Iring-iringan klaim baru mencuat antara Iran dan Israel setelah Teheran menuduh adanya penyelundupan micro air vehicle (MAV) — drone berukuran sangat kecil — yang digunakan dalam serangan udara selama 12 hari konflik Juni lalu. Iran menuding drone mungil itu masuk ke wilayahnya melalui negara tetangga, utamanya Azerbaijan, memicu kemarahan diplomatik di Baku.
Kronologi konflik dan kemunculan drone mungil
Serangan udara Israel ke Iran berlangsung sejak 13 Juni 2025, tanpa ada deklarasi perang resmi. Dalam rentang waktu hampir dua pekan, sejumlah fasilitas strategis dan nonmiliter di Teheran dan provinsi Esfahan menjadi sasaran. Berikut garis waktu singkat:
Jenis MAV yang digunakan berkisar pada drone seberat kurang dari 2 kg, dilengkapi kamera kecil dan muatan peledak mini. Keunggulan utamanya adalah sulit dideteksi radar konvensional dan mampu terbang rendah di sela ketinggian sipil.
Teknologi MAV dan keuntungannya bagi operasi militer
Drone mikro memiliki karakteristik teknis sebagai berikut:
Karena siluet sekecil burung, MAV ini ideal untuk misi infiltration-strike dengan presisi tinggi tanpa perlu mengerahkan jet tempur besar.
Pernyataan resmi Iran: investigasi dan diplomasi
Mehdi Sobhani, Duta Besar Iran untuk Armenia, menyampaikan klaim tersebut kepada Mehr News (28/6/2025) :
Pernyataan ini menjadi buntut dari pembicaraan telepon antara Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, di mana Aliyev menegaskan komitmen terhadap kedaulatan Iran dan menolak klaim penggunaan udara Azerbaijan oleh Israel.
Bantahan keras Pemerintah Azerbaijan
Kementerian Luar Negeri Azerbaijan merilis pernyataan resmi sebagai berikut:
Baku menegaskan bahwa setiap pelanggaran kedaulatan akan ditindak tegas sesuai hukum internasional, sambil membuka kerjasama intelijen untuk memastikan transparansi di kawasan.
Temuan bengkel perakitan drone di Esfahan
Beberapa hari lalu, aparat keamanan Provinsi Esfahan menggeledah sebuah bengkel ilegal yang diduga merakit MAV untuk operasi militer. Rinciannya:
Pemerintah Iran menggunakan temuan ini untuk menegaskan bahwa pihak asing terlibat langsung dalam penyediaan teknologi serangannya.
Potensi dampak geopolitik dan respons selanjutnya
Jika klaim Iran terbukti, beberapa konsekuensi strategis yang mungkin muncul:
Jalan diplomasi tengah berjalan cepat, dengan duta besar kedua negara dijadwalkan bertemu untuk membahas prosedur investigasi bersama. Sementara itu, Iran memperingatkan kemungkinan langkah balasan “non-militer” jika hasil penyelidikan mengarah pada keterlibatan Israel.
Langkah teknis memperketat pengawasan perbatasan
Untuk mencegah infiltrasi MAV di masa depan, Iran mempertimbangkan beberapa tindakan teknis :
Rencana ini diharapkan mampu mengurangi celah pengawasan udara dan memperkuat kedaulatan wilayah Iran.