Liverpool akhirnya memutus dahaga kemenangan di Liga Inggris setelah menaklukkan West Ham United 2-0 di Stadion London pada pekan ke-13. Dalam laga yang berlangsung pada Minggu malam (waktu Indonesia), The Reds menunjukkan reaksi yang dibutuhkan setelah rentetan hasil negatif dan menutup pertandingan dengan gol dari Alexander Isak dan Cody Gakpo. Kemenangan ini memberikan napas baru bagi tim asuhan Arne Slot dan menempatkan mereka kembali dalam perburuan di papan tengah klasemen.
Jalannya pertandingan: tekanan awal dan eksekusi akhir
Liverpool tampil agresif sejak menit pertama, menekan tinggi dan mencari celah di lini belakang West Ham. Peluang datang bergantian: Alexander Isak memiliki beberapa kesempatan matang, termasuk satu tembakan keras yang masih mampu diantisipasi kiper Alphonse Areola. Florian Wirtz juga beberapa kali mengancam dengan pergerakan cerdasnya, namun penyelamatan Areola membuat skor tetap imbang hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, intensitas serangan Liverpool tak mereda. Pertandingan akhirnya berubah oleh satu momen penentu pada menit ke-60: umpan matang dari Cody Gakpo diselesaikan oleh Alexander Isak yang menembus gawang Areola. Gol itu bukan hanya membuka keunggulan, tetapi juga mengangkat moral tim yang sempat goyah.
Peran Isak dan Gakpo: kontribusi ofensif yang dibutuhkan
Gol Isak menjadi yang perdana baginya di kompetisi Liga Inggris bersama Liverpool — sebuah tanda adaptasi yang mulai menemukan hasil. Isak menunjukkan naluri penyerang yang baik: selalu siap pada posisi akhir di kotak penalti dan mampu memanfaatkan umpan matang rekan setimnya.
Sementara itu, Cody Gakpo tidak hanya menjadi kreator melalui assist, tetapi juga menjadi eksekutor penutup laga. Pada injury time, Joe Gomez mengirimkan umpan lambung yang diselesaikan dengan tenang oleh Gakpo pada menit 90+2, memastikan kemenangan 2-0. Kontribusi Gakpo kali ini menegaskan perannya sebagai pemain serba bisa di lini depan Liverpool.
Momentum yang berubah karena kartu dan disiplin
West Ham berusaha bangkit setelah kebobolan, tetapi masalah muncul saat Lucas Paqueta menerima kartu kuning kedua pada menit ke-84 yang berujung kartu merah. Bermain dengan 10 orang membuat West Ham kehilangan ritme dan ruang gerak, sehingga kesulitan melawan tekanan Liverpool di menit-menit akhir.
Kartumerah Paqueta menjadi momen krusial yang mengubah arus permainan: dari kondisi yang masih mungkin untuk bangkit menjadi situasi tertekan yang akhirnya dimanfaatkan Liverpool untuk menutup laga.
Dampak kemenangan: posisi klasemen dan atmosfer tim
Kemenangan ini menaikkan Liverpool ke peringkat ke-8 klasemen sementara dengan 21 poin dari 13 laga. Meski belum kembali ke puncak performa, hasil ini memberikan titik balik penting setelah serangkaian hasil buruk, termasuk kekalahan beruntun yang sempat membuat tekanan pada manajemen dan skuad.
Dari sisi psikologis, kemenangan di laga tandang berkelas ini dapat mengembalikan kepercayaan diri pemain, memperbaiki dinamika ruang ganti, dan memberikan modal untuk menghadapi pertandingan berikutnya dengan lebih tenang.
Evaluasi aspek taktik: apa yang bekerja untuk Liverpool?
Beberapa hal taktis yang terlihat efektif untuk Liverpool pada laga ini antara lain:
Catatan untuk West Ham
Bagi West Ham, pertandingan ini menegaskan beberapa masalah yang harus segera diperbaiki:
Pandangan ke depan
Bagi Liverpool, fokus selanjutnya adalah mempertahankan momentum dan memperbaiki konsistensi untuk menembus papan atas. Untuk West Ham, evaluasi cepat dan perbaikan taktis diperlukan untuk menghindari keterpurukan lebih dalam di klasemen.
Secara keseluruhan, kemenangan Liverpool di London bukan hanya soal tiga poin, tetapi juga tentang pemulihan moral, pembuktian taktik yang dijalankan, dan peluang untuk memulai rangkaian hasil positif yang lebih panjang.
