WartaExpress

Geger! Kompolnas Bongkar Polri ‘Lahir dari Rahim Reformasi’ Siap Wujudkan Indonesia Super Demokratis

Latar Belakang Gagasan Pembentukan Komisi Reformasi Polri

Pada Kamis, 11 September 2025, tokoh dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) mengajukan usulan pembentukan Komisi Reformasi Kepolisian kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta. Inisiatif ini muncul di tengah kritik publik terhadap kinerja Polri dan harapan kuat agar korps Bhayangkara semakin profesional, humanis, serta mampu menegakkan hukum tanpa pandang bulu.

Respon Kompolnas Terhadap Usulan GNB

Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, menyambut baik diskusi mengenai reformasi. Menurut Anam, usulan ini mengingatkan masyarakat bahwa Polri sejatinya lahir dari “rahim reformasi” pasca-kerusuhan Mei 1998, ketika tuntutan rakyat memaksa adanya perubahan total dalam tubuh aparat keamanan.

Semangat Reformasi dalam Institusi Polri

Choirul Anam menegaskan, “Kepolisian itu lahir dari rahim reformasi.” Tujuannya jelas:

Semangat ini harus terus diinternalisasi, agar setiap kebijakan dan tindakan Polri senantiasa berpijak pada nilai-nilai reformasi.

Upaya Perbaikan Menuju Polri Humanis Profesional

Selama beberapa tahun terakhir, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menekankan konsep “humanis profesional”. Kompolnas mencatat beberapa langkah konkret:

Meski sudah ada perbaikan, Kompolnas menilai instrumen untuk mengukur profesionalitas dan humanisme belum memadai. Diperlukan indikator kuantitatif dan evaluasi berkala yang transparan.

Transformasi Digital dalam Pelayanan Publik

Salah satu bukti reformasi yang sudah berjalan adalah digitalisasi pelayanan:

Kompolnas menyarankan agar Kominfo dan internal Polri memperkuat keamanan siber, memastikan data masyarakat terlindungi dan proses adminstrasi bebas dari gangguan teknologi.

Tantangan Era Digital dan Kebebasan Sipil

Di era keterbukaan informasi, Polri menghadapi dua tantangan utama:

Anam menekankan, “Instrumen Polri harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga hak masyarakat diproteksi secara maksimal.”

Evaluasi Instrumen Kepolisian untuk Masa Depan

Kompolnas mendorong audit menyeluruh atas kebijakan dan prosedur, antara lain:

Pemantauan independen, misalnya oleh Ombudsman atau lembaga pemantau HAM, dapat memperkuat kredibilitas proses evaluasi.

Arah dan Peta Jalan Reformasi Polri

Berdasarkan pernyataan Kompolnas, peta jalan reformasi mencakup beberapa fase:

Dengan peta jalan ini, Kompolnas berharap Polri tidak hanya merayakan warisan reformasi, tetapi menjadikannya landasan kuat untuk menghadapi tantangan bangsa di dekade mendatang.

Exit mobile version