WartaExpress

Bocor! Bos Durianpay Jadi Endeavor Entrepreneur, Ambisi Satukan Seluruh Pembayaran Se-Asia Tenggara!

Transformasi digital di sektor keuangan dan pembayaran di Indonesia melaju sangat cepat, tetapi masih terhambat oleh infrastruktur yang terfragmentasi. Berbagai metode pembayaran—mulai dari kartu kredit, transfer bank, e-wallet lokal hingga platform kripto—beroperasi dalam “silo” masing-masing, sehingga menyulitkan bisnis untuk mengintegrasikan opsi pembayaran yang luas. Menyadari tantangan ini, Durianpay hadir dengan ambisi membangun infrastruktur pembayaran terpadu bagi Asia Tenggara, menjawab kebutuhan transaksi lintas platform yang mulus, efisien, dan inklusif.

Tantangan Infrastruktur Pembayaran di Asia Tenggara

Di banyak negara ASEAN, perbedaan regulasi, sistem kliring, dan protokol keamanan membuat penyedia layanan kesulitan menyatukan infrastruktur. Akibatnya:

Fragmentasi ini tidak hanya menurunkan pengalaman pengguna, tetapi juga membatasi pertumbuhan ekosistem digital, terutama bagi UMKM yang ingin menjangkau pasar regional.

Solusi Durianpay: Membangun Infrastruktur Pembayaran Terpadu

Co-Founder Durianpay, Natasha Ardiani, menjelaskan bahwa platform ini dirancang sebagai “switch” universal, menghubungkan berbagai metode pembayaran dan saluran distribusi:

Dengan solusi ini, Durianpay menargetkan pasar di Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Vietnam, merangkul lebih dari 100 klien enterprise—mulai dari e-commerce besar hingga platform fintech dan kripto.

Pencapaian Durianpay hingga Saat Ini

Sejak diluncurkan pada 2020, Durianpay menunjukkan pertumbuhan impresif:

Keberhasilan ini menjadikan Durianpay sebagai salah satu infrastruktur pembayaran lokal dengan cakupan dan skala internasional.

Natasha Ardiani dan Gelar Endeavor Entrepreneur

Prestasi Durianpay semakin diakui ketika Natasha Ardiani terpilih sebagai Endeavor Entrepreneur ke-110, sebuah program bergengsi yang menyeleksi pengusaha visioner dengan potensi perubahan global. Pada International Selection Panel (ISP) ke-104 di Cambridge, tahun 2025, panel menilai solusi Natasha sebagai model fintech lokal yang relevan secara internasional.

“Menjadi Endeavor Entrepreneur nyatanya membuat saya percaya bahwa solusi dari Indonesia bisa relevan bagi dunia,” ungkap Natasha. Penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi juga pintu gerbang untuk mentorship global dan akses ke jejaring bisnis kelas dunia.

Rencana Pengembangan Lanjutan

Ke depan, Durianpay memprioritaskan beberapa pengembangan:

Dampak terhadap Ekonomi Digital ASEAN

Dengan infrastruktur terintegrasi, Durianpay diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi digital Web2 dan Web3 di kawasan:

Kolaborasi dengan regulator dan bank sentral di setiap negara juga diincar untuk menciptakan ekosistem yang sesuai hukum sekaligus inovatif.

Respons Pemerhati dan Pengamat Industri

Monika Rudijono, Managing Director Endeavor Indonesia, menekankan bahwa pengakuan terhadap Natasha membuktikan kepercayaan pada kemampuan pendiri perempuan Indonesia menciptakan solusi mutakhir dengan daya saing global. “Visi Natasha mengatasi fragmentasi pembayaran di ASEAN berpotensi mendorong inklusi keuangan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital,” ujarnya.

Para pengamat menilai kolaborasi lintas sektor—dari perbankan, regulator, hingga e-commerce—adalah kunci sukses Durianpay, menyiapkan landasan bagi transaksi lintas batas yang cepat, aman, dan terjangkau.

Dengan fondasi kuat dan dukungan ekosistem, Durianpay selangkah lebih dekat mewujudkan infrastruktur pembayaran terpadu yang dapat memperkokoh posisi Indonesia sebagai pusat inovasi finansial di Asia Tenggara.

Exit mobile version