PURWOREJO – wartaexpress.com – Membina mitra perlu perjuangan, dan perjuangan ini terasa semakin menantang, karena kita ingin menang di dunia sekaligus di akhirat. Bukan sekedar dapat rupiah, tapi juga dapat pahala dan berkah.
Di bisnis Pertades yang menjadi kata kunci adalah jaga kesehatan dan kekuatan mental, selain itu, ada tambahan lain, yaitu jaga keikhlasan dan jaga ketulusan.
Beramal ikhlas, tahu-tahu pahalanya terkikis bahkan habis. Kok bisa, karena kemudian ia merasa berjasa, merasa sombong, atau meremehkan orang lain. Dan mungkin juga pahalanya berkurang karena salah dalam memilih respons.
Contohnya, membina dengan tulus, kemudian dia dituduh modus oleh seseorang dan ia tidak terima dengan tuduhan itu. Kalau sudah begitu, bukan mustahil pahalanya akan berkurang, bahkan hilang.
Berbagi dengan ikhlas, kemudian ia dituduh pelit oleh seseorang dan ia tidak terima dengan tuduhan itu, bukan mustahil pahalanya akan berkurang, bahkan terbuang.
Berbakti dengan sepenuh hati, kemudian ia dituding durhaka oleh keluarganya dan ia tidak terima dengan tudingan itu, sakit hati. Bukan mustahil pahalanya akan berkurang, ini kan sayang.
Kalau memang akhirat yang dicari, mestinya kita nggak perlu terlalu pusing dengan pendapat manusia, sesinis apapun itu, jangan terlalu dianggap. Akhirat-oriented, seharusnya inilah pola pikir saat kita berinteraksi dengan mitra atau siapapun.
Saran saya, jangan terlalu sering mendengar pendapat mereka yang sinis, karena bisa melemahkan semangat kita sebagai pemula. Ikhlas dan menuju ikhlas memang tidak mudah, ini adalah perjuangan tanpa akhir.
Kemudian beramal, teruslah membina sambil kita menjaga baik-baik keikhlasan kita. Yang kita pahami, pembinaan dan kaderisasi terhadap mitra adalah salah satu ‘amal jariyah’ terbaik kita. (Yahya)
Discussion about this post