WartaExpress

Terungkap! Elpiji 3 Kg di Aceh Dijual Rp40.000, Warga Rela Antre Berjam-jam!

filter: 0; jpegRotation: 0; fileterIntensity: 0.000000; filterMask: 0; module:1facing:0; hw-remosaic: 0; touch: (-1.0, -1.0); modeInfo: ; sceneMode: Hdr; cct_value: 0; AI_Scene: (-1, -1); aec_lux: 0.0; hist255: 0.0; hist252~255: 0.0; hist0~15: 0.0;

Provinsi Aceh memasuki pekan keempat kelangkaan tabung elpiji 3 kilogram (kg), di tengah upaya pemerintah pusat untuk menstandarkan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 20.000 per tabung. Namun kenyataannya, masyarakat di berbagai kabupaten/kota masih kesulitan mendapatkan “gas melon” bersubsidi, sementara harga jual di tingkat pengecer ilegal meroket hingga mendekati harga nonsubsidi.

Data terkini ketersediaan dan harga elpiji 3 kg di Aceh

Berdasarkan pemantauan Warta Express pada Minggu malam, 6 Juli 2025, antrean panjang terlihat di beberapa pangkalan resmi di Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie. Sementara itu, di Kabupaten Aceh Singkil—tepatnya Desa Pulo Sarok—harga elpiji 3 kg di pengecer tak resmi mencapai Rp 36.000 per tabung, melonjak Rp 16.000 dari HET. Bahkan, ada laporan warga harga tabung 3 kg dijual sampai Rp 38.000–Rp 40.000 di gerai yang mengambil stok dari pangkalan resmi.

Penyebab utama kelangkaan

Dampak bagi kehidupan sehari-hari masyarakat

Kelangkaan dan kenaikan harga elpiji 3 kg berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga. Untuk keluarga miskin dan menengah bawah, kenaikan harga dari Rp 20.000 menjadi Rp 36.000 atau lebih berarti alokasi anggaran kebutuhan rumah tangga lainnya harus terpangkas. Anak-anak pun kerap membantu antrean sejak subuh, mengorbankan waktu belajar demi mendapatkan tabung gas.

Potret lapangan: Aceh Singkil dan Pidie

Di Aceh Singkil, Abdul (40), warga Pulo Sarok, mengaku terpaksa membeli di pengecer tidak resmi karena pangkalan resmi sering kehabisan. “Kadang harus menunggu seminggu, kalau di pengecer bisa dapat, tapi harganya mahal. Mau tidak mau beli juga,” ujarnya. Begitu pula di Pidie, antrian di pangkalan resmi memanjang hingga puluhan meter, meski petugas hanya melayani 50 tabung per hari.

Langkah pemerintah dan rekomendasi Warta Express

Kebijakan harga seragam dan tantangan implementasi

Pemerintah tengah menyusun revisi Peraturan Presiden untuk menstandarkan HET LPG 3 kg di seluruh wilayah Indonesia. Tujuannya adalah memastikan subsidi tepat sasaran dan menghilangkan disparitas harga antar daerah. Namun di lapangan, tantangan logistik—berupa keterbatasan armada, infrastruktur pelabuhan kecil, serta cuaca ekstrem—masih menjadi kendala utama.

Prospek pemulihan pasokan

Jika rekomendasi di atas segera diimplementasikan, diharapkan dalam satu hingga dua pekan ke depan ketersediaan elpiji 3 kg dapat membaik. Pertamina diharapkan menambah depot pengisian di ujung barat dan timur Aceh, serta bekerja sama dengan perusahaan pelayaran lokal untuk membuka rute distribusi prioritas. Dengan sinergi pemerintah pusat, daerah, dan Pertamina, masyarakat Aceh bisa kembali menikmati harga subsidi dan terhindar dari lonjakan biaya hidup yang tidak terkendali.

Exit mobile version