Tak Disangka! Begini SIG Sukses Sulap Lahan Bekas Tambang 32 Ha Jadi Surga Hijau!

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) kembali menegaskan komitmennya untuk memulihkan lahan pascatambang di seluruh wilayah operasional. Melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Andalas, SIG memfokuskan upaya reklamasi di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, dengan target mengembalikan fungsi ekosistem sekaligus mendukung keanekaragaman hayati dan mitigasi perubahan iklim.

Reklamasi 32,43 hektare di Lhoknga

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyampaikan bahwa lahan pascatambang seluas 32,43 ha telah direklamasi dengan menanam 13.424 batang pohon. Area ini kini difungsikan sebagai kawasan konservasi yang:

  • Menyerap emisi gas rumah kaca (GRK) dan memproduksi oksigen;
  • Menjadi habitat alami bagi berbagai jenis flora dan fauna;
  • Mendukung penghijauan pesisir dan subur kembali setelah aktivitas tambang.

Atas inisiatif ini, PT Solusi Bangun Andalas meraih penghargaan Proper Emas 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), bukti pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Kesembilan jenis flora unggulan

Dalam program reklamasi, SIG memilih sembilan jenis pohon yang memiliki kemampuan optimal menyerap karbon dan cepat tumbuh di lahan bekas tambang:

  • Sengon (Paraserianthes falcataria)
  • Jati (Tectona grandis)
  • Cemara (Casuarina equisetifolia)
  • Mahoni daun kecil (Swietenia mahagoni)
  • Pulai (Alstonia scholaris)
  • Rambutan (Nephelium lappaceum)
  • Pinang (Areca catechu)
  • Mangga (Mangifera indica)

Penanaman skala besar ini tidak hanya mempercepat rehabilitasi tanah, tetapi juga menyediakan sumber pangan dan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Habitat 26 spesies satwa liar

Selain flora, lahan pascatambang SIG kini menjadi suaka bagi 26 jenis satwa liar, terdiri atas:

  • 21 spesies mamalia
  • 4 spesies burung
  • 1 spesies reptil

Beberapa satwa penting yang terpantau di kawasan konservasi Lhoknga antara lain:

  • Linsang (Prionodon linsang)
  • Kijang muncak (Muntiacus muntjak)
  • Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
  • Anjing hutan Sumatra (Cuon alpinus)
  • Kucing emas (Catopuma temminckii)
  • Trenggiling peusing (Manis javanica)
  • Lutung kelabu (Trachypithecus cristatus)

Kehadiran fauna ini menandakan kualitas pemulihan ekosistem yang mulai mendekati kondisi alami.

Penanaman mangrove di pesisir Sungai Krueng Raba

Pusat reklamasi tidak hanya di daratan. SIG juga menanam 4.950 batang mangrove pada lahan seluas 1,25 ha di pesisir Sungai Krueng Raba, Desa Lampaya, Lhoknga. Kolaborasi dengan LSM lingkungan dan kelompok masyarakat setempat memastikan:

  • Kemitraan dalam pemilihan bibit dan lokasi tanam;
  • Pemantauan rutin pertumbuhan pohon;
  • Peningkatan ekonomi lokal melalui kegiatan ekowisata dan pemeliharaan mangrove.

Ekologis, mangrove berfungsi sebagai penyerap karbon dan pelindung pantai dari abrasi, sekaligus sumber keanekaragaman hayati pesisir.

Capaian reklamasi SIG hingga 2024

Sejak 2021 hingga akhir 2024, SIG telah mereklamasi total lahan pascatambang seluas 507,91 ha melalui beberapa unit usaha:

  • SIG Pabrik Tuban (Jawa Timur)
  • PT Semen Gresik (Rembang, Jawa Tengah)
  • PT Semen Padang (Sumatra Barat)
  • PT Semen Tonasa (Sulawesi Selatan)
  • PT Solusi Bangun Indonesia (Narogong, Cilacap, Tuban)
  • PT Solusi Bangun Andalas (Lhoknga, Aceh Besar)
  • PT Semen Baturaja (Sumatra Selatan)

Reklamasi ini mencakup penanaman puluhan ribu pohon dan pemulihan kualitas tanah untuk mendukung fungsi ekologis dan sosial ekonomi.

Manfaat jangka panjang bagi pemangku kepentingan

Program reklamasi SIG membawa banyak nilai tambah:

  • Meningkatkan kualitas udara dan menurunkan emisi GRK;
  • Membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal dalam aksi penanaman dan pemantauan;
  • Memulihkan lahan kritis menjadi area produktif dan wisata alam;
  • Menguatkan citra perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan.

Langkah-langkah ini memperlihatkan SINERGI antara tanggung jawab korporasi dan kebutuhan masyarakat, menjadikan SIG salah satu pionir reklamasi lahan pascatambang di Indonesia.