Penghargaan Bergengsi bagi Kementerian Agama
Pada puncak acara Indonesia Public Relations Summit 2025 bertema “Collaboration for Reputation” yang digelar di Auditorium Kementerian Pariwisata, Jumat (8/8/2025), Kementerian Agama (Kemenag) menerima penghargaan Popular Government Institutions Award 2025. Penghargaan ini diselenggarakan oleh The Iconomics, lembaga riset reputasi yang reputasinya diakui di kalangan praktisi Humas dan pemerintahan.
Proses Survei dan Metode Penilaian The Iconomics
- Jumlah responden: Survei melibatkan 10.000 responden dari berbagai latar belakang, mewakili provinsi di seluruh Indonesia.
- Pengelompokan: Responden dibagi ke dalam 6–7 grup, dengan masing-masing grup menilai maksimal 30 brand institusi pemerintahan untuk menjaga fokus dan kenyamanan penilaian.
- Keakuratan data: Tingkat kepercayaan mencapai 95% dengan margin of error ±1%, memastikan hasil survei cukup representatif.
- Indikator penilaian: Meliputi persepsi publik terhadap inovasi, transparansi, layanan digital, dan citra positif Kemenag di masyarakat.
Pidato Penerimaan oleh Gugun Gumilar
Penghargaan diterima langsung oleh Staf Khusus Menteri Agama, Gugun Gumilar, yang hadir mewakili Menag Nasaruddin Umar. Dalam sambutannya, Gugun menyampaikan rasa terima kasih:
- “Terima kasih kepada panitia yang sudah memberikan kepercayaan kepada Kementerian Agama,” ujarnya.
- Gugun menegaskan penghargaan ini merupakan amanah dari masyarakat Indonesia, sekaligus momentum untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan tata kelola birokrasi.
- Ia juga mengapresiasi dukungan penuh seluruh jajaran Kemenag di Aceh hingga Papua yang telah bekerja keras menerapkan reformasi mendasar.
Komitmen Kemenag dalam Inovasi Tata Kelola
Sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Agama berupaya mengadopsi berbagai inovasi digital dan manajemen berbasis kinerja. Beberapa langkah nyata yang telah dijalankan antara lain:
- Digitalisasi Layanan Haji dan Umrah – Modul Sistem Informasi Manajemen Pengamanan Terpadu (SIMPATIK) dan aplikasi myHaji untuk memudahkan calon jamaah memantau proses pendaftaran hingga kepulangan.
- Pengelolaan Zakat dan Sedekah Terpadu – Platform digital ZISWAF (Zakat, Infaq, Shodaqoh, Wakaf) memudahkan masyarakat bertransaksi dan memastikan alokasi dana sesuai mustahik.
- Transformasi Birokrasi – Implementasi e-office, e-budgeting, dan e-performance untuk mempercepat proses administrasi dan meningkatkan akuntabilitas.
- Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia – Program Sertifikasi Penyuluh Agama dan pelatihan kepemimpinan birokrat melalui e-learning Kemenag Academy.
Dukungan terhadap Program Presiden
Gugun Gumilar menegaskan bahwa Kemenag akan terus mendukung visi Presiden dalam membangun pemerintahan yang terbuka, akuntabel, dan inovatif. Lewat kolaborasi lintas kementerian/lembaga, Kemenag berperan dalam:
- Pembangunan Pusat Ekonomi Pesantren – mendukung kemandirian ekonomi santri melalui unit usaha berbasis pesantren.
- Pengembangan Moderasi Beragama – program pelatihan guru dan tokoh agama untuk menekan intoleransi dan radikalisme.
- Penerapan Good Governance – memperkuat pengawasan internal melalui Inspektorat Jenderal dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).
Pengakuan Publik melalui Survei Muda Bicara ID
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga menempati peringkat kedua sebagai Menteri dengan kinerja terbaik versi survei Muda Bicara ID. Survei nasional yang dirilis 3 Agustus 2025 tersebut melibatkan generasi muda dalam menilai kebijakan pemerintah Presiden Prabowo. Nasaruddin meraih skor 50,98%, hanya kalah dari Mendikdasmen yang mencatat 68,29%.
Relevansi Award Bagi Citra Kemenag
Popular Government Institutions Award 2025 dari The Iconomics tidak hanya mempertegas reputasi Kemenag di mata publik, tetapi juga memberi kekuatan argumen bagi kementerian dalam merancang kebijakan selanjutnya. Manfaat yang dapat diambil antara lain:
- Peningkatan Kepercayaan Publik – peran penting Kemenag sebagai lembaga pelayanan dasar keagamaan dan sosial semakin diakui.
- Akses Pendanaan Program – reputasi positif mempermudah akses skema hibah dan dana CSR dari sektor swasta.
- Kolaborasi Strategis – peluang bermitra dengan lembaga internasional dalam program konservasi budaya dan pemberdayaan umat.
Sinergi Lintas Sektor untuk Reputasi Berkelanjutan
Penilaian The Iconomics menunjukkan pentingnya kerja sama antara kementerian, media, dan masyarakat. Ke depan, Kemenag diharapkan:
- Memperkuat kemitraan dengan media untuk menyebarkan inovasi kebijakan secara masif.
- Melibatkan stakeholder, termasuk perguruan tinggi dan ormas keagamaan, dalam perumusan regulasi.
- Terus memperbarui data dan layanan digital agar selaras dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.