Masa depan Alexander Isak di Newcastle United tiba-tiba menjadi sorotan utama setelah kabar beredar bahwa klub kaya Arab Saudi, Al Hilal, siap menggoda sang striker dengan tawaran gaji luar biasa mencapai Rp12 miliar per pekan. Angka ini setara dengan £600 ribu sebelum pajak, lebih besar dua kali lipat daripada kontrak tertinggi di Liga Premier saat ini.
Angka Gaji Spektakuler
Berdasarkan laporan media Inggris, Al Hilal – yang dibiayai Public Investment Fund Arab Saudi – menawarkan paket kompensasi sebagai berikut:
- Gaji pokok: Rp12 miliar per pekan (sekitar £600 ribu) sebelum potongan pajak.
- Bonus individual: dikabarkan ada tambahan hingga 15% jika mencapai target gol dan assist.
- Fasilitas eksklusif: hunian mewah, kendaraan pribadi, dan dukungan medis premium selama kontrak.
Jumlah ini dapat memecahkan rekor gaji pemain sepakbola tertinggi di dunia, mengungguli angka yang diterima Erling Haaland di Manchester City.
Konteks Absennya di Tur Pramusim
Isak tidak terlihat dalam rombongan Newcastle saat tur pramusim ke Asia pada Juli 2025. Klub menjelaskan bahwa striker 24 tahun tersebut mengalami cedera paha ringan, sehingga memilih kembali ke Inggris. Namun, ketidakhadirannya justru memicu spekulasi terkait ketidaksukaan pada rencana klub serta peluang pindah besar-besaran.
Sumber internal mengatakan bahwa Isak sempat mengutarakan keinginan untuk menjajal tantangan baru di luar Liga Premier, meski hubungan dengan rekan setim dan staf pelatih terbilang harmonis.
Liverpool Siap Menawar Rekor
Sementara itu, Liverpool juga dikabarkan menimbang mengajukan proposal gaji gila-gilaan untuk memboyong Isak ke Anfield. Target mereka adalah memecahkan rekor transfer domestik yang saat ini dipegang oleh Darwin Núñez. Rumor menyebut angka tawaran total di kisaran £150 juta plus gaji mingguan lebih dari £400 ribu.
Jika terwujud, perpindahan ini akan menciptakan duel tawar-menawar antara dua klub raksasa, masing-masing didukung Dana Investasi Publik Arab Saudi di Al Hilal dan kepemilikan ASG di Liverpool.
Respons dan Strategi Eddie Howe
Pelatih Newcastle United, Eddie Howe, buka suara dalam konferensi pers Jumat (25/7/2025). Ia menyatakan hingga saat ini belum ada pembicaraan lanjutan mengenai kontrak baru Isak:
- “Alex pasti mengetahui namanya selalu menjadi topik media, dan itu tidak mudah,” kata Howe.
- “Hubungan kami sangat baik, dan performanya sejak datang selalu luar biasa.”
- “Soal kontrak baru, sejauh ini belum ada diskusi mendalam. Mungkin nanti kami akan membahasnya.”
Howe menambahkan, jendela transfer bergerak cepat dan masih banyak kemungkinan hingga waktu ditutup. “Masih banyak hal bisa terjadi sampai deadline,” ujarnya.
Al Hilal Bidik Nama Besar Lainnya
Tidak hanya Isak, Al Hilal kabarnya juga memasang radar pada striker top Eropa lainnya, seperti Darwin Núñez dan Victor Osimhen. Klub yang sama berhasil mendatangkan pemain kelas dunia berkat dukungan dana besar mereka. Proyek ambisius ini bertujuan menjadikan Al Hilal sebagai kekuatan baru di Liga Champions Asia dan meningkatkan branding global.
Beberapa poin strategi Al Hilal:
- Menawarkan kontrak jangka panjang (4–6 tahun) dengan opsi perpanjangan otomatis.
- Membuat paket insentif berbasis prestasi pribadi dan tim (juara liga, top skor, penampilan di level benua).
- Fasilitas top-level: pusat pelatihan berstandar Eropa, tim medis internasional, dan jadwal kompetisi yang disesuaikan.
Dampak Potensial bagi Newcastle United
Kepergian Isak akan meninggalkan lubang besar di lini depan Newcastle, yang pada musim sebelumnya mengandalkan kontribusi 20 gol dan 8 assist sang striker. Manajemen klub perlu mempertimbangkan beberapa opsi:
- Merekrut pengganti sepadan – sulit didapatkan dengan harga terjangkau di bursa transfer muda.
- Memperkuat skuat dengan gelandang penyerang untuk mengurangi beban gol tunggal.
- Mendiversifikasi taktik serangan, lebih menekankan pada pressing tinggi dan rotating forward.
Namun, dana hasil penjualan Isak bisa dialokasikan untuk memperkuat beberapa posisi sekaligus, sehingga Newcastle tetap kompetitif di Liga Premier dan kompetisi Eropa.
Perspektif Penggemar dan Media
Bagi publik pendukung Newcastle, rumor ini menimbulkan kekhawatiran sekaligus penasaran. Apakah klub memilih melepas aset terbaik untuk meraup keuntungan? Atau justru mampu mempertahankan Isak dengan skema keuangan kreatif?
Media Inggris kini memantau pergerakan Isak di media sosial, mencari indikasi terkait masa depannya. Sementara itu, komentator sepakbola memperkirakan bahwa keputusan sang pemain akan dipengaruhi faktor keluarga, rencana karier jangka panjang, dan daya tarik finansial, sekaligus ambisi meraih trofi besar.
Dalam dunia sepakbola modern, tawaran gaji spektakuler sering kali menjadi penentu, namun nilai prestise dan kesuksesan jangka panjang di kancah Eropa tetap memainkan peran krusial. Alexander Isak kini berada di persimpangan penting antara ambisi pribadi dan loyalitas klub, sementara bursa transfer musim panas membuka babak baru yang penuh ketidakpastian.