Anda Tidak Akan Percaya Bagaimana MUI Menggetarkan Eropa hingga Dukung Palestina!

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar, kembali menegaskan komitmen organisasi yang dipimpinnya dalam memberikan dukungan penuh bagi perjuangan rakyat Palestina. Pernyataan ini disampaikan saat acara Tasyakur Milad ke-50 MUI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu malam (26/7/2025). Anwar mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak berhenti menyuarakan dukungan, baik melalui doa, aksi kemanusiaan, maupun diplomasi internasional.

Latar Belakang Pernyataan MUI

Milad MUI ke-50 menjadi momentum penting bagi Majelis Ulama Indonesia untuk mengevaluasi perjalanan organisasi sejak didirikan tahun 1975. Selain merayakan setengah abad kiprah MUI, kegiatan ini juga menghadirkan berbagai orasi dan diskusi terkait isu-isu keumatan dan kebangsaan terkini. Salah satu topik krusial yang mengemuka adalah penderitaan rakyat Palestina akibat konflik berkepanjangan di Gaza.

KH Anwar Iskandar menegaskan bahwa dukungan bagi Palestina bukan sekadar retorika, melainkan tanggung jawab moral dan kemanusiaan bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. “MUI tidak pernah berhenti untuk menyuarakan dukungan tulus bagi perjuangan rakyat Palestina,” ujarnya di hadapan ribuan hadirin.

Bentuk Dukungan MUI bagi Palestina

Anwar merinci beberapa bentuk dukungan yang telah dan akan dilakukan MUI:

  • Doa Bersama: Menggelar doa dan dzikir massal di berbagai daerah untuk keselamatan dan keadilan bagi Palestina.
  • Bantuan Filantropi: Penggalangan dana melalui dompet dakwah, kerja sama dengan organisasi kemanusiaan, dan penyaluran langsung ke Gaza.
  • Bantuan Pangan: Penyaluran paket sembako, obat-obatan, dan perlengkapan medis guna mengurangi krisis kelaparan yang disebabkan blokade.
  • Kerja Sama Institusional: Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) untuk memperluas jaringan bantuan ekonomi dan logistik.

Kritik Pedas atas Kebijakan Israel

Dalam penyampaiannya, Anwar mengecam kebijakan Israel yang dianggap menjadikan rakyat Gaza menghadapi ancaman kelaparan sistematis. “Sekarang ada kebijakan yang membuat masyarakat Gaza kelaparan. Ini kezaliman luar biasa,” katanya. Ia menuding pemerintah Israel di bawah pimpinan Benjamin Netanyahu sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penderitaan sipil yang meluas.

Menurut data PBB, lebih dari 70% populasi Gaza bergantung pada bantuan pangan luar, sementara akses masuk logistik menjadi semakin terbatas akibat blokade. Anwar memperingatkan bahwa kelaparan tidak hanya ancaman fisik, tetapi juga penghancuran moral dan psikologis bagi generasi masa depan Palestina.

Perubahan Sikap Eropa terhadap Kemerdekaan Palestina

Meski situasi kian memburuk, Anwar melihat tanda positif dari perubahan sikap beberapa negara Barat. Menurutnya, kesadaran global mulai bergeser:

  • Prancis: Presiden Macron dikabarkan akan mengumumkan dukungan resmi bagi kemerdekaan Palestina di PBB.
  • Kanada: Parlemen Kanada telah menyetujui resolusi dukungan kedaulatan Palestina.
  • Inggris: Berpeluang mengeluarkan pernyataan serupa setelah perdebatan internal parlemen.

Anwar berharap dalam waktu dekat negara-negara tersebut akan memproklamasikan dukungan mereka secara formal di Dewan Keamanan PBB, demi menekan penghentian agresi dan memfasilitasi dialog perdamaian.

Peran Indonesia dalam Perjuangan Palestina

Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, Indonesia memegang peranan strategis yang dapat diperluas melalui berbagai langkah:

  • Diplomasi Politik: Mendorong Pemerintah RI untuk mengusulkan resolusi di PBB yang menuntut penghentian kekerasan dan pembukaan akses kemanusiaan ke Gaza.
  • Inisiatif Regional: Menjalin koordinasi dengan ASEAN dan OKI (Organisasi Kerjasama Islam) untuk menyuarakan tekanan kolektif kepada Israel.
  • Peningkatan Bantuan Langsung: Mengirimkan misi kemanusiaan, medis, dan pendidikan untuk membantu rehabilitasi infrastruktur penting di Gaza.

Wakil Menteri Luar Negeri RI juga telah menyatakan kesiapannya memperkuat diplomatic channel, termasuk pembentukan “Indonesia Gaza Task Force” yang fokus pada penggalangan sumber daya dan advokasi internasional.

Pesan Kemanusiaan dan Ajakan MUI

Di ujung pidatonya, Anwar Iskandar mengajak masyarakat untuk menjaga empati dan solidaritas:

  • “Jangan berhenti untuk berdoa bagi keselamatan saudara kita di Palestina.”
  • “Jangan hentikan dukungan kita—baik materi maupun diplomasi—untuk kemerdekaan rakyat Palestina.”
  • “Demi kemanusiaan, mari bersama lawan penjajahan dan kezaliman yang tidak berperikemanusiaan.”

Seruan ini diharapkan dapat merangkul seluruh lapisan masyarakat Indonesia, dari akademisi, pebisnis, hingga pelajar, untuk mengambil peran aktif dalam upaya menciptakan keadilan dan perdamaian bagi Palestina.