Pemerintah China menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi ketegangan bersenjata antara Thailand dan Kamboja di wilayah perbatasan. Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Guo Jiakun, Beijing menegaskan komitmen untuk memfasilitasi dialog kedua negara dan mendorong penurunan tensi sesuai prinsip netralitas dan keadilan.
Kronologi Bentrokan di Perbatasan
Pada Kamis (24/7) pagi, wilayah sengketa di perbatasan Thailand–Kamboja kembali memanas. Menurut Komando Wilayah Militer ke-2 Angkatan Darat Kerajaan Thailand, bentrokan dimulai sekitar pukul 07.45 WIB saat pasukan darat kedua negara terlibat baku tembak. Insiden ini memicu respons militer yang lebih besar:
Media lokal Nation melaporkan adanya korban tewas dan luka-luka di kedua kubu, termasuk warga sipil yang berada di zona terdampak. Pemerintah daerah di empat provinsi Thailand terdekat mengumumkan evakuasi massal penduduk demi menghindari potensi bahaya lanjutan.
Sikap Resmi China: Netral dan Konstruktif
Guo Jiakun menegaskan bahwa China “menjunjung tinggi sikap yang adil dan tidak memihak.” Pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri menyebutkan:
Langkah ini mencerminkan peran diplomatik China sebagai tetangga besar di kawasan yang berkepentingan stabilitas Asia Tenggara.
Dampak Kemanusiaan dan Evakuasi Warga
Bentrokan senjata berat dan pengeboman udara menambah resiko bagi warga sipil. Beberapa poin penting:
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan krisis kemanusiaan yang meluas jika konflik tidak segera diredam.
Peran dan Harapan ASEAN
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja menantang soliditas ASEAN. Sebagai organisasi regional, ASEAN memiliki beberapa instrumen untuk menengahi konflik:
Indonesia, sebagai Ketua ASEAN 2023-2026, diharapkan mendorong dialog intensif dan penggunaan mekanisme damai, menjaga prinsip non-intervensi sekaligus memprioritaskan perlindungan warga.
Implikasi Bagi Indonesia dan Kawasan
Konflik perbatasan ini bisa berdampak luas pada keamanan dan ekonomi regional:
Warta Express menghimbau WNI dan pelaku bisnis di kawasan untuk memantau perkembangan dan mengikuti arahan resmi KBRI serta instansi terkait.
Langkah Diplomasi dan Rekomendasi
Beberapa langkah strategis yang perlu diambil pemerintah Indonesia dan ASEAN:
Dengan mengedepankan diplomasi intensif dan bantuan kemanusiaan, diharapkan eskalasi dapat dikendalikan, mencegah krisis kemanusiaan yang lebih besar serta menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.