WartaExpress

Heboh! Bomber Rusia Terbang 1.000 km/jam Serang Target Dekat NATO, Baltik Siaga Perang!

Pesawat pengebom taktis Rusia, Sukhoi Su-24M, dengan dukungan pesawat multiguna Su-30SM2, baru saja melaksanakan latihan pengeboman di wilayah eksklave Kaliningrad, dekat perbatasan negara-negara anggota NATO. Latihan ini menjadi sorotan karena kecepatan jelajah yang dicapai, yakni lebih dari 620 mil per jam—setara hampir 1.000 km per jam—serta kemampuan manuver untuk menyerang target di zona yang sangat sensitif secara geopolitik.

Konteks Latihan Militer Berskala Besar

Manuver militer ini merupakan bagian dari latihan gabungan Rusia-Belarusia “Zapad-2025” yang digelar di Kaliningrad, sebuah wilayah Rusia yang terpisah dari daratan utama dan dikelilingi oleh Lithuania serta Polandia. Tawaran latihan di kawasan Baltik ini dimaksudkan untuk menguji kesiapan tempur serta interoperabilitas antara berbagai skuadron pesawat Angkatan Udara Rusia.

Keunggulan Teknologi Sukhoi Su-24M dan Su-30SM2

Sukhoi Su-24M, pesawat pengebom sayap variabel generasi lama, dipasangkan dengan Su-30SM2 yang lebih modern. Keduanya dipilih dalam latihan ini untuk memadukan kecepatan transmisi senjata dan kelincahan dalam dogfight. Berikut beberapa poin teknisnya:

Kedua jenis pesawat ini berlatih bersama untuk meningkatkan kemampuan tempur kombinasi “air strike” dan “air supremacy” dalam skenario modern.

Latihan Pengeboman Supercepatt

Selama latihan, Su-24M dan Su-30SM2 bermisi menghancurkan target di polygoon latihan Pravdinsky. Kecepatan mendekati 1.000 km per jam memungkinkan pesawat mencapai wilayah sasaran dengan sekejap, meminimalkan waktu deteksi oleh pertahanan udara lawan. Taktik yang dilatih meliputi:

Keberhasilan latihan ini menunjukkan tingkat profesionalisme pilot Rusia dan efektivitas sistem persenjataan dalam skenario konflik hibrida di perbatasan NATO.

Kesiapsiagaan Negara-Negara NATO di Kawasan Baltik

Latihan militer di Kaliningrad memicu respons kesiapsiagaan dari Estonia, Latvia, dan Lithuania. Ketiga negara NATO tersebut meningkatkan kondisi siaga tinggi, antara lain dengan:

Menurut Menteri Luar Negeri Lithuania, tindakan ini memberikan keyakinan kepada warganya bahwa aliansi siap menghadapi situasi darurat dan melaksanakan Pasal 5 NATO—prinsip pertahanan kolektif yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu negara adalah serangan terhadap semua.

Implikasi Geopolitik dan Pesan yang Dikirim

Latihan pengeboman dengan kecepatan tinggi dan amplitude serangan dekat perbatasan NATO tersebut merupakan pesan tegas Moskow tentang otoritas militer di kawasan Baltik. Di sisi lain, respons sigap negara-negara NATO menegaskan komitmen kolektif aliansi. Perpaduan manuver militer dan diplomasi bertujuan menjaga keseimbangan kekuatan sekaligus mencegah eskalasi menjadi konflik terbuka.

Exit mobile version