Kronologi Banjir Bandang dan Longsor di Pegunungan Arfak
Pada Jumat malam, 16 Mei 2025 sekitar pukul 21.00 WIT, banjir bandang disertai tanah longsor menerjang Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat. Curah hujan tinggi selama beberapa jam membuat aliran sungai meluap dan membawa material lumpur serta bebatuan ke pemukiman warga. Kondisi ini menyebabkan sejumlah rumah hancur, infrastruktur tertimbun, dan puluhan orang dinyatakan hilang.
Upaya Pencarian dan Evakuasi Korban
Tim SAR gabungan dari Basarnas Manokwari, Polres Pegunungan Arfak, dan relawan lokal bekerja keras sejak hari pertama kejadian. Pada operasi pencarian hari ketujuh, Jumat (23/5), Kepala Basarnas Manokwari, Yefri Sabaruddin, mengumumkan satu korban ditemukan dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi.
Sampai saat ini, total penanganan korban tercatat sebagai berikut:
- 5 orang selamat dan sudah kembali ke keluarga masing-masing
- 16 orang meninggal dunia dan jenazahnya telah dikumpulkan
- 3 orang masih berstatus hilang dan dalam pencarian lanjutan
Data Korban: Selamat, Meninggal, dan Hilang
- Korban selamat: Fretswan Unas, Juandi Takaliumang, Yeskiel Takaliumang, Karunyak Takaliumang, dan Erik.
- Korban meninggal: 16 orang yang ditemukan selama tujuh hari pencarian.
- Korban hilang: 3 orang yang belum berhasil ditemukan hingga Jumat malam.
Proses Identifikasi Jenazah
Dari 16 jenazah yang dievakuasi, satu langsung diambil keluarga karena kondisi jenazah masih mudah dikenali. Sisanya, 15 jenazah, diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Tim INAFIS Polda Papua Barat. Kombes Pol. dr. Iskandar dari Biddokes Polda Papua Barat menyebutkan bahwa 13 jenazah berhasil dikenali dan diserahterimakan kepada keluarga. Identifikasi menghadapi kendala utama:
- Kondisi jenazah penuh lumpur dan tanaman longsor
- Proses pembusukan yang memperlambat pencocokan data antemortem dan postmortem
- Sarana laboratorium lapangan yang terbatas di wilayah pegunungan
Daftar Jenazah yang Telah Teridentifikasi
- Yoseph Ermilianus Efrem
- Porman Takaliumang
- Okden Wote
- Joni Rahawari
- Once Takaliumang
- Lauriensius Denilson Armanto
- George Takaliumang
- Harispen Tampil
- Reki Wote
- Melkianus Isba
- Oktavianus Petrus Alwandi
- Yan Leo
- Robertus Edison Nurak
Dukungan dan Keputusan Keluarga Korban
Basarnas dan aparat keamanan masih berdiskusi dengan keluarga korban terkait kelanjutan operasi pencarian tiga orang yang hilang. Keputusan apakah operasi dihentikan atau diperpanjang akan diambil berdasarkan koordinasi antara petugas dan perwakilan keluarga. Dukungan logistik, psikologis, dan transportasi jenazah menjadi prioritas utama agar semua keluarga dapat memulihkan diri dan melakukan prosesi duka.
Tantangan di Lapangan
- Akses jalan menuju lokasi terputus akibat material longsor dan jembatan rusak.
- Kesulitan peralatan berat untuk bergerak di medan terjal dan licin.
- Cuaca tidak menentu, dengan potensi hujan lebat yang dapat memicu longsor susulan.
- Terbatasnya pasokan listrik dan jaringan telekomunikasi di kawasan pegunungan.
- Kondisi kesehatan relawan dan petugas yang rentan kelelahan serta hipotermia.
Pelajaran dan Upaya Mitigasi Bencana
Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat tentang pentingnya mitigasi bencana. Beberapa langkah strategis perlu diperkuat:
- Pemerataan sirine peringatan dini berbasis sensor curah hujan dan aliran sungai.
- Pelatihan evakuasi dan kesiapsiagaan bencana untuk warga di zona merah.
- Rehabilitasi hutan dan penghijauan di DAS untuk mengurangi resiko longsor.
- Peningkatan akses jalan darurat dan posko lapangan yang mudah dijangkau.
- Integrasi data bencana ke dalam satu platform digital agar respons lebih cepat.
Peran Aktif Warga dan Relawan
Warga sekitar dan relawan dari berbagai komunitas turut ambil bagian dalam upaya penyelamatan dan evakuasi. Mereka membantu mendirikan dapur umum, pos kesehatan darurat, dan titik kumpul bagi keluarga korban. Semangat gotong royong inilah yang menjadi fondasi utama dalam penanganan pascabencana dan menyelamatkan jiwa di medan yang penuh tantangan.