Fit and Proper Test Calon Hakim Agung dan Sorotan Mafia Peradilan
Pada Rabu, 10 September 2025, Komisi III DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) bagi calon Hakim Agung Mahkamah Agung. Dalam sesi ini, anggota Komisi III Fraksi PKB, Hasbiallah Ilyas, mengungkap keprihatinannya atas maraknya praktik mafia hukum, mafia pajak, dan mafia peradilan yang diperkirakan sudah merambah berbagai lini institusi peradilan di Indonesia.
Maraknya Mafia Hukum dan Peradilan
Hasbiallah menegaskan bahwa:
“Godaan keuntungan instan ini nyata, tidak semua aparat peradilan dapat bertahan menjaga integritas,” ungkap Hasbi. Temuan lapangan Komisi III mengindikasikan sedikitnya 20 persen sengketa besar dipengaruhi intervensi penggunaan jalur gelap.
Kritik Terhadap Background Calon Budi Nugroho
Salah satu calon yang diuji adalah Budi Nugroho, berlatar belakang akuntansi dan pajak, serta pernah lima tahun menangani sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak. Hasbiallah menyoroti tantangan berikut:
Hasbi mempertanyakan, “Bagaimana cara Pak Budi memastikan dirinya tidak terseret dalam praktik mafia peradilan?”
Kompleksitas Perpajakan dan Harapan Masyarakat
Dalam fit and proper test, aspek perpajakan menjadi sorotan karena:
Hasbiallah menegaskan, “Putusan yang diambil tidak boleh menyusahkan masyarakat, tetapi juga harus maksimal bagi penerimaan negara. Ini soal keseimbangan.”
Tekanan Publik dan Reputasi Lembaga Peradilan
Kepercayaan publik terhadap peradilan menurun drastis belakangan ini, ditandai oleh survei Litbang Kompas yang menyebut 60 persen responden meragukan independensi hakim. Efek domino yang muncul antara lain:
Fit and proper test kali ini dipandang sebagai ujian integritas sekaligus kesempatan untuk memulihkan kepercayaan rakyat.
Syarat Mutlak bagi Calon Hakim Agung
Berdasarkan sorotan Komisi III dan praktik terbaik peradilan internasional, seorang calon Hakim Agung idealnya memiliki:
Peran Komisi III DPR dan Proses Seleksi Ke Depan
Komisi III DPR RI memiliki tugas untuk menilai keseluruhan aspek kelayakan calon Hakim Agung, mulai dari akademis hingga moral:
Dokumen ujian fit and proper test dijadwalkan tuntas akhir September, lalu diserahkan ke DPR untuk pengesahan resmi.
Pentingnya Komitmen Nyata
Uji kelayakan ini bukan sekadar formalitas. Rakyat menanti bukti nyata bahwa Mahkamah Agung akan dipimpin figur-figur yang benar-benar memprioritaskan keadilan, bukan sekadar janji manis di hadapan para politisi. Sikap tegas Komisi III DPR terhadap praktik mafia peradilan menunjukkan bahwa kontrol legislatif diperlukan agar Lembaga peradilan tidak keluar jalur.