TANGERANG – wartaexpress.com – Wabah Virus corona Covid-19 di Kabupaten Tangerang masih menjadi sorotan publik, tidak sedikit yang sudah menjadi korban dan pemerintah terus menerus berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona Covid-19.
Begitu juga kabar terpaparnya empat karyawan perusahaan makanan dan minuman yang memproduksi Jelly Dring di kawasan Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang menjadi tanda tanya publik.
Pasalanya, keempat karyawan yang terpapar Covid-19 dirahasiakan oleh pihak perusahaan, karena tidak mau diketahui oleh pihak pemerintah dan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Karena takut ditutup, atau diliburkan dengan dalih perusahaan tersebut masih mempunyai banyak persoalan yang belum terselesaikan (hutang).
Sehingga empat karyawanya yang terkena Covid-19 diwawanti-wanti jangan buka suara dan pihak perusahaan akan jamin selama isolasi mandiri untuk diberikan biaya pengobatan dan lainnya.
Hal itu diketahui awak media dan mencoba mendatangi perusahaan tersebut untuk meminta klaripikasi, namun pihak perusahan enggan ditemui bahkan mengatakan harus janjian terlebih dahulu dan diarahkan kepada seseorang dari serikat buruh.
Karena beberapa hari tidak menemukan jawaban, maka salah satu awak media mencoba menghubungi Kades setempat melalui nomor telepon pribadinya pada Jumat sore (12/2/2021).
Menurut Kades, nanti pihak RT yang akan pertanyakan ke sana, kalau tidak bisa kades dan awak media bareng-bareng yang akan mendatangi perusahaan tersebut untuk minta penjelasan.
Dikatakannya, bahwa mereka tidak ada konfirmasi ke desa terkait ada warganya terpapar Covid-19 yang seharusnya memberi tahu RT setempat. “Kalau begitu kita juga merasa dirugikan juga,” jelas Kades.
Ditegaskan kades, bahwa ia akan ngutus RT ke perusahaan tersebut untuk minta penjelasan, kalau tidak mau terbuka maka pihaknya bersama awak media yang akan mendatangi perusahaan.
“Takut disangka Tim Gugus Tugas Covid-19 tidak tanggungjawab dalam penanganan di wilayahnya juga disalahkan oleh atasan,” pungkasnya.
Adapun menurut keterangan yang terpapar Covid-19 ada 3 orang mandor perusahaan warga Jakarta dan satu orang perempuan karyawati warga Tigaraksa.
Selama karantina pihak perusahaan hanya memberikan obat, itu pun dipotong dari hasil gaji dan perusahaan tidak memberikan konpensasi juga tidak memberikan gaji si karyawan terebut. (Udin/Ubai)
Discussion about this post