Latar Belakang Kunjungan Resmi di Candi Borobudur
Pada Kamis, 29 Mei 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menutup rangkaian kunjungan kenegaraan dengan agenda di Candi Borobudur, Magelang. Kedua kepala negara sebelumnya telah mengikuti sejumlah acara resmi, termasuk pertemuan bilateral dan kunjungan ke Akademi Militer Magelang. Momen ini sekaligus menandai penutup kunjungan Macron di Indonesia sebelum berangkat ke Singapura.
Detik-Detik Selfie Bersama Wartawan
Usai memberikan pernyataan resmi kepada awak media, suasana tiba-tiba berubah menjadi riuh ketika para wartawan memanggil nama kedua Presiden untuk melakukan sesi foto informal.
- “Pak Presiden, Pak foto selfie Presiden. President Macron, Sir, please,” teriak para wartawan di pelataran Candi Borobudur.
- Awalnya Prabowo dan Macron yang sedang asyik berdiskusi tidak mendengar kegaduhan tersebut.
- Salah satu pewarta kemudian memanggil Didit Hediprasetyo, putra Presiden Prabowo, untuk memfasilitasi permintaan foto.
- Didit mengangguk, meminta wartawan menunggu sebentar sambil mendekati sang ayah untuk menyampaikan permintaan selfie.
Peran Didit Hediprasetyo sebagai Jembatan
Didit Hediprasetyo mengambil peran penting dalam momen ini. Ia memegang kendali penuh atas jalannya sesi selfie:
- Memastikan ponsel yang akan dipakai untuk foto sudah siap dan menanyakan, “Mana hapenya yang mau buat foto?” kepada wartawan.
- Menjaga ketertiban saat lebih dari 30 wartawan dari televisi, portal daring, dan fotographer mendorong untuk mendapatkan posisi terbaik.
- Bertindak tenang dan sigap, sehingga meski lokasi padat, sesi foto dapat berjalan lancar tanpa kesalahan teknis.
Peran Didit menjadi contoh bagaimana protokol informal juga membutuhkan koordinasi, terutama di tengah kerumunan media yang antusias.
Suasana Pelataran dan Respons Kedua Pemimpin
Ketika panggilan foto terdengar, Prabowo Subianto langsung mendekat ke area wartawan sambil menunjukkan gerakan silat khasnya, mencairkan ketegangan dan memancing tawa di tengah keramaian. Emmanuel Macron segera menyusul di sisi kanan Prabowo, didampingi oleh Ibu Negara Brigitte Macron dan sejumlah pekerja seni serta budayawan yang sebelumnya diundang dalam sesi foto budaya.
- Para wartawan berjubel dengan latar belakang candi bersejarah, memanfaatkan cahaya senja untuk mendapatkan hasil gambar terbaik.
- Suasana semakin hangat ketika kedua Presiden saling menyesuaikan pose, menunjukkan kedekatan dan saling menghormati.
- Interaksi spontan ini menjadi momen penting bagi para jurnalis, sekaligus bukti diplomasi publik yang bersahaja.
Arti Diplomasi Publik dalam Momen Selfie
Sesi selfie ini bukan sekadar dokumentasi, melainkan menunjukkan transparansi dan kedekatan antara pemimpin dan media. Beberapa poin penting yang tercermin:
- Keterbukaan Informasi: Interaksi ringan menunjukkan kemudahan akses media terhadap pimpinan negara.
- Penguatan Hubungan Bilateral: Momen santai memperkuat citra kerja sama Indonesia–Prancis di mata publik global.
- Daya Tarik Diplomasi Budaya: Lokasi Candi Borobudur menambah nilai simbolis, memadukan aspek sejarah, budaya, dan politik.
- Peran Media: Kecepatan dan antusiasme wartawan dalam merekam momen bersejarah menegaskan fungsi pers sebagai pilar demokrasi.
Dengan foto selfie yang menyebar cepat di berbagai platform media sosial, citra positif kunjungan ini diproyeksikan ke audiens internasional dan domestik, menunjukkan bagaimana protokol kenegaraan dapat diselingi momen kemanusiaan.