Penting bagi calon ibu untuk memahami peran krusial DHA (Docosahexaenoic Acid) dan asam folat sejak masa kehamilan. Kedua nutrisi ini tidak hanya mendukung pertumbuhan janin secara umum, tetapi juga memainkan peran sentral dalam pembentukan otak, sistem saraf, dan tubuh bayi. Dengan pemberian asupan yang tepat, risiko stunting dan cacat tabung saraf dapat ditekan, sejalan dengan program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Indonesia.
Deskripsi Umum DHA dan Asam Folat
DHA adalah asam lemak omega-3 struktural yang kaya di otak dan retina mata. Tubuh ibu hamil tidak mampu memproduksi DHA dalam jumlah memadai, sehingga harus diperoleh dari makanan atau suplemen. Asam folat, atau vitamin B9, diperlukan tubuh untuk sintesis DNA dan pembelahan sel, khususnya pada minggu-minggu pertama setelah pembuahan.
Manfaat DHA untuk Perkembangan Otak Janin
DHA berperan dalam:
- Pembentukan membran sel saraf: Memperkuat kualitas sel otak sehingga mengoptimalkan transmisi sinyal saraf.
- Peningkatan kemampuan kognitif: Ibu dengan asupan DHA memadai melahirkan bayi dengan skor tes perkembangan mental lebih tinggi.
- Pendukung kesehatan mata: DHA terkonsentrasi di retina, membantu visual bayi sejak lahir.
Penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan konsumsi setidaknya 200–300 mg DHA per hari memiliki risiko lebih rendah mengalami kelahiran prematur dan bayi dengan berat lahir rendah.
Peran Asam Folat dalam Pencegahan Cacat Tabung Saraf
Asam folat berfungsi untuk:
- Sintesis DNA dan RNA: Mendorong pembelahan sel selama fase embrio.
- Pembentukan tabung saraf: Mengurangi risiko spina bifida dan anensefali hingga 70 % bila dikonsumsi minimal 400 µg sehari sebelum hamil dan pada trimester pertama.
- Pencegahan anemia: Memperkuat produksi sel darah merah pada ibu, sehingga janin mendapat pasokan oksigen optimal.
Rekomendasi global WHO adalah asupan asam folat 400–800 µg per hari, mulai dari minimal satu bulan sebelum konsepsi hingga trimester pertama kehamilan.
Sumber Makanan dan Suplemen yang Dianjurkan
Untuk mencapai kebutuhan nutrisi, ibu hamil dapat memilih kombinasi makanan dan suplemen:
- Sumber DHA: Ikan laut dalam seperti salmon, makarel, sarden (200–300 g per minggu), minyak ikan, dan suplemen minyak alga untuk vegetarian.
- Sumber Asam Folat: Sayuran hijau (bayam, brokoli), buah jeruk, kacang kedelai, kacang hijau, biji-bijian utuh, dan suplemen asam folat.
- Suplemen Kombinasi: Banyak produk prenatal multivitamin mengandung 400 µg asam folat dan 200 mg DHA per dosis harian.
Pilih suplemen yang telah terdaftar BPOM dan konsultasikan dosis dengan bidan atau dokter kandungan untuk menghindari kelebihan vitaminnya.
Tips Konsumsi untuk Ibu Hamil di Indonesia
- Rutin Pemeriksaan Kehamilan: Lakukan cek nutrisi dan ultrasonografi untuk memantau tumbuh kembang janin.
- Variasi Menu Sehari-hari: Padukan ikan laut, sayuran hijau, dan buah tinggi vitamin C untuk penyerapan asam folat optimal.
- Waktu Konsumsi Suplemen: Minum suplemen asam folat saat perut kosong pagi hari dan DHA bersama makanan berlemak untuk penyerapan lebih baik.
- Cek Label Kemasan: Pastikan suplemen mengandung pure DHA tinggi (minimal 200 mg) dan asam folat sesuai standar 400–800 µg.
- Cukupi Air Putih: Minum 2–3 liter per hari guna mendukung metabolisme vitamin B dan pencernaan suplemen.
Dengan pola makan seimbang dan suplemen yang tepat, ibu hamil dapat mendukung optimalisasi intelektual dan pertumbuhan fisik bayi sejak di dalam kandungan.