WartaExpress

Darurat Banjir di Balangan: 3.511 Rumah Terendam dan 10.949 Jiwa Terdampak — Pemerintah Tetapkan Tanggap hingga 3 Jan 2026

Banjir Bandang di Balangan: 3.511 Rumah Terendam, Status Tanggap Darurat Ditetapkan hingga 3 Januari 2026

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, melaporkan dampak luas setelah banjir bandang yang terjadi sejak Jumat (26/12). Data terkini mencatat 3.511 unit rumah terendam dan 10.949 jiwa terdampak, tersebar di 27 desa dalam tujuh kecamatan. Menyikapi situasi darurat ini, Pemerintah Kabupaten Balangan menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana hingga 3 Januari 2026 untuk mempercepat pemulihan dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi.

Peninjauan lapangan dan koordinasi pimpinan daerah

Bupati Balangan, Abdul Hadi, melakukan kunjungan ke lokasi terparah di Kecamatan Tebing Tinggi dan Halong untuk meninjau dampak pascabanjir. Dalam pantauannya, Bupati menyampaikan keprihatinan mendalam dan menginstruksikan penanganan terpadu yang melibatkan Pemkab, TNI, Polri, masyarakat lokal serta relawan. Fokus utama saat ini adalah pembersihan lumpur dan material banjir agar rumah warga dan fasilitas umum dapat segera digunakan kembali.

Peran kepolisian dan personel bantuan dalam pemulihan

Kapolres Balangan AKBP Yulianor Abdi menyatakan pihak kepolisian telah mengerahkan personel Polres dan BKO Brimob Yon Tabalong untuk membantu percepatan pemulihan wilayah terdampak. Tugas-tugas yang dilakukan termasuk pembersihan lumpur, evakuasi barang penting, pengamanan lokasi, serta membantu pendistribusian bantuan logistik bersama Pemkab dan relawan.

Bantuan yang sudah disalurkan dan kebutuhan mendesak

Forkopimda Balangan bersama jajaran kecamatan telah menyalurkan bantuan berupa bahan makanan pokok dan kebutuhan darurat lainnya: popok bayi, sabun, lilin, dan perlengkapan higienis. Posko penanganan bencana didirikan di halaman Kantor Camat Tebing Tinggi untuk menjadi pusat koordinasi, informasi, dan distribusi bantuan. Rapat koordinasi lanjutan digelar di aula kecamatan untuk merencanakan langkah pemulihan jangka pendek dan menengah.

Dampak geografis dan cakupan wilayah terdampak

Banjir di Balangan bukan peristiwa lokal terpencil; curah hujan tinggi yang melanda sejak Jumat malam memicu sejumlah titik banjir di beberapa kabupaten lain di Kalimantan Selatan. Kondisi aliran sungai yang meluap, ditambah aliran material sedimen, memperburuk kondisi di desa-desa dataran rendah. Kerusakan infrastruktur kecil dan besar—termasuk jalan desa dan saluran irigasi—menambah kerumitan proses pemulihan.

Langkah prioritas pengurangan risiko pascabanjir

Untuk mengurangi risiko lanjutan dan mempercepat pemulihan, langkah teknis dan operasional berikut menjadi prioritas:

  • Evakuasi dan pendataan korban secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal.
  • Pembersihan rumah dan fasilitas umum dari lumpur dan material banjir demi mencegah masalah kesehatan lingkungan.
  • Penyediaan air bersih dan sanitasi darurat untuk mencegah penyebaran penyakit.
  • Perbaikan darurat pada akses jalan dan jembatan kecil agar distribusi bantuan tidak terhambat.
  • Peran masyarakat dan relawan

    Masyarakat setempat menunjukkan respon sosial yang kuat: gotong royong membantu membersihkan rumah, membuka dapur umum, dan menjaga keamanan lingkungan. Peran relawan sangat signifikan dalam tahap awal tanggap darurat. Namun, koordinasi yang baik antara relawan, pemerintah daerah, dan TNI/Polri mutlak diperlukan agar bantuan tersalurkan merata dan tidak menimbulkan duplikasi usaha.

    Potensi risiko kesehatan dan mitigasi

    Pascabanjir, risiko kesehatan seperti penyakit bawaan air, infeksi kulit, dan gangguan pencernaan meningkat. Oleh karena itu, pos kesehatan darurat perlu difokuskan pada:

  • Penyediaan obat-obatan dasar dan layanan medis untuk cedera ringan serta penyakit pascabanjir.
  • Kampanye edukasi kebersihan dan cara aman mengolah air minum di lokasi terdampak.
  • Pemantauan gizi anak dan bayi terutama jika pasokan makanan terganggu.
  • Kebutuhan dukungan jangka menengah

    Selain respons darurat, pemulihan jangka menengah memerlukan perencanaan matang: rehabilitasi rumah terdampak, perbaikan infrastruktur kecil (jalan desa, jembatan), serta program pemulihan ekonomi lokal untuk membantu warga kembali produktif. Keterlibatan provinsi dan pemerintah pusat dalam bentuk dana darurat, alat berat, serta logistik tambahan akan mempercepat proses tersebut.

    Panggilan untuk solidaritas dan transparansi

    Dalam situasi bencana, transparansi penyaluran bantuan dan koordinasi antarlembaga sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik. Pemerintah kabupaten, dalam hal ini Pemkab Balangan, diharapkan melaporkan kebutuhan prioritas secara berkala kepada publik dan donor agar bantuan yang masuk sesuai dengan kebutuhan lapangan. Kepedulian dari daerah lain dan organisasi kemanusiaan juga sangat diharapkan untuk memperkuat upaya pemulihan.

    Data resmi dan perkembangan situasi di lapangan akan terus dipantau. Fokus semua pihak saat ini harus memastikan keselamatan korban, ketersediaan kebutuhan dasar, serta langkah cepat untuk memulihkan akses dan layanan publik yang terganggu akibat bencana banjir ini.

    Exit mobile version