RAJA AMPAT – wartaexpress.com – Harun Ombaeir (HO), terduga pelecehan agama di Raja Ampat, secara resmi telah dilaporkan oleh pengurus Forum Generasi Muda (FGM) GKI Di Tanah Papua, wilayah Raja Ampat, ke Polres Raja Ampat, Minggu (18/10/2020).
Ketua Umum FGM GKI Di Tanah Papua, wilayah Raja Ampat, Herman Frans, melaporkan HO ke Polres Raja Ampat, karena diduga telah melakukan pelecehan Agama Kristen dan mencemarkan nama baik seseorang.
Laporan Herman Frans dan pengurus FGM GKI diterima oleh Aipda Abu Jalil Buatan pada pukul 17.30 WIT, dengan Laporan Polisi Nomor : LP/135/X/Papua Barat/Res Raja Ampa tanggal 18 Oktober 2020. HO dilaporkan tentang peristiwa pidana UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 Perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 Pasal 45 A Jo Pasal 28 Ayat (2).
HO diduga melakukan tindakan pidana di media sosial Facebook pada Grup Potret Pilkada Raja Ampat, tentang tema natal yang dianggap melecehkan umat Kristen, pada hari Minggu 11 Oktober 2020, sekitar pukul 15.00 WIT.
Dalam statusnya HO menulis, 9 Desember 2020 adalah hari dimana masyarakat menentukan nasibnya untuk 5 tahun ke depan. Di bulan yang sama juga keluarga yang beragama Nasarani merayakan Natal atau perayaan hari lahir Isa Al-Masih (Yesus Kristus).
“Dalam perayaan ini biasanya banyak tema yang dibawakan untuk merayakan Natal tersebut, di sini saya ingin tawar satu tema ringan untuk pejuang kotak kosong. Tema “Dengan gema Natal masyarakat akan terbebas dari pemimpin yang zoliim. Salam kotak kosong“.
Menurut Herman, apa yang disampaikan oleh Harun Ombaeir adalah sesuatu yang melecehkan dan merendahkan kami warga gereja. “Kenapa saya katakan demikian, karena tema Natal secara nasional dibuat oleh Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia, dan merupakan pergumulan religius gereja tentang kehidupan bangsa dan negara dalam tahun berjalan, dan tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang,” tegas Herman.
Dikatakan Herman, bahwa pergumulan religius merupakan hal yang paling hakiki dalam gereja, karena memerlukan pemikiran, memerlukan diskusi, semacam pergumulan yang menyangkut kehidupan bangsa dan negara, namun dia menyampaikan dengan begitu seenaknya, dengan begitu mudahnya.
“Bagi saya, dia pikir ini hal main-main, sementara bagi kami warga gereja secara umum di Indonesia, tema Natal merupakan hal yang paling hakiki dan sangat reilgius, karena ini tidak bicara soal manusia saja, tapi manusia dengan Tuhan,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Herman, bahwa apa yang Tuhan mau, apa yang Tuhan kehendaki harus dilakukan oleh manusia, dan pergumulan itu dilakukan bukan hanya sehari dua hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk menghasilkan sebuah tema Natal yang akan dipakai untuk seluruh Indonesia.
“Statemen yang dikeluarkan oleh HO bukan saja menyangkut pelecehan tetapi juga pencemaran nama baik, dan menyangkut ketersinggungan warga GKI Di Tanah Papua. Ketika saudara HO sampaikan di media sosial seperti itu, saya pikIr, HO menyampaikan sesuatu yang sangat melecehkan kami warga gereja,” tukas Herman.
Bicara tentang toleransi umat beragama di Indonesia, hal ini paling sangat dijaga, karena bicara soal agama, merupakan hal yang paling sangat hakiki dari pergumulan bangsa dan Negara Republik Indonesia, secara khusus di Raja Ampat yang sangat terkenal dengan toleransi dan kerukunan hidup umat beragama.
Kita sudah bersepakat beberapa tahun belakangan, untuk menjaga menjaga kerukunan umat beragama di Raja Ampat, sehingga antara pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain, tidak salin menyinggung, tidak saling menyerang dengan kata-kata misalnya.
“Oleh karena itu, FGM GKI harus segera bersuara untuk mengingatkan dia, sekaligus menjadi perhatian serius bagi pemerintah, terutama pihak berwajib untuk segera menindaklanjuti persoalan ini,” ujar Herman.
Herman berharap, laporan polisi dapat ditindaklanjuti ke proses penyelidikan dan penyidikan hingga proses peradilan, apalagi mengingat masyarakat Raja Ampat akan melaksanakan pesta demokrasi sekaligus Natal, sehingga ada efek jera dan tidak dilakukan lagi oleh siapapun demi menjaga kerukunan hidup beragama di Kabupaten Raja Ampat yang cinta damai. (Joris OK)
Discussion about this post