WartaExpress

Terungkap! Strategi Rahasia PTBA Capai Net Zero Emission 2060 – Siap Ubah Industri Batu Bara!

Latar Belakang dan Ambisi Tim Indonesia

Piala Sudirman 2025 di Xiamen Fenghuang Gymnasium, China, menjadi ajang pembuktian bagi Kontingen Merah Putih. Setelah melewati fase grup dengan catatan kemenangan yang cukup meyakinkan, para pebulutangkis Indonesia menatap semifinal dengan keyakinan tinggi. Target utama adalah melangkah ke final untuk meraih gelar bergengsi beregu campuran pertama sejak lama.

Perjalanan Menuju Semifinal

Indonesia berada di Grup D bersama Inggris, Denmark, dan tunggal penentu lainnya. Berikut rangkuman hasil pertandingan fase grup dan perempat final:

Konsistensi performa di sektor ganda putra dan tunggal putra menjadi modal utama menembus semifinal.

Detail Pertandingan Semifinal vs Korea Selatan

Pada Sabtu malam (3/5), Indonesia menurunkan urutan pemain berikut:

Hasil akhir 2–3 untuk kemenangan Korea Selatan menutup langkah Indonesia.

Babak Pertama: Ganda Campuran Tertekan

Dejan/Fadia bertemu Seo Seung Jae/Chae Yu Jung. Pada gim pertama, kesalahan penerimaan dan kurangnya variasi drive membuat skor 10–21. Di gim kedua, upaya meningkatkan agresivitas lewat net kill tidak cukup; mereka menyerah 15–21.

Babak Kedua: Kebangkitan Spektakuler Alwi Farhan

Alwi Farhan kalah 16–21 dari Cho Geonyeop pada gim pembuka, kewalahan menghadapi penetrasi smash dan drive mendatar lawan. Namun di gim kedua dan ketiga, Alwi mengubah strategi:

Alwi menutup kedua gim dengan skor identik 21–8, menyamakan keadaan 1–1.

Babak Ketiga: Tunggal Putri Belum Berdaya

Putri Kusuma Wardani menghadapi An Se Young yang dikenal punya teknik halus dan daya tahan prima. Putri tertinggal 18–21 dan 12–21. Di gim pertama, lob defensif lawan memaksa Putri bermain reaktif. Gim kedua, net kill An Se Young terus mendikte poin cepat.

Babak Keempat: Drama Ganda Putra

Shohibul Fikri/Bagas Maulana memulai buruk dan kalah 18–21 dari Kim/Seo. Namun mereka bangkit di gim kedua dengan pola serangan diagonal, 21–13. Gim ketiga menjadi duel mental di angka kritis (15–15), sebelum Fikri/Bagas merebut kemenangan 25–23 melalui net kill terukur dan smash mendatar.

Babak Penentu: Ganda Putri Terlambat Bangkit

Amalia/Siti Fadia turun di partai kelima. Gim pertama 10–21 menunjukkan kesulitan menahan flick dan smash keras lawan. Pada gim kedua, mereka menata ulang pertahanan, menang 21–18 lewat flik jauh ke baseline. Namun gim ketiga, konsentrasi menurun, dan angka 15–21 memupus harapan final.

Analisis Faktor Penentu Kekalahan

Sorotan Pemain dan Poin Perbaikan

Beberapa catatan positif dan evaluasi jangka panjang:

Langkah Strategis PBSI Ke Depan

Hasil ini menjadi bahan evaluasi untuk program pelatnas. Beberapa rekomendasi:

Walau gagal ke final, semangat dan pengabdian para atlet perlu diapresiasi. Hasil ini menjadi pijakan untuk merumuskan program jangka panjang demi kembali mengukir prestasi di kejuaraan beregu dunia.

Exit mobile version