Jejak Abisha di TYCA Vol. 9 Tokyo
Abisha Ar Ramadhan, siswi kelas SMA HelloMotion Jakarta berusia 15 tahun, mencatatkan prestasi gemilang sebagai satu-satunya delegasi Indonesia di Toshiba Youth Club Asia (TYCA) Vol. 9 yang digelar di Tokyo pada April 2025. Program tahunan ini mempertemukan pelajar terpilih dari Jepang dan negara-negara Asia Tenggara untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan merumuskan solusi atas tantangan global melalui pendekatan lintas budaya, dengan mengusung empat pilar Sustainable Development Goals (SDGs): People, Planet, Prosperity, dan Peace.
Peran Delegasi Tunggal dan Tanggung Jawab Awal
Hanya berbekal surat undangan resmi dari Toshiba International Foundation, Abisha memulai rangkaian kegiatan dengan penuh antusiasme. Sebagai wakil tunggal, ia menanggung ekspektasi besar dari masyarakat dan pihak sekolah. Meski demikian, kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi lintas budaya yang ia miliki menjadi modal utama dalam menjalankan tugasnya sebagai jembatan Indonesia dengan peserta lain.
Kunjungan ke Tokyo Metropolitan Government Building
Pada hari pertama, seluruh peserta TYCA mengunjungi Tokyo Metropolitan Government Building untuk melihat panorama kota dari ketinggian. Aktivitas ini bertujuan mengenalkan visi pembangunan kota maju serta memberikan inspirasi kepada para delegasi terkait konsep urban yang terintegrasi dengan prinsip keberlanjutan.
Intensif di Olympic Center Yoyogi
Selanjutnya, para pelajar menetap di Olympic Center Yoyogi yang menjadi markas kegiatan TYCA. Di sini, mereka mengikuti rangkaian workshop, diskusi panel, dan presentasi. Abisha dan delegasi lain berkesempatan membentuk tim lintas negara untuk menggarap proyek SDGs yang telah ditentukan panitia.
Pemilihan Team Representative
Di sesi perkenalan formal, setiap delegasi mempresentasikan asal negara, hobi, dan pandangannya mengenai peran pemuda dalam masa depan Asia. Berdasarkan penilaian panel dan suara rekan peserta, Abisha terpilih sebagai Team Representative karena :
Formasi Tim dan Pembagian Tugas
Tim Abisha terdiri atas empat orang dengan peran yang jelas :
Fokus pada Pilar Prosperity dan Inovasi 3D Printing
Di bawah bimbingan Profesor Naoki Ishibashi, tim memilih pilar Prosperity untuk menawarkan solusi ekonomi berkelanjutan di Asia Tenggara. Berikut gagasan utama mereka :
Menurut Abisha, “3D printing bukan hanya teknologi cetak, tetapi simbol fleksibilitas, efisiensi, dan masa depan industri. Teknologi ini dapat memberdayakan UMKM dan generasi muda di Asia Tenggara.”
Apresiasi Penyelenggara dan Panitia
Junko Watanabe, Koordinator Program dari Toshiba International Foundation, mengungkapkan kekagumannya :
Menurutnya, kualitas presentasi Abisha membuktikan talenta Indonesia mampu bersaing di tingkat global.
Dukungan Kedutaan Besar RI di Tokyo
Atase Pendidikan dari KBRI Tokyo, Amzul Rifinse, menyebut partisipasi Abisha sebagai kontribusi nyata diplomasi pendidikan :
Langkah Berikutnya: Beasiswa Internasional dan Ambisi Akademik
Setelah kembali ke tanah air, Abisha berencana menyiapkan portofolio akademik untuk mendaftar beasiswa internasional. Targetnya :
Dengan visi menjadikan inovasi sebagai pemicu perubahan sosial, Abisha berharap bisa membawa manfaat nyata bagi komunitasnya dan memperkuat posisi Indonesia di ranah teknologi regional.