Fase Krusial Menuju Ekonomi Hijau Inklusif
Indonesia memasuki titik balik dalam transformasi ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan. Bukan sekadar wacana, momentum ini didukung kombinasi kebijakan pemerintah dan inisiatif sektor swasta untuk mempercepat adopsi energi bersih. Di pameran GIIAS 2025, forum VIN TALKS menegaskan bahwa kolaborasi publik–swasta menjadi kunci utama dalam mendanai dan merealisasi mobilitas hijau nasional.
Investasi Moncer: 1.766 Triliun Rupiah pada 2024
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total investasi di Indonesia mencapai Rp 1.766 triliun sepanjang 2024, tumbuh 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih menarik, 52% dari angka tersebut berasal dari Foreign Direct Investment (FDI), menandakan kepercayaan global terhadap potensi ekonomi hijau Tanah Air.
Pentingnya Pendidikan STEM dan Kepastian Regulasi
Menurut mantan Menteri Perdagangan dan tokoh pendidikan, Gita Wirjawan, Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi dengan masif menyiapkan talenta muda melalui pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Tanpa sumber daya manusia terampil, investasi akan stagnan.
VinFast: 200 Juta USD untuk Pabrik Listrik di Subang
CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menyatakan Indonesia kini menjadi pasar strategis keempat setelah Eropa, AS, dan India. Untuk menjawab permintaan, VinFast mengucurkan modal senilai 200 juta USD (sekitar Rp 3,3 triliun) membangun pabrik kendaraan listrik di Subang:
Ekspansi Jaringan Pengisian Daya Nasional
Tak hanya memproduksi, VinFast berkolaborasi dengan mitra lokal—V-Green, Chargecore, dan Amarta Group—untuk menggelar 63.000 titik pengisian daya hingga akhir 2025, dengan total investasi infrastruktur 300 juta USD (sekitar Rp 4,9 triliun).
Rencana Ekspansi ke 19 Provinsi dan 41 Kota
VinFast menargetkan hadir di 19 provinsi dan 41 kota pada 2026, memastikan jangkauan layanan yang merata di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, hingga Bali. Strategi ini menciptakan ekosistem “electric nation” di mana mobilitas hijau dapat diakses seluruh lapisan masyarakat.
Dampak pada Lingkungan dan Ekonomi Lokal
Dengan menggeser 50.000 kendaraan bermesin ICE (Internal Combustion Engine) ke BEV (Battery Electric Vehicle), diproyeksikan:
Langkah Strategis Pemerintah
Pemerintah telah menyiapkan paket kebijakan antara lain:
Prospek dan Tantangan ke Depan
Meski peluang besar terbentang, tantangan juga nyata:
Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alam dan demografi muda, memiliki modal kuat untuk menjadi pemimpin mobilitas hijau regional. Kecepatan implementasi kebijakan, kesiapan SDM, dan konsistensi investasi akan menentukan posisi Indonesia di kancah global.