WartaExpress

Lemas Usai Sembuh? 14 Tips Ajaib Mengembalikan Stamina, Nomor 8 Bikin Terkejut!

Memahami Penyebab Badan Lemas Setelah Sakit

Setelah pulih dari penyakit seperti flu, demam berdarah, tifus, atau COVID-19, tak jarang tubuh masih terasa lemas, lesu, dan sulit beraktivitas. Secara medis, badan lemas bisa disebabkan oleh berbagai faktor:

Pemulihan total memerlukan waktu dan perhatian khusus pada pola istirahat, nutrisi, hidrasi, serta dukungan mental. Berikut 14 langkah praktis agar energi kembali optimal.

14 Langkah Mengatasi Badan Lemas

Pentingnya Pemulihan Bertahap

Pemulihan pasca-sakit sebaiknya dilakukan bertahap. Langkah-langkah ringan di atas membantu tubuh menyesuaikan diri tanpa overstrain. Tubuh yang sempat melemah membutuhkan proses adaptasi sebelum kembali ke level aktivitas sebelumnya. Kesabaran dan konsistensi dalam menjalani 14 langkah ini akan mempercepat kembalinya stamina dan vitalitas.

Peran Nutrisi dan Hidrasi dalam Proses Penyembuhan

Setiap fungsi tubuh, mulai dari sistem imun hingga perbaikan sel, bergantung pada asupan nutrisi dan cairan. Protein membangun kembali otot dan jaringan, vitamin C meningkatkan produksi kolagen, sedangkan zat besi dan vitamin B kompleks menjaga produksi energi dan sel darah merah. Hidrasi optimal memastikan metabolisme berjalan lancar dan meminimalkan risiko dehidrasi yang bikin lemas berkepanjangan.

Mengelola Stres agar Pemulihan Maksimal

Kondisi mental berperan besar dalam proses penyembuhan fisik. Stres yang berlebihan dapat meningkatkan hormon kortisol, menurunkan daya tahan, dan memperlambat regenerasi jaringan. Luangkan waktu untuk hobi menyenangkan, latihan pernapasan, atau sekadar berjalan santai di taman. Dukungan keluarga dan teman juga membantu menjaga semangat selama masa pemulihan.

Kapan Perlu Pemeriksaan Lanjutan

Normalnya, badan lemas akan membaik dalam 7–10 hari setelah sakit. Jika gejala seperti pusing hebat, palpitasi jantung, pendarahan ringan, atau sesak nafas muncul, segera lakukan pemeriksaan medis. Dokter dapat melakukan pemeriksaan darah lengkap (hemoglobin, hitung sel darah putih), fungsi ginjal, dan pemeriksaan lainnya untuk memastikan tidak ada gangguan lebih serius.

Exit mobile version