Prabowo Singgah di Osaka Sebelum PBB: Ini Alasan Mengejutkan yang Tak Banyak Tahu!

Prabowo Subianto Mulai Lawatan Diplomatik dengan Singgah di Osaka

Presiden RI Prabowo Subianto malam ini berangkat menuju Amerika Serikat untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80. Namun sebelum menuju New York, rombongan Presiden melakukan singgah resmi di Osaka, Jepang, pada Jumat malam, 19 September 2025, dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Langkah ini menjadi titik awal rangkaian kunjungan multilateral yang krusial bagi posisi diplomasi Indonesia di kancah global.

Rombongan dan Protokol Keberangkatan

Keberangkatan Presiden tidak sendirian, melainkan didampingi beberapa pejabat tinggi negara yang memegang peranan strategis:

  • Menteri Luar Negeri Sugiono
  • Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi
  • Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad
  • Sejumlah duta besar dan staf istana yang terlibat dalam perencanaan diplomasi multilateral

Upacara pelepasan berlangsung sederhana namun khidmat. Sugiono menyatakan kepada awak media bahwa kunjungan ke Osaka adalah momen penting untuk memperkuat citra Indonesia sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah terhadap promosi budaya dan ekonomi di panggung dunia.

Agenda di Osaka: Kunjungi Pavilion Indonesia

Setibanya di Osaka, Presiden Subianto langsung menuju lokasi Expo 2025 Jepang untuk mengunjungi Pavilion Indonesia. Booth pameran ini menampilkan inovasi teknologi nasional, potensi pariwisata, hingga produk UMKM unggulan. Delegasi Indonesia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertemu dengan mitra bisnis dan pejabat Expo, sekaligus menggelar pertemuan singkat dengan beberapa investor potensial asal Jepang.

Dalam jadwal kunjungan tercatat beberapa poin penting:

  • Peninjauan pameran teknologi ramah lingkungan dan energi terbarukan.
  • Dialog dengan pelaku usaha kecil dan menengah yang memamerkan produk tekstil serta keramik khas nusantara.
  • Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama ekonomi antara pemerintah Indonesia dan beberapa kota tuan rumah Expo.

Sidang Umum PBB ke-80 di New York

Setelah aktivitas di Jepang, Prabowo akan melanjutkan perjalanan ke New York. Di ibu kota PBB, Presiden dijadwalkan tampil sebagai pembicara pada sesi umum tanggal 23 September 2025. Berdasarkan urutan sidang, beliau akan berbicara ketiga, setelah perwakilan Brasil dan Amerika Serikat. Topik pidato diperkirakan mencakup:

  • Upaya Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim dan komitmen net-zero emissions.
  • Peran Indonesia sebagai presidensi G20 dalam pemulihan ekonomi pascapandemi.
  • Dukungan Indonesia terhadap reformasi Dewan Keamanan PBB.

Selain pidato, agenda di New York juga meliputi pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara dan delegasi internasional untuk membahas kerja sama pembangunan, perdagangan, hingga penanganan krisis kemanusiaan global.

Kelanjutan Kunjungan: Kanada dan Belanda

Usai Sidang Umum PBB, Presiden Subianto akan melanjutkan lawatannya ke Ottawa, Kanada. Di sana, beliau dijadwalkan menghadiri pertemuan terkait Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Kesepakatan ini menjadi krusial untuk memperluas akses pasar produk Indonesia, khususnya di sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur.

Setelah Kanada, rangkaian kunjungan berlanjut ke Kerajaan Belanda. Dalam kunjungan ini, Presiden Subianto direncanakan diterima oleh Raja Belanda beserta Acting Perdana Menteri, guna memperkuat kerjasama di bidang teknologi pangan, pengelolaan air, serta riset budaya sejarah Nusantara yang selama ini tersimpan di museum-museum Belanda.

Persiapan dan Harapan Pemerintah

Staf Istana mengungkapkan persiapan khusus telah dilakukan untuk menjamin kelancaran perjalanan Presiden, meliputi:

  • Koordinasi protokol dengan otoritas Jepang, AS, Kanada, dan Belanda.
  • Penyusunan naskah pidato yang memuat kebijakan global Indonesia.
  • Persiapan laporan kerja sama ekonomi dan budaya untuk disampaikan kepada mitra.
  • Penanganan logistik kesehatan dan keamanan di tengah situasi internasional yang dinamis.

Kementerian Luar Negeri berharap kunjungan ini dapat membuka peluang investasi baru, memperkuat diplomasi ekonomi, dan menegaskan posisi Indonesia sebagai negara berpengaruh yang proaktif dalam isu global.

Manfaat Diplomasi Multilateral Bagi Indonesia

Rangkaian kunjungan Presiden ke empat negara sekaligus mencerminkan strategi diplomasi aktif yang dirancang pemerintah:

  • Meningkatkan akses pasar luar negeri untuk produk unggulan Indonesia.
  • Memperkuat aliansi strategis di bidang keamanan, perubahan iklim, dan teknologi.
  • Memamerkan budaya serta potensi pariwisata Indonesia di forum internasional.
  • Mendorong reformasi sistem PBB agar lebih representatif dan efektif.

Dengan pendekatan terpadu ini, pemerintah berharap posisi tawar Indonesia semakin kuat, sehingga manfaat diplomasi di tingkat global dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, melalui pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan transfer teknologi.