WartaExpress

Putus Total! Jalan Nyawangan–Picisan Ambruk Usai Longsor—Intip Solusi Kilat Pemkab Tulungagung!

Latar Belakang Longsor di Jalan Nyawangan–Picisan

Pada Sabtu malam, 1 November 2025, hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung. Intensitas curah hujan yang tinggi memicu longsor pada tebing di sisi Jalan Nyawangan–Picisan, sehingga material tanah dan bebatuan menutup total akses penghubung antara Desa Nyawangan dan Desa Picisan. Jalan ini selama ini menjadi jalur vital bagi warga setempat, terutama petani dan peternak sapi perah, untuk mengangkut hasil pertanian dan susu segar menuju pusat distribusi.

Tindakan Cepat Dinas PUPR

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tulungagung, Agus Sulis, mengerahkan tim teknis lapangan pada Minggu pagi, 2 November 2025, untuk melakukan langkah mitigasi awal. Dalam peninjauannya, Agus menjelaskan bahwa fokus pertama adalah membersihkan material longsor dan menilai kerusakan struktur jalan serta kondisi tebing.

Agus menegaskan bahwa Dinas PUPR masih melakukan perhitungan biaya perbaikan permanen dan menunggu hasil final kajian geoteknik dari konsultan independen sebelum memulai rekonstruksi.

Koordinasi dengan BPBD dan Pemasangan Jalur Alternatif

Dalam upaya merespon darurat, Dinas PUPR menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tulungagung. Kepala Pelaksana BPBD, Robinson Pasaroan Nadeak, mengungkapkan langkah-langkah mitigasi yang telah dijalankan:

BPBD juga memfasilitasi pembuatan jalur alternatif sepanjang lebih kurang 10 kilometer melalui Desa lain, sehingga distribusi hasil tani dan mobilitas warga tetap terjamin meski dengan waktu tempuh lebih lama.

Dampak Sosial-Ekonomi pada Warga

Camat Sendang, Husein, menjelaskan bahwa akses terputus sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari warga Desa Picisan dan Dusun Putuk di Desa Nyawangan:

Gangguan ini menyoroti pentingnya Jalan Nyawangan–Picisan sebagai koridor ekonomi lokal dan menuntut perbaikan cepat serta langkah pencegahan berkelanjutan.

Rekomendasi Teknis untuk Perbaikan Permanen

Berdasarkan hasil kajian awal, Dinas PUPR berencana menerapkan rekomendasi teknis berikut:

Tim geoteknik juga merekomendasikan pemantauan berkala dengan sensor pergerakan tanah (inclinometer) untuk memberikan peringatan dini sebelum terjadi longsor baru.

Upaya Jangka Panjang dan Kesiapsiagaan

Selain perbaikan fisik, pemerintah daerah menekankan pentingnya edukasi dan kesiapsiagaan warga. Beberapa langkah yang diusulkan adalah:

Dengan kolaborasi lintas dinas dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan konektivitas desa kembali pulih dan risiko bencana tanah longsor dapat ditekan seminimal mungkin.

Exit mobile version