Nafar Tsani Resmi Berakhir, Lihat Momen Mengejutkan Ribuan Jemaah Haji Dipindahkan ke Makkah!

Apa Itu Nafar Tsani dalam Rangkaian Ibadah Haji?

Pada Senin, 9 Juni 2025 bertepatan dengan 13 Zulhijah 1446 Hijriah, fase nafar tsani resmi berakhir bagi jemaah haji yang memilih menetap di Mina hingga hari tasyrik ketiga. Nafar tsani berarti jemaah menunda kepulangan dari Mina setelah lempar jumrah kedua, untuk kemudian melaksanakan lempar jumrah hari ketiga dan ibadah selanjutnya sebelum kembali ke Makkah.

Pelaksanaan Lempar Jumrah Terakhir di Jamarat

Dari pantauan di lapangan, jemaah haji Indonesia yang menjalani nafar tsani mengakhiri ritual lempar jumrah mereka di Jamarat 3. Di tempat ini, setiap lemparan simbolis melempar setan diwakili oleh pelemparan batu kecil ke tiga pilar. Kepala Satuan Operasional Armuzna, Harun Ar-Rasyid, menegaskan bahwa tanggal 13 Zulhijah menjadi hari terakhir bagi jemaah nafar tsani untuk melaksanakan lempar jumrah sebelum dipindahkan.

Proses Pemindahan Jemaah ke Makkah

Setelah menyelesaikan lempar jumrah hari terakhir, panitia haji Indonesia mulai memindahkan jemaah secara bertahap dari Mina kembali ke Makkah. Pemindahan ini dilakukan dengan menggunakan bus antarjemput dan diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kepadatan berlebih.

  • Jemaah dikumpulkan di area tenda sesuai kelompok keberangkatan.
  • Tim armuzna memberikan pengarahan mengenai rute dan waktu keberangkatan.
  • Setibanya di Makkah, jemaah diarahkan menuju hotel atau musala setempat untuk istirahat sementara.

Instruksi PPIH Arab Saudi Menghindari Penumpukan Massa

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah tidak langsung menuju Masjidil Haram untuk tawaf ifadah segera setelah tiba di Makkah. Langkah ini diambil guna mencegah penumpukan massa di area Masjidil Haram yang kerap dipenuhi ribuan jemaah dari berbagai negara.

  • Jemaah diminta menunggu instruksi lanjut di penginapan masing-masing.
  • PPIH akan mengumumkan jadwal tawaf ifadah per kloter.
  • Pemantauan ketat dilakukan oleh petugas untuk menjaga protokol keselamatan.

Pembagian Gelombang Pemindahan untuk Keamanan

Menurut Harun Ar-Rasyid, proses pemindahan dibagi dalam tiga gelombang utama—pagi, siang, dan sore—agar arus jemaah terdistribusi merata sepanjang hari:

  • Gelombang pagi: keberangkatan dimulai pada pukul 07.00 hingga 10.00.
  • Gelombang siang: keberangkatan dilanjutkan pada pukul 11.00 hingga 14.00.
  • Gelombang sore: sisa jemaah diberangkatkan dari pukul 15.00 hingga 18.00.

Pembagian waktu ini membantu mengurangi kepadatan jalan dan memastikan keselamatan jemaah selama perjalanan antar kota suci.

Pentingnya Kepatuhan Jemaah terhadap Instruksi

Harun Ar-Rasyid menekankan agar seluruh jemaah menaati arahan petugas di lapangan. Beberapa hal yang harus diperhatikan jemaah:

  • Tidak keluar dari tenda sebelum waktu yang ditentukan untuk pemindahan.
  • Selalu mengenakan tanda pengenal jemaah yang diterbitkan PPIH.
  • Mematuhi aturan protokol kesehatan dan memakai masker jika diperlukan.

Dengan kepatuhan penuh, risiko kelelahan dan gangguan kesehatan dapat diminimalkan, sekaligus menjaga ketertiban selama proses ibadah.

Persiapan Tawaf Ifadah dan Tahap Kepulangan

Setelah tiba di Makkah, jemaah siap melaksanakan tawaf ifadah, salah satu rukun haji yang wajib dilakukan. Tawaf ifadah menandai selesainya rangkaian ritual di Muzdalifah dan Mina. Nanti, jemaah akan menanti jadwal kepulangan ke Tanah Air sesuai pengaturan maskapai dan Kementerian Agama.

  • Tawaf ifadah dilaksanakan di pelataran Ka’bah sesuai jadwal yang diumumkan PPIH.
  • Setelah tawaf, jemaah dapat melakukan sa’i Saqie.
  • Selanjutnya, penantian transportasi menuju bandara untuk penerbangan pulang.

Dengan berakhirnya nafar tsani, marathon ibadah jemaah haji Indonesia kini memasuki babak penutup, di mana kekhusyukan pada tawaf ifadah menjadi momen puncak sebelum kembali ke keluarga di tanah air.