Anindya Bakrie Ungkap Rahasia WEF Dukung MBG 80 Juta Porsi, Ada Bahasan Nuklir dan AI!

Anindya Bakrie Hadiri Jamuan Makan Malam WEF di Menara Kadin

Pada Jumat malam, 23 Mei 2025, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menghadiri acara jamuan makan malam dan pertemuan World Economic Forum (WEF) Indonesia 2025 di Menara Kadin, Jakarta Selatan. Pertemuan ini merupakan salah satu rangkaian WEF Indonesia yang mempertemukan tokoh-tokoh bisnis, pemerintahan, dan think tank global untuk bertukar gagasan strategis.

Pembahasan Kerja Sama Ilmu dan Program MBG

Dalam kesempatan tersebut, Anindya melakukan dialog intens dengan Managing Director WEF, Mirek Dusek. Salah satu topik utama yang diangkat adalah kolaborasi pertukaran pengetahuan antara Kadin dan WEF, sekaligus bahasan mengenai program pemerintah “Makan Bergizi Gratis” (MBG) yang dicanangkan Presiden. Menurut Anindya, sinergi ini dimulai dari:

  • Transfer ilmu dan best practices dalam penyusunan program sosial
  • Pemanfaatan jaringan global WEF yang telah hampir 50 tahun beroperasi
  • Penyusunan kerangka kerja bersama untuk mendukung pelaksanaan MBG di tingkat daerah

“WEF adalah think tank besar dengan jaringan internasional yang luas. Kerja samanya tentu dimulai dengan pertukaran ilmu agar program strategis seperti MBG dapat dirancang lebih matang dan berdampak,” ungkap Anindya.

Diskusi Isu Energi dan Keberlanjutan

Selain MBG, pembicaraan juga merambah isu energi dan keberlanjutan. Anindya menyebutkan bahwa mereka sempat menyinggung potensi pengembangan energi nuklir sebagai salah satu solusi jangka panjang yang mungkin mendukung kesejahteraan anak cucu. Meskipun belum detail, topik ini akan dilanjutkan di kelompok kerja WEF-Kadin.

“Kami sempat menyentuh isu energi, termasuk nuklir, bahkan membahas kaitannya dengan MBG. Namun, rincian teknis akan dibahas nanti di kelompok kerja khusus,” jelas Anindya.

Manfaat Kerja Sama dengan WEF

Anindya menilai bahwa jejak kolaborasi dengan WEF akan memberikan berbagai keuntungan bagi Indonesia:

  • Akses ke data riset dan tren global dalam pelaksanaan program sosial
  • Peluang menjadi mitra strategis dalam forum internasional terkait ekonomi dan pembangunan
  • Peningkatan kredibilitas dan kepercayaan investor global terhadap program pemerintah

Menurutnya, WEF tidak hanya memberi wawasan, tetapi juga membuka akses jaringan pelaku bisnis dan pemerintahan di berbagai negara.

Kecerdasan Buatan dan Transformasi Sektor Publik

Pembicaraan juga mengangkat topik kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang dinilai kunci transformasi di berbagai sektor:

  • Pendidikan: AI dapat mempersonalisasi materi belajar sesuai kebutuhan setiap siswa
  • Kesehatan: penerapan telemedicine dan analisis data medis untuk diagnosis lebih cepat
  • Manajemen pemerintah: otomatisasi proses administratif untuk efisiensi birokrasi

Anindya menyebut bahwa dukungan WEF sangat vital untuk mempercepat adopsi AI dan teknologi canggih di Indonesia.

Target MBG: 80 Juta Porsi per Hari

Salah satu poin yang membuat Anindya bangga adalah skala program MBG yang ambisius. Pemerintah menargetkan 80 juta porsi makan bergizi per hari untuk anak-anak sekolah dasar dan menengah pertama. Menurut Anindya, tidak banyak negara di dunia yang mampu melaksanakan program sebesar ini.

“Program semacam ini pernah dicoba Presiden Harry S. Truman di AS setelah Perang Dunia II. Jika kita bisa mengelolanya dengan baik, ini bukan hanya soal memberi makan, tapi juga modernisasi pertanian dan gizi generasi muda,” tuturnya.

Modernisasi Pertanian dan Efisiensi Produksi

Untuk mewujudkan 80 juta porsi harian, Anindya menekankan perlunya modernisasi sektor pertanian melalui:

  • Agrikultur presisi dengan sensor dan drone untuk pemantauan lahan
  • Rantai pasok dingin terintegrasi agar bahan baku tetap segar hingga dapur sekolah
  • Penggunaan perangkat lunak manajemen pangan untuk meminimalkan limbah

Dengan teknologi cerdas, ia optimis MBG dapat dijalankan secara efisien dan berkelanjutan.

Partisipasi Pelaku Industri

Acara jamuan malam WEF ini dihadiri pula oleh perwakilan berbagai sektor industri besar di Indonesia, antara lain:

  • MIND ID
  • Grab Indonesia
  • Royal Golden Eagle (RGE)
  • Adaro Energy
  • Astra International
  • Indorama Ventures
  • Bakrie Group

Hadirnya para pemangku kepentingan ini menunjukkan komitmen lintas sektor dalam mendukung program strategis pemerintah.

Langkah Berikutnya dalam Kelompok Kerja

Anindya menegaskan bahwa pembahasan mendalam soal MBG, energi, dan keberlanjutan akan dilanjutkan dalam kelompok kerja khusus WEF-Kadin. Tim ini akan merumuskan langkah implementasi, skema pendanaan, dan monitoring untuk memastikan target tercapai tepat waktu dan sesuai standar gizi.