapa Rakyat” mingguan untuk menampung keluhan langsung warga.
- Berkoordinasi dengan pemerintahan desa agar distribusi bantuan sosial tepat sasaran.
Langkah ini dianggap krusial untuk menjembatani kebijakan nasional dengan kebutuhan masyarakat di pelosok Aceh.
Apresiasi dan Sinergi Aceh–DPP
AHY memberikan apresiasi khusus kepada DPD Partai Demokrat Aceh yang dinilai mampu “menjaga marwah partai” dan menjaga sinergi dengan DPP. Ia menyebut nama Ketua DPD, Pak Muslim, beserta seluruh jajaran yang telah bekerja keras menyiapkan infrastruktur dan agenda politik:
- Peningkatan fasilitas kantor DPD, termasuk renovasi ruang pertemuan dan sarana digital.
- Pembangunan musala baru di kompleks kantor, yang akan diresmikan sebagai Masjid “AHYANA”.
- Kaderisasi intensif melalui sekolah politik dan pelatihan teknis bagi anggota legislatif.
“Terima kasih kepada Pak Muslim dan seluruh jajaran yang terus menjaga kedaulatan dan kehormatan partai. Dengan sinergi kuat antara Aceh dan DPP, kita akan semakin solid dan siap menang bersama,” ujarnya.
Implementasi Program Asta Cita di Aceh
Delapan pilar Asta Cita yang menjadi sorotan kader Demokrat di Aceh mencakup:
- Ketahanan pangan: pengembangan irigasi dan cadangan beras lokal.
- Infrastruktur: percepatan pembangunan jembatan, jalan trans-Sumatra, dan konektivitas pelabuhan.
- Kedaulatan ekonomi: program UMKM, sentra ekonomi kreatif, dan akses permodalan mikro.
- Peningkatan kualitas SDM: beasiswa, pelatihan vokasi, serta fasilitas pendidikan inklusif.
- Lingkungan hidup: mitigasi bencana, konservasi hutan, dan penanganan sampah terpadu.
- Kesejahteraan sosial: penyaluran bansos tepat guna dan monitoring penerima manfaat.
- Reformasi birokrasi: digitalisasi layanan publik dan anti-korupsi di tingkat daerah.
- Stabilisasi harga: pengendalian inflasi kebutuhan pokok melalui operasi pasar.
Setiap poin dirancang untuk menjawab tantangan spesifik Aceh, mulai dari pemulihan pasca-bencana hingga pemberdayaan ekonomi rakyat.
Tantangan dan Pengawasan Kinerja Kader
AHY juga mengingatkan, kehadiran kader Demokrat tidak cukup hanya bersedia. Kinerja harus terukur melalui Key Performance Indicators (KPI) politik:
- Jumlah program Asta Cita yang diadopsi pemerintah daerah.
- Persentase realisasi anggaran desa untuk kepentingan publik.
- Indeks kepuasan masyarakat terhadap kinerja legislatif dan eksekutif kader Demokrat.
- Frekuensi penanganan masalah publik (cek kesehatan, pasar murah, dan layanan hukum gratis).
Melalui dashboard pemantauan online, AHY berharap transparansi dan akuntabilitas kader dapat terus terjaga, sekaligus menunjukkan komitmen Demokrat sebagai “solusi dan harapan rakyat”.