BEKASI – wartaexpress.com – Kedatangan Ketua DPW LSM PKAP-RI Sumut ke Kantor DPP Amphibi bukan kunjungan biasa. Pertemuan kedua lembaga ini ternyata untuk membahas apa yang saat ini terjadi pada masyarakat Desa Banuaji 4, Kecamatan Adiankoting, Kab. Tapunuli Utara yang dibahas di Kanpus Amphibi pada Jumat (12-02-2021).
Dari keterangan Dolfri Adianto, selaku Ketua DPW LSM PKAP-RI Sumut, bahwa masyarakat Banuaji 4 sedang dihantui gas beracun H2s yang ada di lahan pertanian mereka, yang diduga kuat karena aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Sarulla Operation, Ltd.
Dugaan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya sejak PLTB Sol beroprasi, kerusakan alam mulai terjadi, dari gagal panen sampai adanya gas beracun H2s di lahan pertanian masyarakat Banuaji 4. “Segala cara persuasif sudah kami lakukan baik menyurati pihak terkait sampai melakukan aksi damai ke Kantor Bupati dan DPRD Taput, tapi tuntutan masyarakat diabaikan,” ujarnya.
“Hasil laporan verivikasi lapangan langsung ke PT. Sol dari Kemen LH pun sampai saat ini belum kami terima. sementara verivikasi Kemen LH oleh Direktur Pengendalian Pencemaran Udara dilakukan pada tanggal 6 sampai dengan 9 Januari 2021. Pertanyaannya, kalau terjadi sesuatu pada masyarakat Banuaji karena menghirup gas beracun H2s siapa yang akan bertanggung jawab,” tegas Dolfri.
“Maka dari itu kedatangan saya agar PKAP-RI dan Amphibi dapat besinergi dalam mengawal aspirasi dan membela kepentingan masyarakat. Kalam hal ini bersama-sama mengawal aspirasi masyarakat Banuaji 1, 2, dan 4 sampai ke Jokowi,” tutur Dolfri.
Menyikapi apa yang telah disampaikan Ketua DPW LSM PKAP-RI Sumut, Ketua Umum Amphibi, Agus Salim Tanjung, So,Si sontak kaget. Melihat video menggelegaknya air dari celah tanah persawahan masyarakat yang ditunjukkan Dolfri kepadanya. “Ini tidak bisa dibiarkan” jelas Agus S.Tanjung kepada awak media.
“Kami akan berupaya mencarikan solusi jalan keluarnya. Karena hal ini bisa mengancam hajat hidup orang banyak,” Ketus Agus ST.
“Selaku lembaga sosial kontrol yang independen, kami akan melakukan investigasi dan segera mencarikan solusinya,” ujar Ketua Umum Amphibi yang menggaungkan yel-yel-nya dengan hadirkan solusi.
Dirinya juga meminta seluruh masyarakat Banuaji 1, 2, dan 4, yang terdampak untuk bersabar dan tenang. “Dalam waktu dekat ini kami akan mendesak pemerintah daerah maupun pusat untuk bisa menjawabnya sesegera mungkin,” tutup Agus ST. (Red/Ltbg)
Discussion about this post