Tak Disangka! Pembangkit Batu Bara Ini Sulap 19 Hektare Pantai Jadi Hutan Mangrove – Begini Triknya!

PLTU Jawa 7 dan Komitmen Pelestarian Mangrove

Pada Minggu, 18 Mei 2025, PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) menggelar seremonial reforestasi mangrove di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7, Serang, Banten. Direktur Utama SGPJB, Zhao Zhigang, menegaskan bahwa PLTU Jawa 7 tidak hanya berfokus pada produksi listrik, tetapi juga berperan aktif dalam pelestarian ekosistem mangrove sebagai upaya mendukung pembangunan hijau berkelanjutan.

Penetapan Mangrove Jawa 7 sebagai Pusat Internasional

Pada konvensi ekologi di Shenzhen, 6 November 2024, kawasan mangrove di sekitar PLTU Jawa 7 resmi ditetapkan sebagai International Mangrove Center pertama di dunia. Pencapaian ini menempatkan PLTU Jawa 7 sebagai pionir dalam penggabungan fungsi industri energi dan pelestarian lingkungan mangrove.

Perluasan Areal Mangrove: Dari 5 Hektare Menjadi 19 Hektare

Sejak awal program penghijauan, SGPJB berhasil memperluas area mangrove dari 5 hektare menjadi sekitar 19 hektare dalam kurun waktu kurang dari sepuluh tahun. Beberapa langkah teknis dan strategis yang dilakukan antara lain:

  • Penanaman bibit mangrove lokal yang tahan terhadap kadar garam tinggi.
  • Pembangunan kanal air pasang surut untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Monitoring pertumbuhan vegetasi dan penanganan hama secara berkala.
  • Pelibatan masyarakat pesisir dalam program perawatan dan edukasi konservasi.

Teknologi Ultra-Supercritical dan Kapasitas Besar

PLTU Jawa 7 dibangun dengan teknologi termal ultra-supercritical yang memiliki efisiensi pembangkitan lebih tinggi dan emisi yang lebih rendah dibanding teknologi konvensional. Dengan kapasitas dua unit @1.000 MW, pembangkit ini telah menghasilkan lebih dari 55,59 miliar kWh listrik sejak beroperasi. Pasokan listrik ini sangat krusial untuk menjaga stabilitas jaringan Jawa–Bali.

Kolaborasi Sektor Publik, Swasta, dan Masyarakat

Zhao Zhigang mengajak seluruh pemangku kepentingan—pemerintah daerah, lembaga konservasi, universitas, hingga komunitas nelayan—untuk bersinergi dalam pengelolaan mangrove dan pembangunan berkelanjutan. Beberapa langkah kolaborasi yang difokuskan:

  • Pendirian pusat pelatihan rehabilitasi mangrove yang melibatkan mahasiswa dan relawan.
  • Pengembangan ekowisata mangrove sebagai sumber pendapatan alternatif bagi masyarakat pesisir.
  • Pemetaan habitat wisatawan dan jalur edukasi berbasis aplikasi digital.
  • Penyusunan indeks kesehatan ekosistem mangrove bersama lembaga riset.

Peran Tiongkok dalam Investasi Energi dan Lingkungan

PLTU Jawa 7 merupakan proyek Independent Power Producer (IPP) pertama yang dijalankan oleh PT PLN Nusantara Renewables (PLN NR) bersama China Energy Investment Group. Menurut Doddy Nafiudin, Direktur General Affairs SGPJB, kemitraan ini mencerminkan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Tiongkok dalam bidang energi dan infrastruktur. Tiongkok berkontribusi pada:

  • Penyediaan modal dan pendanaan melalui skema sindikasi internasional.
  • Transfer teknologi pembangkitan dan pengelolaan emisi ultra-supercritical.
  • Pengembangan standar operasional ramah lingkungan sesuai best practice global.

Investasi Lainnya dalam Belt and Road Initiative

Di luar Jawa 7, Shenhua juga terlibat dalam proyek PLTU Sumsel-1 berkapasitas 2×350 MW. Proyek ini dibiayai melalui skema Belt and Road Initiative (BRI) dengan dana sekitar US$ 700 juta. Manfaat utamanya:

  • Memenuhi kebutuhan energi di Sumatra Selatan dan sekitarnya.
  • Meningkatkan ketahanan pasokan listrik di Pulau Sumatera.
  • Memperkenalkan teknologi pembangkitan ramah lingkungan di kawasan baru.

Implikasi Pembangunan Hijau dan Tantangan ke Depan

Dalam era transisi energi global, PLTU Jawa 7 menunjukkan bahwa pembangkit fosil skala besar dapat berjalan selaras dengan inisiatif pelestarian lingkungan. Namun, sejumlah tantangan muncul:

  • Skalabilitas program rehabilitasi mangrove di wilayah lain di Indonesia.
  • Perluasan pemantauan kualitas air dan udara di sekitar lokasi pembangkit.
  • Mekanisme insentif bagi perusahaan energi yang mengintegrasikan proyek konservasi.

Ke depan, kolaborasi lintas sektor dan inovasi teknologi akan menjadi kunci untuk memastikan energi andal dan alam yang terjaga demi generasi mendatang.