RAJA AMPAT – wartaexpress.com – Mencampuradukkan Pilkada dengan Natal, Harun Ombaeir, salah satu pejuang kotak kosong di Raja Ampat menjadikan tema Natal sebagai bahan kampanye dan diduga telah melecehkan agama dan melukai perasaan umat Kristen.
Harun Ombaeir gencar melakukan kampanye kotak kosong di media sosial Facebook. Sebelumnya Harun merupakan salah satu timses pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat yang gagal mendapatkan rekomendasi partai untuk maju pada Pilkada Raja Ampat 2020.
Salah satu kampanye kotak kosong yang dilakukan Harun Ombaeir adalah menggunakan tema Natal sebagai bahan kampanye, dengan menyusun tema sendiri. Harun menyamakan Pilkada dan Natal.
Menurut Harun, bahwa Pilkada 9 Desember 2020 adalah hari dimana masyarakat menentukan nasibnya untuk 5 tahun ke depan. Di bulan yang sama juga keluarga yang Nasarani merayakan Natal atau perayaan hari lahir Isa Al-Masih (Yesus Kristus).
Dalam perayaan ini biasanya banyak tema yang dibawakan untuk merayakan natal tersebut, di sini saya ingin tawarkan satu tema ringan untuk pejuang kotak kosong. Tema “Dengan gema Natal masyarakat akan terbebas dari pemimpin yang zoliim. Salam kotak kosong,“ tulis Harun di grup Facebook Pilkada Raja Ampat.
Status Harun Ombaeir ditulis pada hari Minggu, 11 Oktober 2020, hari dimana merupakan hari sakral bagi umat Kristen untuk beribadah. Status ditulis sekitar pukul 13.00 WIT, dan mendapat berbagai tanggapan bahkan kecaman baik dari umat Kristen maupun Islam Raja Ampat.
Nikolas Umpain, salah seorang theology mudq asal Raja Ampat, mengatakan bahwa, tema Natal bukan dari tim kampanye, tema Natal bukan dari pemerintah, tetapi dari Sinode, melalui persekutuan gereja-gereja seluruh Indonesia.
Sementara Hengky Urbinas, salah seorang pengurus Gereja Alfa Omega Waisai, Raja Ampat, mengatakan, bahwa Tema Natal itu digumuli secara nasional dan ditetapkan oleh Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) sebagai tema nasional. Gereja menggumuli tema, tidak melihat kepentingan tertentu tetapi hal itu sebagai pernyataan syukur, harapan dan berkat bagi manusia.
Adzani Al Adazan, menegur Harun secara keras dan meminta Harun dikeluarkan dari grup Potret Pilkada Raja Ampat, karena akan merusak hubungan toleransi beragama yang sudah baik di Kabupaten Raja Ampat. Berpolitik jangan membawa-bawa agama.
“Bibit-bibit provokator yang mengatasnamakan agama telah mulai bermunculan, saya tekankan buat kau, jangan buat Raja Ampat seperti Poso dan Ambon, Ko ingat itu,“ tegas Adzani Al Adazan.
Harun Ombaeir yang dikritik netizen, justru menuding mereka bagaikan benalu dan takut kotak kosong menang dalam Pilkada Raja Ampat. Harun juga membantah semua tuduhan dan mengatakan dia lebih tahu menyusun kalimat dan tolong buktikan dimana unsur pidananya, dia juga menolak disebut sebagai provokator.
Tema Natal merupakan hasil pergumulan suci gereja-gereja di seluruh dunia, yang ditetapkan menjadi panduan hidup selama setahun hingga pada Natal berikutnya, dan menjadi berkat bagi jemaat Kristen di seluruh dunia, secara khusus di Indonesia.
Harun Ombaeir, mempergunakan tema Natal untuk pejuang kotak kosong terbebas dari pemimpin yang zoliim. Hal ini merupakan sebuah pelecehan terhadap umat Kristen karena pergumulan suci yang membawa berkat, dipergunakan untuk menghujat pemimpin dan menyesatkan orang banyak.
Harun ditengarai, berasal dari Kaimana, dan berdomisili di Kota Sorong. Banyak orang tidak mengenal Harun, namanya mencuat ketika mengkampanyekan pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Raja Ampat, namun gagal, Harun dan timses lain bergabung dalam Pejuang Kotak Kosong. (Joris OK)
Harun Ombaeir, Pejuang Kotak Kosong Kabupaten Raja Ampat
Discussion about this post