Polsek Cikarang Barat, Polres Metro Bekasi, berhasil mengamankan terduga pelaku penikaman brutal terhadap seorang office boy (OB) di kawasan industri MM2100, Cikarang Barat. Insiden berdarah itu menewaskan korban bernama MW (35), yang sehari-hari bertugas sebagai pramu kantor di salah satu perusahaan otomotif. Berikut kronologi dan hasil penyelidikan awal yang diperoleh Warta Express.
Kronologi penangkapan dan penikaman
Pangkal kejadian bermula pada Sabtu siang, ketika korban AW di mana saksi mata menemukan MW tergeletak bersimbah darah di tepi danau Kawasan Industri MM2100. Polisi menerima laporan sekitar pukul 12.15 WIB, kemudian mengevakuasi korban ke rumah sakit. Walau sempat berkomunikasi, MW dinyatakan meninggal dunia pukul 16.30 WIB.
Tidak butuh waktu lama bagi aparat Polsek Cikarang Barat untuk meringkus pelaku berinisial TB di lokasi tak jauh dari TKP. Menurut Kapolsek AKP Tri Baskoro Bintang, TB langsung dibawa ke Mapolsek untuk pemeriksaan intensif.
Hasil pemeriksaan dan motif awal
Penyidik sudah memeriksa dua orang saksi kunci. Dari keterangan mereka, terjadi cekcok antara korban dan TB sebelum aksi penikaman. Konflik dipicu oleh janji pertemuan MW dengan seorang rekan kerjanya, seorang perempuan, di lokasi danau.
- Korban datang sesuai kesepakatan, namun wanita itu rupanya tiba bersama seorang pria lain, diduga suaminya.
- Cekcok berlanjut dengan dorong-mendorong hingga korban terjatuh ke tanah.
- Saat korban dalam posisi tak berdaya, TB tiba-tiba mengeluarkan pisau dan menikam korban beberapa kali.
- Pisau menyasar leher, punggung, dan perut korban berdasarkan hasil awal visum dokter.
Saksi juga menyebut korban sempat berteriak meminta tolong kepada petugas keamanan kawasan yang melintas, tetapi nyawa korban tidak dapat tertolong.
Proses penyelidikan dan penyidikan
Saat ini TB masih menjalani serangkaian pemeriksaan. Polisi menunggu hasil autopsi untuk memastikan jumlah luka tusuk, kedalaman, serta sudut masuk pisau. Hasil forensik ini akan menjadi bukti kunci dalam penentuan pasal yang dikenakan.
Kapolsek mengungkapkan, “Kami akan mengungkap motif secara menyeluruh, apakah ini murni kasus kecemburuan atau ada faktor lain, seperti tekanan kerja atau perselisihan lama.”
Dampak terhadap perusahaan dan pekerja
Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan karyawan perusahaan otomotif tersebut. Manajemen perusahaan telah melakukan:
- Pengetatan pengamanan di area kantor dan workshop.
- Pendampingan psikologis bagi rekan-rekan korban untuk mencegah trauma berkelanjutan.
- Koordinasi rutin dengan pihak kepolisian untuk memastikan situasi aman.
Salah satu rekan kerja MW menyampaikan, “Kami terkejut karena selama ini hubungan kerja berjalan baik. Tidak ada tanda-tanda konflik besar sebelum kejadian.”
Perspektif keamanan industri
Kawasan industri seperti MM2100 biasanya memiliki standar pengamanan tinggi, namun peristiwa ini menunjukkan potensi risiko internal:
- Konflik interpersonal karyawan dapat memicu kekerasan.
- Kebutuhan akan mekanisme pelaporan dini untuk perselisihan.
- Perlunya pelatihan manajemen stres dan komplain internal.
Beberapa kritikus keamanan industri menyarankan perusahaan menerapkan program mediasi konflik dan pelatihan komunikasi efektif antar karyawan untuk meminimalkan kejadian serupa.
Tahapan selanjutnya dalam penanganan kasus
Berikut langkah-langkah yang akan dilakukan kepolisian:
- Melengkapi alat bukti: visum, saksi, dan barang bukti pisau.
- Menetapkan status hukum TB: tersangka dengan pasal pembunuhan berencana atau tidak.
- Berkonsultasi dengan jaksa agar berkas segera dilimpahkan ke tahap penuntutan.
- Melibatkan korban keluarga korban untuk proses restitution atau ganti rugi sesuai hukum pidana.
Polres Metro Bekasi menargetkan tahap pemberkasan selesai dalam beberapa minggu, agar persoalan hukum dapat segera diputuskan di pengadilan.