WartaExpress

Gila! Merangin Ubah Gunungan Sampah Jadi Energi Listrik dengan Cara Ini!

Komitmen Pemkab Merangin dalam Pengelolaan Sampah

Pemerintah Kabupaten Merangin menegaskan tekadnya untuk mengatasi persoalan sampah melalui transformasi menjadi sumber energi. Pernyataan ini disampaikan Wakil Bupati Merangin, Abdul Khafidh, usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengelolaan Sampah yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta Convention Center, Minggu (22/6).

Merangin selama ini menghadapi tantangan pembuangan sampah yang semakin menumpuk, seiring peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi. Dengan komitmen baru ini, Pemkab Merangin berupaya memaksimalkan pengelolaan sampah agar tidak hanya berakhir di TPA, tetapi diolah menjadi energi listrik, bahan bakar alternatif, atau pupuk organik berkualitas.

Rakornas KLHK: Wadah Konsolidasi Strategi Nasional

Rakornas Pengelolaan Sampah diikuti oleh para menteri, gubernur, bupati, wali kota, hingga pelaku usaha dan LSM. Menteri LHK, Hanif Faisol Nurofiq, membuka acara dengan penekanan bahwa transformasi sampah menjadi energi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Ia mengingatkan bahwa pengelolaan sampah yang baik dapat menekan masalah lingkungan, mencegah pencemaran, dan membuka peluang ekonomi baru.

Dalam forum ini, peserta memaparkan berbagai model pengelolaan, mulai dari sistem bank sampah, teknologi insinerator skala kecil, hingga pilot project pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Diskusi mendalam mencakup kebutuhan regulasi yang memadai, skema pendanaan, hingga peran masyarakat dalam pemilahan sampah di sumbernya.

Transformasi Sampah Jadi Energi: Pilar Utama Kebijakan

Berdasarkan arahan Menteri LHK, langkah transformasi terdiri atas tiga pilar utama:

Menteri Hanif memaparkan bahwa teknologi PLTSa sudah teruji di beberapa daerah, memberikan efisiensi energi hingga 0,3 kWh per kilogram sampah kering yang diolah. Di sisi lain, biogas dari sampah organik mampu menurunkan emisi metana hingga 40% jika dikelola dengan benar.

Kolaborasi Lintas Sektoral: Kunci Keberhasilan

Abdul Khafidh menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat merupakan kunci mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang efektif dan ekonomis. Ia memaparkan beberapa langkah kolaboratif yang sedang dirintis di Merangin:

Langkah Implementasi di Kabupaten Merangin

Beberapa program konkret yang tengah dijalankan Pemkab Merangin antara lain:

Peran Aktif Masyarakat dan Tantangan ke Depan

Masyarakat Merangin menjadi ujung tombak dalam menerapkan pemilahan sampah di rumah tangga. Melalui kader lingkungan, warga dibimbing cara memilah sampah organik, plastik, kertas, dan logam. Edukasi door-to-door dan pelatihan pembuatan kompos rumahan membantu menekan volume sampah yang masuk ke TPA.

Namun, tantangan masih besar:

Dengan komitmen tinggi dan langkah terukur, Merangin berharap menjadi model pengelolaan sampah terpadu bagi kabupaten lain di Provinsi Jambi dan sekitarnya. Keberhasilan transformasi sampah menjadi energi akan berdampak pada lingkungan yang lebih bersih, kesempatan ekonomi baru, dan ketahanan energi lokal yang lebih baik.

Exit mobile version