WartaExpress

Bank Raksasa PHK 3.500 Orang tapi Sahamnya Meledak 15% – Rahasianya Terungkap!

Restrukturisasi Besar-besaran di ANZ Dipimpin CEO Baru

ANZ Group Holdings Ltd., salah satu bank terbesar di Australia, resmi mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3.500 karyawan hingga September 2026. Keputusan ini dilakukan di bawah kepemimpinan baru Chief Executive Officer (CEO) Nuno Matos yang baru menjabat empat bulan. Meski langkah ini terbilang drastis, saham ANZ justru mencatat lonjakan, menandakan kepercayaan pasar terhadap strategi restrukturisasi.

Profil Singkat Nuno Matos dan Visi Kepemimpinannya

Nuno Matos, yang menggantikan Shayne Elliott pada Mei lalu, langsung memutuskan menyederhanakan struktur organisasi ANZ. Matos membawa visi “turnaround strategy” untuk memperkuat budaya perusahaan, manajemen risiko, dan fokus pada pelanggan. Beberapa langkah awalnya mencakup:

Menurut Matos, “Ambisi saya adalah menjadikan ANZ bank terbaik bagi para pelanggan kami sekaligus memastikan kinerja jangka panjang yang berkelanjutan.” Ia juga mengakui bahwa ini merupakan masa sulit bagi banyak staf, tetapi perlu dilakukan demi stabilitas dan daya saing bank di tengah tekanan global.

Rincian PHK dan Proporsi Karyawan yang Terkena

Langkah PHK 3.500 karyawan ini setara dengan sekitar 8% dari total 42.000 pegawai ANZ. Adapun rinciannya mencakup:

Angka ini mencerminkan upaya menyelaraskan jumlah staf dengan kebutuhan operasional dan fokus pada efisiensi proses bisnis. Matos berharap pengurangan tenaga kerja ini mempercepat alur kerja dan mengalihkan anggaran ke program pengembangan teknologi dan digital banking.

Biaya Restrukturisasi dan Target Finansial

ANZ memperkirakan akan membukukan beban restrukturisasi sebesar US$369 juta (sekitar Rp6,04 triliun) sebelum pajak pada paruh kedua tahun ini. Beban ini meliputi:

Matos menegaskan bahwa biaya besar ini bersifat investasi jangka panjang, dengan harapan meningkatkan profitabilitas dan rasio cost-to-income ANZ pada tahun-tahun mendatang.

Dampak dan Reaksi Pasar Saham

Walaupun kabar PHK massal biasanya menurunkan kepercayaan investor, saham ANZ justru dibuka naik 0,2% pada sesi Selasa lalu di Bursa Sydney. Sepanjang tahun ini, saham ANZ terpantau naik sekitar 15%, mengungguli indeks perbankan Australia. Beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan tersebut antara lain:

Dengan dukungan pasar, ANZ berharap dapat menurunkan beban biaya operasional dan mengalokasikan dana untuk teknologi digital tanpa mengorbankan profitabilitas.

Perombakan Manajemen Senior dan Penguatan Risiko

Seiring PHK, ANZ juga merombak jajaran eksekutif senior. Beberapa eksekutif yang telah hengkang meliputi:

ANZ merekrut Les Vance sebagai Chief Risk Officer baru dan memisahkan tugas CRO di setiap divisi. Tujuannya agar pengelolaan risiko menjadi lebih spesifik dan terukur, dengan indikator kinerja yang terintegrasi pada setiap unit bisnis.

Tantangan Komunikasi dan Langkah Perbaikan

Beberapa minggu setelah pengangkatan Matos, ANZ sempat tersandung isu “gagal komunikasi” terkait rencana PHK yang diumumkan terlalu awal. Matos pun harus meminta maaf secara terbuka. Untuk meredam kekhawatiran karyawan, bank kini menerapkan:

Dengan komitmen transparansi dan dukungan pelatihan, ANZ berupaya meminimalkan gejolak internal dan memastikan transisi berjalan lebih mulus.

Exit mobile version