Terungkap! Turunnya Tingkat Pengangguran Jakarta ke 6,18% Ini Bikin Heboh!

Jakarta Sumbang 16,85% PDB Nasional di Kuartal I 2025

Pada Kamis malam, 19 Juni 2025, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumumkan capaian menggembirakan: kota Jakarta berhasil menyumbang 16,85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nasional selama periode Januari–Maret 2025. Pernyataan ini disampaikan saat peresmian pembukaan Jakarta Fair Kemayoran 2025 di Jakarta International Expo, Kemayoran. Angka tersebut menegaskan posisi Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional sekaligus kota global, di tengah upaya pemulihan pascapandemi dan transformasi ke ekonomi digital.

Tingkat Pengangguran Turun ke 6,18 Persen

Lebih membanggakan lagi, menurut data resmi, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jakarta pada kuartal pertama 2025 mencatat angka 6,18 persen. Ini merupakan penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Beberapa indikator makro menunjukkan kondisi ekonomi Ibukota terus stabil:

  • Pertumbuhan ekonomi mencapai 4,95 persen, di atas rata-rata pertumbuhan nasional.
  • Inflasi terkendali pada level 2,07 persen, meminimalkan tekanan biaya hidup.
  • Tingkat partisipasi angkatan kerja meningkat, mencerminkan optimisme pasar tenaga kerja.
  • Kontribusi Jakarta Fair dalam Mengerek Pertumbuhan

    Pramono Anung menyebut Jakarta Fair Kemayoran 2025 berperan penting dalam mendongkrak perekonomian lokal dan nasional. Sejak edisi 2024, acara ini telah mencatat kunjungan 6,3 juta orang dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,5 triliun. Untuk tahun 2025, meski durasi penyelenggaraan dipangkas tujuh hari, target transaksi dan jumlah pengunjung tetap diupayakan lebih tinggi, melalui strategi:

  • Promosi inovasi produk lokal lewat pameran dan live demo.
  • Kolaborasi dengan startup ekonomi kreatif untuk peluncuran produk unggulan.
  • Penawaran diskon dan paket bundling khusus bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
  • Penyediaan ruang konferensi bisnis untuk memfasilitasi pertemuan investor dan pelaku UMKM.
  • Jumlah Transaksi dan Pengunjung yang Diharapkan

    Menjelang pembukaan, Gubernur Pramono Anung optimistis target Jakarta Fair Kemayoran 2025 bisa melampaui capaian tahun sebelumnya. Beberapa target utama antara lain:

  • Transaksi senilai lebih dari Rp 7,5 triliun, melebihi realisasi 2024.
  • Kunjungan pengunjung di atas 6,3 juta, meski waktu acara lebih singkat.
  • Partisipasi minimal 90 persen stan usaha dari berbagai sektor, termasuk otomotif, fashion, kuliner, dan teknologi.
  • Rangkaian acara tambahan seperti fashion show, konser musik, dan workshop kewirausahaan untuk menarik segmentasi masyarakat luas.
  • Strategi Penguatan Ekosistem Usaha Lokal

    Gubernur menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong iklim usaha yang inklusif dan berkelanjutan. Langkah-langkah strategis yang ditempuh meliputi:

  • Pemberian fasilitas pelatihan dan mentoring bagi UMKM agar mampu memanfaatkan digital marketing.
  • Penyederhanaan perizinan usaha melalui Layanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) berbasis aplikasi.
  • Insentif pajak dan bantuan permodalan untuk pelaku usaha kreatif dan industri hijau.
  • Program kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta untuk riset produk, inovasi teknologi, dan pengembangan SDM.
  • Dampak Langsung bagi Masyarakat dan Investor

    Penurunan angka pengangguran dan kontribusi besar PDB menjadi sinyal positif bagi masyarakat serta investor asing. Sektor-sektor potensial yang menarik perhatian antara lain keuangan digital, e-commerce, fintech, pariwisata kota tua, dan jasa logistik. Para investor melihat stabilitas ekonomi Jakarta sebagai landasan kokoh untuk menanamkan modal dan memperluas jaringan usaha.

    Dengan kombinasi kebijakan pro-bisnis, event besar seperti Jakarta Fair, serta pengendalian inflasi yang efektif, Jakarta diyakini akan terus memperkuat perannya sebagai motor penggerak perekonomian Indonesia.