WartaExpress

Musim Dingin Gaza Bisa Mematikan! Intip Paket Bantuan MER-C yang Siap Selamatkan Ribuan Warga

Tim Medis Darurat (EMT) MER-C ke-10 bergerak cepat menyiapkan ribuan paket bantuan untuk warga Gaza, Palestina yang kini menghadapi suhu dingin ekstrem. Gelombang hujan lebat di wilayah Jalur Gaza telah menyebabkan tenda-tenda pengungsian roboh dan lokasi pengungsian terendam, memperparah kondisi jutaan penduduk yang sudah menderita akibat blokade berkepanjangan.

Koordinasi dan Persiapan Lapangan

Relawan MER-C, termasuk dr. Nico Ghanda (spesialis kulit), dr. Anthon Vermana Ritonga (spesialis anestesi), dan perawat Nadia Rosi, bersama tim lokal, tengah melakukan serangkaian langkah persiapan:

  • Pemetaan jalur distribusi melalui jalur darat dan laut,
  • Koordinasi dengan otoritas Palestina dan organisasi kemanusiaan setempat,
  • Pemeriksaan kembali kondisi logistik—dari truk pengangkut hingga gudang penyimpanan,
  • Penjadwalan relawan medis untuk siaga 24 jam selama masa distribusi.
  • “Insya Allah kami segera menyalurkan bantuan, mengingat saat ini musim dingin sudah memasuki fase kritis. Banyak warga yang belum memiliki lapisan pelindung memadai,” ungkap dr. Anthon kepada Warta Express, Minggu malam.

    Komposisi Paket Musim Dingin

    Ribuan paket bantuan MER-C dibagi dalam beberapa jenis kebutuhan pokok untuk menghadapi cuaca dingin di Gaza:

  • 500 jaket anak-anak berlapis fleece, tahan air ringan,
  • 500 jaket dewasa berbahan nilon dan polar,
  • 500 selimut tebal anti-bau dan mudah dikeringkan di bawah sinar matahari,
  • 100 unit tenda berkualitas tinggi, dilengkapi flysheet tahan angin dan hargable mesh.
  • Pendistribusian paket ini dirancang demi memastikan setiap keluarga penerima mendapatkan minimal satu jaket per anggota keluarga serta satu selimut per dua orang. Tenda cadangan disiapkan untuk menggantikan tenda rusak akibat hujan deras.

    Blokade dan Hambatan Akses Bantuan

    Blokade yang diterapkan sejak beberapa tahun terakhir membuat akses kemanusiaan ke Gaza semakin sulit:

  • Pembatasan izin masuk barang logistik melalui Pelabuhan Ashdod dan Rafah,
  • Verifikasi berlapis dari otoritas Israel yang memakan waktu,
  • Keterbatasan ruang penyimpanan di wilayah perbatasan akibat antrean panjang truk bantuan.
  • Situasi ini memperlambat alur bantuan, sementara musim dingin tidak menunggu. Hujan deras yang datang tiba-tiba menyebabkan genangan air di lokasi pengungsian, memperbesar risiko hipotermia dan penyakit pernapasan.

    Peran MER-C dalam Kedaruratan Medis

    MER-C berdiri sejak 2001 dan fokus menangani kegawatdaruratan medis di wilayah konflik dan bencana. Dalam konteks Gaza, peran EMT-10 mencakup:

  • Pemberian pertolongan pertama dan penanganan luka ringan hingga sedang,
  • Penerapan standar kebersihan dan protokol pencegahan infeksi di tenda pengungsian,
  • Penyediaan obat-obatan esensial, termasuk antibiotik, antiseptik, dan obat pereda nyeri,
  • Pelatihan cepat untuk relawan lokal mengenai cara merawat penderita hipotermia dan infeksi saluran pernapasan.
  • “Bantuan jaket dan selimut hanyalah langkah awal. Kami juga menyiapkan tim medis keliling untuk mendeteksi kasus pneumonia dan gangguan kulit akibat perpindahan terus-menerus,” tambah dr. Nico Ghanda.

    Langkah-Langkah Mitigasi Risiko

    Untuk meminimalkan dampak buruk cuaca dingin, tim operasi MER-C menerapkan beberapa langkah teknis:

  • Pemasangan alas papan kayu sebagai lantai darurat di dalam tenda,
  • Pemberian kompor portable khusus untuk pemanasan di malam hari,
  • Penyuluhan kepada keluarga pengungsi tentang pentingnya menjaga sirkulasi udara minimal,
  • Pencegahan kebakaran dengan tata letak kompor yang aman dan area bebas bahan mudah terbakar.
  • Langkah ini diharapkan mampu mengurangi risiko tersedak asap dan kebakaran, serta menjaga temperatur tubuh warga dalam rentang aman.

    Harapan dan Dukungan Masyarakat Indonesia

    MER-C mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk turut mendukung program ini melalui doa, penyebaran informasi, dan donasi ke rekening resmi organisasi. Setiap sumbangan akan diprioritaskan untuk pembelian bahan baku jaket, selimut, tenda, dan biaya logistik.

    “Dukungan dari pembaca Warta Express sangat berarti. Semakin cepat bantuan terkumpul dan dikirim, semakin besar pula peluang menyelamatkan nyawa saudara-saudara kita di Gaza,” tutup Anthon.

    Exit mobile version