Air Jakarta Turun Drastis, Warga Syok Tahu Angke & Sunter Masih Siaga 1!

Jakarta – Setelah diguyur hujan deras sepanjang Minggu, 6 Juli 2025, tinggi muka air di beberapa pintu air DKI Jakarta mulai menunjukkan penurunan secara perlahan. Data terakhir yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta per pukul 22.00 WIB mencatat status kewaspadaan dan ketinggian air di enam pintu air utama.

Penurunan muka air per pukul 22.00 WIB

Berdasarkan laporan resmi BPBD yang bersumber dari Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, berikut kondisi terkini enam pintu air:

  • Angke Hulu – Siaga 1, tinggi muka air 320 cm (menurun dari 300 cm pada pukul 21.00 WIB)
  • Sunter Hulu – Siaga 1, tinggi muka air 300 cm (menurun dari 300 cm pada pukul 21.00 WIB)
  • Karet – Siaga 2, tinggi muka air 590 cm (turun dari 630 cm pada pukul 20.00 WIB dan 630 cm pada pukul 21.00 WIB)
  • Pasar Ikan – Siaga 2, tinggi muka air 224 cm (sama dengan catatan pukul 21.00 WIB dan naik dari 220 cm pukul 20.00 WIB)
  • Manggarai – Siaga 3, tinggi muka air 785 cm (menurun dari 810 cm pada pukul 21.00 WIB)
  • Cipinang Hulu – Siaga 3, tinggi muka air 190 cm (menurun dari 200 cm pada pukul 21.00 WIB)

Perkembangan kondisi dibandingkan data sebelumnya

Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta memperbarui data pada pukul 19.00 WIB dengan kondisi sebagai berikut:

  • Karet – Siaga 1, tinggi muka air 640 cm
  • Sunter Hulu – Siaga 1, tinggi muka air 270 cm
  • Angke Hulu – Siaga 2, tinggi muka air 300 cm
  • Pasar Ikan – Siaga 2, tinggi muka air 210 cm
  • Cipinang Hulu – Siaga 2, tinggi muka air 230 cm
  • Manggarai – Siaga 3, tinggi muka air 850 cm
  • Pulo Gadung – Siaga 3, tinggi muka air 570 cm

Curah hujan intens di siang hingga sore hari mengakibatkan beberapa pintu air sempat melampaui status bahaya (Siaga 1), khususnya Karet dan Sunter Hulu. Seiring menurunnya intensitas hujan, data malam ini menunjukkan sebagian besar muka air mulai turun, meski beberapa wilayah masih memerlukan kewaspadaan tinggi.

Detil masing-masing pintu air

  • Pintu Air Karet
  • Pada pukul 20.00 WIB: Siaga 1, 630 cm
  • Pada pukul 21.00 WIB: 630 cm (tetap)
  • Pada pukul 22.00 WIB: Siaga 2, 590 cm (turun 40 cm)
  • Pintu Air Angke Hulu
  • Pada pukul 19.00 WIB: Siaga 2, 300 cm
  • Pada pukul 21.00 WIB: Siaga 1, 320 cm (naik 20 cm)
  • Pada pukul 22.00 WIB: 320 cm (tetap)
  • Pintu Air Sunter Hulu
  • Pada pukul 19.00 WIB: Siaga 1, 270 cm
  • Pada pukul 21.00 WIB: 300 cm (naik 30 cm)
  • Pada pukul 22.00 WIB: 300 cm (tetap)
  • Pintu Air Pasar Ikan
  • Pada pukul 20.00 WIB: Siaga 2, 220 cm
  • Pada pukul 21.00 WIB: 224 cm (naik 4 cm)
  • Pada pukul 22.00 WIB: 224 cm (tetap)
  • Pintu Air Manggarai
  • Pada pukul 21.00 WIB: Siaga 3, 810 cm
  • Pada pukul 22.00 WIB: 785 cm (turun 25 cm)
  • Pintu Air Cipinang Hulu
  • Pada pukul 21.00 WIB: Siaga 3, 200 cm
  • Pada pukul 22.00 WIB: 190 cm (turun 10 cm)

Koordinasi BPBD dan Dinas SDA DKI Jakarta

BPBD Provinsi DKI Jakarta terus memantau data real-time dari Dinas Sumber Daya Air. Setiap perubahan status pintu air diumumkan melalui akun resmi media sosial BPBD dan situs web mereka. Petugas lapangan juga dikerahkan untuk melakukan pemantauan langsung, termasuk pencatatan ketinggian air, inspeksi pompa manual, serta evakuasi warga di titik rawan.

Tanggapan warga dan rekomendasi Warta Express

Sejumlah warga ibu kota melaporkan genangan air di beberapa RW di kawasan Jakarta Utara dan Barat. Masyarakat dihimbau tetap waspada meski ada penurunan muka air:

  • Hindari melewati wilayah banjir saat ketinggian air masih di atas 50 cm.
  • Pantau terus akun @BPBDJakarta untuk informasi terupdate.
  • Siapkan peralatan darurat (senter, obat-obatan, makanan ringan) jika harus mengungsi sementara.
  • Pastikan pompa air rumah tangga berfungsi dan saluran got tidak tersumbat.

Proyeksi cuaca ke depan

Berdasarkan prakiraan BMKG, potensi hujan ringan hingga sedang masih terjadi hingga pagi hari di beberapa wilayah Jakarta, terutama di sekitar aliran sungai. Diharapkan intensitas hujan tidak kembali meningkat drastis agar proses penurunan muka air dapat terus berlanjut tanpa menimbulkan genangan baru.