WartaExpress

Sadis! Balita 4 Tahun Dianiaya Parah oleh Ayah-Ibu Kandung, Fakta Mengerikannya Bikin Merinding!

Luka Parah dan Fakta Penganiayaan Berulang

Seorang balita berinisial MA (4) meregang nyawa di Kota Tangerang Selatan setelah dianiaya secara berulang kali oleh ayah dan ibu kandungnya. Korban ditemukan dengan luka lebam, pembengkakan di kepala, hingga lecet-lécet pada punggung dan kedua tungkai bawah. Polisi mencatat setidaknya enam kejadian kekerasan tumpul terjadi pada hari yang berbeda, menunjukkan pola penyiksaan sistematis.

Profil Pelaku dan Status Hukum

Kronologi Kekerasan yang Memicu Kematian

Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang memaparkan rentetan penyiksaan yang dialami MA:

Pemicu dan Dinamika Keluarga

Penyelidikan polisi mengungkap motif spontan di balik kekerasan keji ini: kata-kata kasar balita yang memicu emosi AAY. Namun, tindakan ekstrem ini memperlihatkan kegagalan orang tua dalam menahan amarah dan mengatasi konflik dengan anaknya. FT, yang berprofesi sebagai penjaga apotek, turut terlibat meski melihat kondisi anak yang sudah kritis.

Peran Nenek Korban dalam Pengungkapan Kasus

Kasus ini terungkap berkat laporan nenek MA ke Polsek Ciputat. Ia curiga dengan kondisi fisik cucunya yang dirawat di rumah sakit. Setelah memeriksa luka-luka yang tak wajar, polisi segera menetapkan orang tua MA sebagai tersangka. Laporan keluarga inti menjadi bukti awal bagi Tim Reskrim Polsek untuk melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi.

Langkah Hukum dan Perlindungan Anak

Penetapan tersangka bagi AAY dan FT diharapkan menjadi peringatan bagi pelaku kekerasan anak lain. Polisi telah memanggil sejumlah saksi, termasuk dokter rumah sakit, dan melakukan visum et repertum untuk menguatkan bukti. Meski FT tidak ditahan, penyidik tetap memantau proses hukum dengan cermat. Status tersangka menjamin kasus ini tidak berhenti di tengah jalan.

Ancaman Hukuman dan Tujuan Penegakan

Reaksi Publik dan Seruan Kesadaran

Peristiwa ini menuai kecaman luas dari masyarakat. Organisasi anak dan lembaga sosial menyerukan peningkatan pengawasan kondisi keluarga berisiko. Beberapa ruas komunitas online dan media sosial memviralkan tagar #LindungiAnak untuk mendesak pemeriksaan psikologis bagi calon orang tua dan layanan konseling darurat bagi keluarga bermasalah.

Himbauan untuk Masyarakat dan Instansi Terkait

Menuju Lingkungan Keluarga yang Aman

Kasus balita di Tangsel menjadi peringatan penting: kekerasan fisik pada anak hanyalah puncak gunung es masalah keluarga. Diperlukan sinergi antara aparat penegak hukum, layanan sosial, dan masyarakat agar setiap anak tumbuh dalam lingkungan penuh kasih sayang dan bebas dari ancaman kekerasan.

Exit mobile version