PONTIANAK – wartaexpress.com – Ketua BPK Perwakilan Kalbar, Rahmadi mengatakan, bahwa dari beberapa penilaian kinerja Covid-19 yang dilakukan di beberapa Kabupaten, ditemukan satu kawasan yang dinilai kurang efektif. “Ada beberapa indikator sehingga Kayong Utara dinilai kurang efektif dan sudah diserahkan ke Gubernur Kalbar,” ungkapnya usai menyerahkan hasil penilaian Laporan Penanganan Covid-19 ke Gubernur Kalbar, Senin (21/12/2020).
Menurutnya meski ada satu kabupaten yaitu Kayong Utara yang mendapatkan penilaian kurang efektif, selebihnya mendapatkan penilaian cukup efektif. “Satu saja yang kurang efektif,” tegasnya.
Meski kurang efektif, Rahmadi mengakui bahwa perbaikan masih bisa dilakukan terutama Kabupaten Kayong Utara di Tahun 2021. “Tidak ada sanksi hanya perbaikan masih bisa dilakukan ditahun depan,” tuturnya.
Menanggapi hal itu, di tempat yang sama Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, SH, M.Hum, mengingatkan, bahwa dirinya telah sering mengingatkan kepada pemerintah kabupaten untuk penangan terkait Covid-19 selalu serius dan bersikap peduli. “Kan sudah sering saya sampaikan, saya sering katakan. Kayong itu sering saya ingatkan masalah penanganan,” ungkapnya.
Menangani Covid-19, dijelaskan Gubernur Kalbar, daerah harus inovatif mengingat masyarakat menuntut pemerintah menangani penyakit baru ini tentu dapat dituntaskan minimal dengan penanganan yang maksimal. “Contoh dibeberapa kabupaten sudah ada laboratorium tapi dibeberapa masih juga belum ada. Harusnya semua Kabupaten/kota sudah ada lab sendiri,” utarannya.
Kedepan, dirinya akan melihat sebuah daerah dengan hasil swab yang dapat diketahui tingkat viral load dari masing-masing orang. “Ke depan isolasi mandiri akan ada satgasnya sehingga bisa dilihat dari viral loadnya. Penanganan Covid-19 di 2021 saya harap semua semakin efektif,” pungkasnya. (Rls/danil)
Discussion about this post