Horor di Pasar Malam Parigi Moutong: Remaja 14 Tahun Tewas Tersetrum, Warga Emosi dan Bakar Wahana
Sebuah insiden tragis terjadi pada Sabtu malam di Desa Malino, Kecamatan Ongka Malino, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Seorang remaja laki‑laki berusia 14 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah tersengat listrik di area wahana rumah hantu pada pasar malam setempat. Kejadian itu memicu kemarahan warga hingga beberapa wahana permainan dibakar dan dirusak. Peristiwa ini mengingatkan pada kecelakaan serupa yang pernah terjadi di Serang, Banten, dua tahun sebelumnya.
Kronologi singkat kejadian
Berdasarkan keterangan awal yang beredar di media sosial dan laporan kepolisian setempat, korban sedang berada di dekat wahana rumah hantu ketika diduga menyentuh kabel instalasi listrik yang sudah terkelupas. Insiden ini tampak terekam dalam video singkat yang tersebar, memicu reaksi cepat warga sekitar. Upaya pertolongan segera dilakukan oleh orang‑orang di lokasi, namun naasnya nyawa korban tidak tertolong.
Reaksi warga dan tindakan yang diambil
Emosi warga yang menyaksikan peristiwa tersebut memuncak. Puluhan orang dilaporkan merusak dan membakar beberapa wahana pasar malam sebagai bentuk protes terhadap pengelola pasar malam yang dianggap lalai dalam hal keselamatan. Polisi dan petugas terkait kemudian turun ke lokasi untuk menenangkan keadaan, melakukan olah tempat kejadian perkara, dan mengamankan sejumlah pihak terkait untuk dimintai keterangan.
Masalah keselamatan wahana hiburan tradisional
Insiden ini kembali menyoroti isu lama: kurangnya standar keselamatan pada wahana hiburan yang sering dihadirkan dalam pasar malam tradisional. Beberapa poin kritis yang perlu diperhatikan:
Pelajaran teknis: bagaimana sengatan listrik dapat terjadi
Sengatan listrik fatal umumnya disebabkan oleh kontak langsung dengan konduktor hidup atau melalui elemen logam yang teraliri listrik akibat kegagalan isolasi. Pada wahana yang bersentuhan dengan banyak pengunjung, pengelola harus memastikan:
Tanggung jawab pengelola dan rekomendasi awal
Pengelola pasar malam dan wahana harus bertanggung jawab penuh atas keselamatan pengunjung. Rekomendasi awal yang layak diterapkan antara lain:
Perbandingan dengan insiden Serang
Kasus ini mengingatkan pada peristiwa di Serang, Banten, tahun 2023 ketika terjadi kerusuhan serupa setelah kecelakaan wahana. Pola yang berulang menunjukkan kegagalan sistemik: mitigasi risiko yang belum memadai pada hiburan publik skala kecil. Otoritas daerah perlu belajar dari kasus‑kasus sebelumnya untuk mencegah berulangnya tragedi semacam ini.
Tindakan aparat dan proses hukum
Polisi setempat telah mengamankan lokasi dan melakukan penyelidikan awal. Proses forensik terhadap jasad korban dan pemeriksaan instalasi listrik akan menjadi bagian dari penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti kematian. Jika ditemukan kelalaian pengelola atau pihak lain, kemungkinan adanya tuntutan pidana atau perdata terbuka lebar. Pihak berwenang juga diharapkan melakukan evaluasi izin operasi wahana hiburan di wilayah tersebut.
Dampak sosial dan psikologis bagi keluarga korban
Keluarga korban dipastikan mengalami trauma berat. Selain kehilangan, mereka harus menghadapi proses hukum dan pemeriksaan yang melelahkan. Di sisi masyarakat, insiden ini bisa meningkatkan sentimen negatif terhadap penyelenggara pasar malam, namun juga membuka ruang bagi dialog tentang perlunya standardisasi keselamatan publik dalam event hiburan rakyat.
Apa yang harus dilakukan pengunjung pasar malam?
Poin penting yang perlu diperhatikan pemerintah daerah
Pemerintah daerah perlu menetapkan standar minimal keselamatan bagi wahana hiburan musiman, termasuk persyaratan teknis untuk instalasi listrik, kewajiban pemeriksaan berkala, dan sertifikasi teknisi. Penegakan regulasi harus disertai sosialisasi kepada penyelenggara agar keselamatan menjadi prioritas utama, bukan sekadar formalitas administratif.
