WartaExpress

Panik! India Siap Larang Mobil Bensin & Diesel Mewah – Wajib Tahu Dampaknya!

Usulan Mahkamah Agung India untuk melarang secara bertahap mobil mewah berbahan bakar bensin dan diesel memicu perdebatan sengit di kalangan pembuat kebijakan, industri otomotif, dan masyarakat luas. Langkah ini dianggap sebagai sinyal kuat untuk mempercepat transisi ke kendaraan listrik (EV) dan menekan emisi karbon, sekaligus menguji kesiapan infrastruktur dan regulasi nasional.

Latar Belakang Usulan Larangan

Dalam sidang perkara kepentingan publik yang dipimpin oleh Justice Surya Kant dan Justice Joymalya Bagchi, Mahkamah Agung menyoroti bahwa segmen mobil mewah ICE (Internal Combustion Engine) hanya digunakan oleh sebagian kecil kalangan masyarakat berkecukupan. Mindernya porsi konsumen ini membuat pelarangan atau pembatasan jenis kendaraan tersebut dipandang tidak akan “membebani” mayoritas warga, namun bisa menjadi katalis percepatan adopsi EV.

Argumen Mahkamah Agung

Para hakim menegaskan bahwa larangan mobil mewah ICE dapat menjadi “uji coba kebijakan” untuk masa depan. Hal ini sesuai rekomendasi dalam petisi publik yang diajukan Centre for Public Interest Litigation (CPIL), Common Cause, dan Sitaram Jindal Foundation:

Respons Pemerintah India

Jaksa Agung R. Venkataramani menyampaikan bahwa posisi pemerintah “terbuka” terhadap ide larangan tersebut. Pemerintah pusat telah membentuk kelompok kerja yang melibatkan minimal 13 kementerian, mencakup bidang berikut:

Pemerintah diminta menyusun laporan komprehensif mengenai regulasi, insentif, dan kemajuan EV sebagai dasar keputusan berikutnya.

Tantangan Infrastruktur Pengisian Daya

Salah satu hambatan utama adopsi EV adalah keterbatasan fasilitas charging. Saat ini:

Mahkamah menekankan perlunya memanfaatkan pom bensin konvensional dan terminal transportasi sebagai titik pengisian, memperluas jangkauan EV hingga ke daerah terpencil.

Dukungan Pasar dan Industri

Berbagai merek otomotif premium telah meluncurkan model EV unggulan untuk pasar India, antara lain:

Larangan mobil mewah ICE diperkirakan akan mendorong konsumen kaya beralih ke opsi EV premium, sekaligus menekan pabrikan ICE untuk mempercepat rencana elektrifikasinya.

Implikasi Ekonomi dan Sosial

Penerapan kebijakan ini berpotensi menimbulkan dampak berikut:

Langkah Berikutnya

Pemerintah diperkirakan akan merancang aturan larangan bertahap, dimulai dari model dengan emisi tertinggi dan harga paling premium. Selain itu, kemungkinan akan ada:

Dengan evaluasi berkala, India berharap dapat mencapai target 30% EV dalam total kendaraan penumpang pada tahun 2030, sejalan dengan komitmen Paris Agreement dan agenda Net Zero Carbon.

Exit mobile version