Strategi Pengendalian Inflasi Lewat Festival Bazar Pangan
Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan secara resmi menggelar Festival Bazar Pangan pada Sabtu (15/11) di Desa Sanur Kaja. Kegiatan ini dirancang khusus untuk menekan laju inflasi pada komoditas pangan pokok, sekaligus memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan menjelang perayaan Galungan dan Kuningan.
Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, menegaskan bahwa Festival Bazar Pangan bukan sekadar pasar murah, melainkan bagian dari rencana strategis jangka panjang Pemkot Denpasar dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok. Dengan menyediakan barang di bawah harga pasaran, diharapkan daya beli masyarakat tetap terjaga dan tekanan inflasi dapat dikendalikan.
Sinergi dengan Desa Adat Sanur untuk Akses Lebih Luas
Pelaksanaan bazar ini dilakukan bekerja sama erat dengan Desa Adat Sanur. Sinergi tersebut mencakup:
- Penentuan lokasi strategis: lapangan terbuka Desa Sanur Kaja yang mudah diakses oleh warga setempat.
- Koordinasi cultural: melibatkan tiga kelian adat untuk pendampingan logistik dan pelestarian nilai tradisi.
- Penyediaan sarana dan prasarana: tenda, panggung kecil, listrik, serta pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi.
Kerja sama ini memastikan penyelenggaraan festival berlangsung tertib, ramah budaya, dan memberi kemudahan bagi warga lokal maupun wisatawan yang ingin berbelanja bahan pokok.
Daftar Komoditas dan Diskon Harga
Pada Festival Bazar Pangan, berbagai komoditas pokok dipasarkan dengan potongan harga 10–15% dari harga pasaran. Adapun daftar utama komoditas meliputi:
- Gula pasir: dijual Rp 12.000–13.000 per kilogram.
- Beras medium dan premium: potongan harga mencapai Rp 1.500 per kilogram.
- Bawang merah & bawang putih: masing-masing lebih murah hingga Rp 2.000 per kilogram.
- Cabai rawit & cabai merah keriting: diskon Rp 3.000–4.000 per kilogram.
- Daging ayam & sapi: harga di bawah pasar, untuk meringankan beban konsumsi protein hewani.
- Minyak goreng & telur: tersedianya paket kombo dengan harga terjangkau.
Menurut Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, Ida Bagus Mayun Suryawangsa, penyediaan komoditas tersebut menjawab kebutuhan masyarakat sehari-hari sekaligus mengurangi kecenderungan spekulasi harga menjelang hari besar keagamaan.
Peran UMKM Lokal dalam Mendukung Kegiatan
Festival ini juga menjadi panggung bagi puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Denpasar. Produk yang ditampilkan beragam, mulai dari:
- Olahan pangan lokal: sambal matah, bumbu genep, jajanan tradisional.
- Buah segar dari petani Kabupaten Gianyar dan Badung.
- Kerajinan anyaman bambu dan produk cinderamata khas Bali.
- Hasil tangkapan nelayan lokal: ikan segar, udang, dan rumput laut kering.
Kehadiran UMKM tidak hanya menambah variasi barang bazar, tetapi memberi efek berganda terhadap perekonomian lokal. Penjual kecil memperoleh kesempatan pemasaran langsung, sedangkan pengunjung mendapatkan produk premium dengan harga bersaing.
Lomba Ngelawar dan Gebogan: Pelestarian Budaya sekaligus Rekreasi
Selain bazar pangan, rangkaian festival dilengkapi dengan lomba tradisional, antara lain:
- Lomba Ngelawar: seni melempar-lempar dupa di atas piring yang menuntut ketepatan dan kelincahan.
- Lomba Gebogan: atraksi membawa tumpukan sesajen di atas kepala, mengasah kekuatan dan keseimbangan.
Tujuan diadakannya lomba-lomba ini adalah:
- Meningkatkan kreativitas dan antusiasme generasi muda.
- Menguatkan solidaritas antar warga Desa Adat Sanur.
- Menjadikan festival lebih atraktif dan edukatif bagi pengunjung keluarga.
Dampak terhadap Stabilitas Harga dan Kesejahteraan Masyarakat
Secara mikro, Festival Bazar Pangan memberikan dampak nyata pada penurunan harga dan peningkatan akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok. Beberapa manfaat yang tercapai:
- Penurunan harga rata-rata komoditas pokok hingga 12% selama dua hari bazar.
- Peningkatan perputaran modal pelaku UMKM hingga 30% dibanding hari biasa.
- Lebih dari 5.000 warga memanfaatkan bazar untuk stok pangan rumah tangga.
- Mengurangi laju inflasi pangan harian di Denpasar yang sempat mencapai 0,3% per minggu terakhir.
Secara makro, gelaran ini memperlihatkan komitmen Pemkot Denpasar dalam menjaga kesejahteraan warga sekaligus mengendalikan harga yang kerap melonjak menjelang hari besar.
Persiapan dan Rencana Lanjutan Festival
Festival Bazar Pangan direncanakan berlangsung selama dua hari, dan jika evaluasi positif, acara serupa akan diadakan secara berkala di kecamatan lain. Tahapan persiapan berikutnya mencakup:
- Pengadaan suplai pangan lebih besar untuk cakupan wilayah perkampungan.
- Koordinasi dengan Bulog, Perumda, dan distributor besar untuk mematok harga acuan.
- Penyusunan jadwal festival rotasi antar desa adat sebagai bagian program stabilisasi harga.
- Peningkatan promosi digital melalui aplikasi Smart Bali dan website resmi Pemkot Denpasar.
Lewat langkah-langkah ini, Pemkot Denpasar berupaya menjadikan Festival Bazar Pangan sebagai instrumen kebijakan publik yang efektif, mudah direplikasi, dan berkelanjutan dalam menjaga stabilitas ekonomi rakyat.
