Pindah ke Mesir dan Keputusan Besar Oki Setiana Dewi
Pada tahun 2024, ustazah sekaligus aktris ternama Oki Setiana Dewi mengambil langkah berani: pindah ke Mesir bersama keempat anaknya. Keputusan ini dilatarbelakangi keinginannya menimba ilmu di Universitas Al Azhar, salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di dunia. Meski berstatus artis dan memiliki rutinitas padat di Indonesia, Oki memilih memprioritaskan studi S1 Ushuluddin demi memperdalam pengetahuan agama.
Rutinitas Belajar di Al Azhar
Setahun menimba ilmu di Mesir, Oki Setiana Dewi merasakan hari-harinya dipenuhi dengan kegiatan akademis. Berikut gambaran rutinitasnya:
- Perkuliahan Ushuluddin: mengikuti kuliah pagi hingga sore sesuai jadwal yang berlaku di Al Azhar.
- Belajar Mandiri: memanfaatkan waktu di luar kelas untuk membaca teks-teks klasik dan referensi modern.
- Diskusi Kelompok: bergabung dalam diskusi bersama mahasiswa lokal dan internasional untuk mengasah pemahaman.
“Kegiatan saya di Mesir adalah belajar. Saya punya banyak waktu untuk fokus pada kuliah dan memperdalam ilmu,” ungkap Oki saat berkunjung singkat ke Jakarta pada 8 Juni 2025.
Adaptasi Budaya dan Bahasa
Proses adaptasi di Mesir ternyata berjalan relatif mulus. Oki dan anak-anaknya cepat berbaur dengan lingkungan akademik dan sosial:
- Penguasaan Bahasa Arab dan Inggris: anak-anak Oki belajar dengan cepat, berkomunikasi lancar di sekolah.
- Perbedaan Metode Belajar: gaya belajar di Mesir lebih menekankan diskusi interaktif dan hafalan teks Arab klasik.
- Budaya Akademik: saat memasuki kuliah, Oki harus menyesuaikan diri dengan tradisi berdiskusi, berdiri memberi komentar, dan menghafal materi.
“Alhamdulillah adaptasi tidak terlalu susah. Perbedaan budaya belajar sangat terasa, tapi saya senang dengan metode pengajaran di sini,” kata Oki.
Mobilitas Harian: Dari Mobil Mewah ke Angkot dan Jalan Kaki
Di Indonesia, Oki Setiana Dewi dikenal selalu tampil dengan mobil pribadi mewah untuk mendukung aktivitas syuting dan dakwah. Namun di Mesir, ia menjajal pengalaman baru:
- Angkutan Umum (Angkot): sesekali naik minibus dan taksi kolektif khas Kairo.
- Jalan Kaki: menempuh jarak singkat antara asrama atau rumah sewa ke kampus dengan berjalan.
- Hemat Waktu dan Biaya: berkat angkot yang banyak rute dan harga tiket terjangkau, Oki bisa fokus pada studi tanpa biaya transport berlebih.
“Di Indonesia belasan tahun ke mana-mana selalu naik mobil. Di Mesir, jalan kaki atau naik angkot lagi. Senang bisa merasakan hidup sederhana seperti ini,” ujarnya.
Jadwal Pulang ke Tanah Air
Meski menetap 12 bulan setahun, Oki tetap rutin menjadwalkan kunjungan ke Indonesia untuk keperluan profesional dan pribadi. Ia biasanya pulang pada periode liburan musim panas universitas:
- Periode Liburan: Juni hingga September.
- Agenda di Indonesia: promo film, kegiatan dakwah, serta bersilaturahmi dengan keluarga dan sahabat.
- Kembali ke Mesir: memasuki bulan September, Oki dan anak-anaknya kembali ke Kairo untuk semester berikutnya.
“Biasanya liburan musim panas saya pulang ke Indonesia, promo film dan dakwah lagi. Setelah libur selesai, September kembali ke Mesir,” jelas Oki.
Proyek Film dan Kiprah Dakwah
Selama di Mesir, Oki Setiana Dewi tidak sepenuhnya meninggalkan dunia perfilman. Ia tengah terlibat dalam produksi film Hayya 3: Gaza oleh Warna Pictures. Film ini bertujuan mengajak masyarakat lebih peduli pada isu kemanusiaan di Palestina.
- Peran Oki: tampil sebagai duta kemanusiaan dan aktris pendukung.
- Pesan Film: menumbuhkan empati dan dukungan terhadap warga Gaza yang mengalami konflik.
- Aksi Dakwah: Oki juga menyisipkan tausiyah singkat pada sesi diskusi film untuk menyuarakan perdamaian.
Dengan giat belajar dan tetap berkiprah di dunia seni serta dakwah, Oki Setiana Dewi membuktikan bahwa memperdalam ilmu agama dan berkontribusi kepada masyarakat dapat berjalan selaras.
Masa Depan Studi dan Karier
Menjelang akhir tahun akademik, Oki semakin optimis dengan masa depannya. Gelar S1 Ushuluddin dari Al Azhar diharapkan menjadi modal kuat dalam mengembangkan dakwah dan pendidikan Islam di tanah air.
- Rencana Pascasarjana: mempertimbangkan melanjutkan studi S2 untuk spesialisasi tafsir atau hadis.
- Kembalinya Ilmu ke Indonesia: melalui buku, ceramah, dan program edukasi berbasis agama.
- Pengembangan Organisasi: memperkuat lembaga dakwah yang telah didirikan bersama komunitas.
Dengan pengalaman hidup di dua negara dan dukungan keluarga, perjalanan studi Oki di Mesir tidak hanya berdampak pada dirinya, tetapi juga pada ribuan umat yang mengikuti dakwah dan karya seninya.